ISSN 2477-1686  

 Vol. 11 No. 26 Januari 2025

 

Altruisme dalam Perspektif Islam dan Organizational Citizenship Behavior (OCB): Tafsir Surah Al-Maidah Ayat 2

Oleh:

Erina Nur Faridha

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

 

Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku sukarela yang melampaui tugas formal individu di organisasi. Salah satu dimensi utamanya adalah altruisme, yang mencerminkan tindakan membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Konsep ini memiliki akar yang kuat

dalam ajaran Islam, sebagaimana tercermin dalam Surah Al-Maidah ayat 2:

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya."

Ayat ini menjadi dasar moral untuk perilaku altruisme, terutama dalam konteks organisasi. Dengan memahami tafsirnya, kita dapat menggali hubungan mendalam antara nilai-nilai Islam, altruisme, dan kontribusi dalam organisasi

Tafsir Surah Al-Maidah Ayat 2: Fondasi Altruisme dalam OCB

Para ulama seperti Ibnu Katsir dan Al-Qurtubi menafsirkan ayat ini sebagai perintah untuk bekerja sama dalam hal-hal yang membawa manfaat dan mendekatkan diri kepada Allah, serta larangan keras untuk mendukung segala bentuk keburukan. Ibnu Katsir menyebutkan bahwa ta'awun dalam kebajikan dan takwa adalah upaya kolektif yang dilakukan dengan tujuan ikhlas demi kebaikan bersama (Ibnu Katsir, 2010).

Dalam konteks organisasi, tafsir ini dapat diterapkan melalui perilaku altruisme yang mendukung kerja sama produktif dan sehat. Organ (1988) menggambarkan altruisme dalam OCB sebagai tindakan membantu rekan kerja tanpa kewajiban formal, yang sering kali meningkatkan efisiensi dan keharmonisan organisasi. Beberapa poin penting dari tafsir ayat ini:

Ta’awun (Kerja Sama) sebagai Prinsip Hidup Bersama

Ulama menekankan bahwa ta'awun adalah konsep dasar dalam membangun hubungan sosial, baik dalam lingkup individu maupun organisasi. Dalam konteks OCB, prinsip ini mendorong individu untuk membantu rekan kerja dengan sukarela, seperti mendukung tugas-tugas tambahan atau menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif.

Kerja Sama Berdasarkan Kebaikan (Birr) dan Taqwa

Kebaikan (birr) merujuk pada segala hal yang bermanfaat, baik secara duniawi maupun ukhrawi, sedangkan takwa (taqwa) adalah kesadaran akan Allah dalam setiap tindakan. Dalam organisasi, perilaku altruisme yang berlandaskan niat ikhlas untuk kebaikan bersama menjadi wujud nyata birr dan taqwa.

Larangan Mendukung Hal Negatif

Ayat ini mengingatkan untuk tidak bekerja sama dalam dosa (itsm) dan permusuhan (‘udwan). Dalam konteks OCB, ini berarti perilaku altruistik harus sesuai dengan etika organisasi dan prinsip moral Islam. Misalnya, menolak membantu dalam tindakan korupsi meskipun atas dasar solidaritas. 

Kaitannya dengan Altruisme dalam OCB

1.     Altruisme sebagai Dimensi Kunci OCB

Tafsir ta'awun menginspirasi perilaku altruistik di tempat kerja. Altruisme ini sejalan dengan definisi psikologi organisasi yang menyebutkan bahwa perilaku altruistik merupakan dasar dari hubungan interpersonal yang sehat (Greenberg & Baron, 2008).

2.     Membangun Hubungan Interpersonal yang Harmonis

Kerja sama dalam kebaikan, sebagaimana digariskan dalam Surah Al-Maidah Kerja sama dalam kebaikan, sebagaimana digariskan dalam Surah Al-Maidah ayat 2, menciptakan hubungan interpersonal yang positif. Dalam psikologi, hubungan sosial yang harmonis berperan penting dalam meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi stres (Diener & Seligman, 2002).

