ISSN 2477-1686
Vol. 11 No. 36 Juni 2025
Ketika Anak Menjadi Penopang: Memahami Fenomena Filial Responsibility
Oleh:
Brigita Wulandini Roring1 & Wiwit Puspitasari Dewi2
1Breakthrough For Life Center
2Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan
Sebuah peribahasa Tiongkok kuno yang kami pernah dengar berbunyi “The debt of gratitude to one’s parents is greater than the highest mountain and deeper than the deepest sea” yang berarti "Utang budi kepada orang tua lebih besar dari gunung tertinggi dan lebih dalam dari lautan terdalam".
Kisah Malin Kundang sering menjadi representatif kisah bakti kepada orang tua di Indonesia. Berbakti dan merawat orang tua sering kali menjadi tolok ukur kesuksesan seorang anak. Dalam budaya Asia, khususnya di Indonesia, bakti kepada orang tua menjadi nilai yang sangat dijunjung tinggi. Sejak kecil anak-anak telah diajarkan untuk menghormati, merawat, dan mementingkan orang tua. Konsep ini dikenal sebagai filial responsibility atau tanggung jawab anak terhadap orang tua.
Apa itu Filial Responsibility?
Menurut American Psychological Association (2018), filial responsibility adalah perasaan bertanggung jawab terhadap anggota keluarga, terutama dalam hal kewajiban antara anak dan orang tua, juga dikenal sebagai peran atau tanggung jawab keorangtuaan (filial duty). Filial responsibility mencerminkan sikap yang berkaitan dengan tanggung jawab untuk mendukung orang tua lanjut usia (Marks & Kang, 2015).
Perwujudan filial responsibility ini termasuk dengan menunjukkan kasih sayang dan keinginan untuk membalas kebaikan atas peran mereka dalam merawat anak di masa lalu (Mocellin et al., 2019). Bentuk dukungan dalam filial responsibility terbagi menjadi tiga, yaitu instrumental (perawatan fisik), emosional (kasih sayang dan perhatian), dan ekonomi (bantuan finansial) (Kuperminc et al., 2013; Mocellin et al., 2019).
Apa dampak yang harus Saya perhatikan dari Filial Responsibility di Indonesia?
Indonesia dikenal dengan negara berbudaya dan beragama. Dalam konteks budaya dan ajaran agama di Indonesia, tindakan menghormati, merawat, menjaga, dan membantu orang tua dipandang sebagai perwujudan dari filial responsibility, yang dianggap sebagai tanggung jawab yang seharusnya dijalankan oleh seorang anak (Roring & Simanjuntak, 2024). Oleh karena itu, merawat orang tua bukanlah hal yang mudah karena berhimpitan dengan norma masyarakat dan perwujudan dari nilai keagamaan seseorang.
Sebagai anak, penting untuk menyadari bahwa rasa bertanggung jawab kepada orang tua adalah hal yang mulia, namun tetap harus dijalankan dengan bijak. Penelitian terdahulu menungkapkan bahwa merawat orang tua memiliki beberapa dampak. Salah satunya adalah dampak negatif terhadap kepuasan hidup dan memfasilitasi rasa bersalah (Caldeira et al., 2017; Fauziana et al., 2018; Funk et al., 2013). Bagi beberapa anak, perawatan yang tidak maksimal kepada orang tua dapat menciptakan rasa putus asa, perasaan tidak nyaman seperti gampang marah dan rasa bersalah, serta kelelahan fisik (Kusumaningrum, 2018; Supriatna et al., 2022). Hal ini juga dapat mengarah pada caregiver burnout.
Mengelola diri sebagai anak dengan Filial Responsibility di Indonesia
Bagi beberapa orang, merawat orang tua juga dapat memberikan rasa kepuasan tersendiri karena perawatan yang dilakukan kepada orang tua didasari oleh keinginan untuk membalas jasa kepada orang orang (Roring & Simanjuntak, 2024). Oleh karena itu, untuk tetap bijak dalam melakukan tugas kepada orang tua, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
· Refleksi diri
Apakah Anda merawat orang tua karena cinta dan rasa syukur, atau karena tekanan sosial dan rasa bersalah? Refleksi ini penting agar peran Anda tidak menjadi beban emosional yang merusak kesejahteraan Anda sendiri. Merawat orang tua seharusnya menjadi ekspresi kasih, bukan sekadar kewajiban yang dipaksakan.