3.     Mengutamakan Kebaikan Bersama

Dalam tafsir ayat ini, perilaku ta'awun diarahkan untuk menciptakan kebaikan kolektif. Robbins dan Judge (2013) menunjukkan bahwa perilaku proaktif yang mendukung keberhasilan tim, seperti membantu menyelesaikan tugas bersama atau berbagi ide inovatif, dapat memperkuat budaya organisasi yang positif.

Manfaat Altruisme Berbasis Islam dalam Organisasi

Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Karyawan

Diener dan Seligman (2002) menjelaskan bahwa membantu orang lain memberikan rasa makna dan kebahagiaan, yang secara langsung meningkatkan kesejahteraan individu. Dalam konteks Islam, perilaku ini tidak hanya membawa manfaat duniawi tetapi juga pahala ukhrawi.

Memperkuat Loyalitas dan Komitmen

Budaya kerja yang berlandaskan ta'awun menciptakan rasa keterikatan emosional antara karyawan dan organisasi. Al-Qurtubi (2006) menekankan pentingnya membangun hubungan yang saling menguatkan untuk mencapai tujuan bersama.

 Menciptakan Lingkungan Kerja Positif

Lingkungan kerja yang mendukung tolong-menolong dalam kebajikan dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan menciptakan harmoni di tempat kerja (Robbins & Judge, 2013).

Menjaga Moral dan Etika Kerja

Larangan mendukung hal negatif dalam ayat ini menjadi pengingat untuk selalu menjaga integritas dalam setiap tindakan. Dalam perspektif Islam, bekerja dengan etika yang benar adalah bentuk ibadah (Al-Ghazali, 2015).

Meningkatkan Kepuasan Psikologis

Psikologi menyebutkan bahwa membantu orang lain memberikan rasa makna dan kebahagiaan. Islam menambah motivasi spiritual melalui janji pahala bagi perilaku tolong-menolong yang ikhlas (Muslim, 2007).

 

Praktik Altruisme Berdasarkan Islam dalam OCB

Menawarkan Bantuan Sukarela

Membantu rekan kerja dengan ikhlas, seperti membantu menyelesaikan tugas atau memberikan arahan, adalah wujud ta'awun

Meningkatkan Solidaritas Tim

Islam mengajarkan untuk mendahulukan kepentingan bersama. Dalam organisasi, ini bisa diterapkan dengan mendukung keberhasilan tim daripada hanya fokus pada pencapaian pribadi.

Menolak Kolaborasi yang Tidak Etis

Sejalan dengan tafsir ayat ini, perilaku altruistik dalam OCB harus menghindari kerja sama dalam dosa dan permusuhan, seperti manipulasi data atau pelanggaran etika.

Mengutamakan Niat Ikhlas

Islam menekankan pentingnya niat dalam setiap tindakan. Perilaku altruisme yang dilakukan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah akan membawa keberkahan lebih besar dalam organisasi.

Tafsir Surah Al-Maidah ayat 2 memberikan fondasi spiritual yang relevan untuk mempraktikkan altruisme dalam OCB. Dengan memadukan nilai-nilai Islam, seperti ta'awun, birr, dan taqwa, kita dapat membangun organisasi yang tidak hanya produktif tetapi juga bernilai moral tinggi. Budaya kerja berbasis nilai Islam akan menciptakan lingkungan yang harmonis, menjaga keseimbangan psikologis karyawan, dan memperkuat integritas organisasi.

 

Referensi

Al-Qur'an dan terjemahannya, Surah Al-Maidah ayat 2.

Diener, E., & Seligman, M. E. P. (2002). Very happy people. Psychological Science, 13(1), 81-84.

Greenberg, J., & Baron, R. A. (2008). Behavior in organizations (9th ed.). Pearson.

Organ, D. W. (1988). Organizational citizenship behavior: The good soldier syndrome. Lexington Books.

Qutb, S. (2009). Fi zilal al-Qur'an. Cairo: Dar al-Shorouk.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Organizational behavior (15th ed.). Pearson.

Tafsir Al-Qurtubi. (2006). Al-Jami' li Ahkam al-Qur'an. Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah.

Tafsir Ibnu Katsir. (2010). Tafsir al-Qur'an al-Azim. Riyadh: Darussalam.

Al-