· Pembagian peran yang jelas antarsaudara
Jangan ragu untuk berdiskusi dengan saudara kandung atau anggota keluarga lain tentang pembagian peran dan dukungan yang dibutuhkan. Anda tidak harus menjalani semuanya sendiri. Komunikasi yang terbuka dan asertif antar keluarga akan sangat membantu.
· Membuat perencanaan yang realistis
Melihat 3 bentuk dukungan filial responsibility, membuat perencanaan yang realisis adalah hal yang tepat. Mulailah untuk memikirkan alokasi waktu, tenaga, bahkan anggaran untuk kebutuhan orang tua dengan seksama. Hal ini untuk menghindari kelalahan fisik, emotional drain, dan menghindari meledaknya pos keuangan Anda.
Referensi:
American Psychological Association. (2018). Filial responsibility. In APA dictionary of psychology. https://dictionary.apa.org/filial-responsibility
Caldeira, R. de B., Neri, A. L., Batistoni, S. S. T., & Cachioni, M. (2017). Variables associated with the life satisfaction of elderly caregivers of chronically ill and dependent elderly relatives. Revista Brasileira de Geriatria e Gerontologia, 20(4), 502–515. https://doi.org/10.1590/1981-22562017020.160177
Fauziana, R., Sambasivam, R., Vaingankar, J. A., Abdin, E., Ong, H. L., Tan, M. E., Chong, S. A., & Subramaniam, M. (2018). Positive caregiving characteristics as a mediator of caregiving burden and satisfaction with life in caregivers of older adults. Journal of Geriatric Psychiatry and Neurology, 31(6), 329–335. https://doi.org/10.1177/0891988718802111
Funk, L. M., Chappell, N. L., & Liu, G. (2013). Associations between filial responsibility and caregiver well-being: Are there differences by cultural group? Research on Aging, 35(1), 78–95. https://doi.org/10.1177/0164027511422450
Kuperminc, G. P., Wilkins, N. J., Jurkovic, G. J., & Perilla, J. L. (2013). Filial responsibility, perceived fairness, and psychological functioning of Latino youth from immigrant families. Journal of Family Psychology, 27(2), 173–182. https://doi.org/10.1037/a0031880
Kusumaningrum, F. A. (2018). Generasi sandwich: Beban pengasuhan dan dukungan sosial pada wanita bekerja. Psikologika: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 23(2), 109–120. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol23.iss2.art3
Marks, N. F., & Kang, S. (2015). Filial Responsibility. In C. L. Shehan (Ed.), The Wiley Blackwell Encyclopedia of Family Studies (1st ed.). John Wiley & Sons, Inc. https://doi.org/10.1002/9781119085621.wbefs412
Mocellin, D., Aires, M., Fuhrmann, A. C., Dal Pizzol, F. L. F., & Paskulin, L. M. G. (2019). Filial responsibility: What are the attitudes of adult child caregivers on the institutionalization of aged parents? Revista Gaucha de Enfermagem, 40. https://doi.org/10.1590/1983-1447.2019.20180377
Roring, B. W., & Simanjuntak, E. J. (2024). Kepuasan hidup generasi sandwich di Indonesia: Peran bakti kepada orang tua, tanggung jawab kepada orang tua, dan rasa bersalah. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 17(3), 233–246. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24156/jikk.2024.17.3.233
Supriatna, A., Islamy, M. R. F., Komariah, K. S., Parhan, M., & Nur Fitria, A. H. (2022). Explaining sandwich generation phenomena in the modernity dimension. Jurnal Studi Sosial Dan Politik, 6(1), 101–111. https://doi.org/10.19109/jssp.v6i1.11547
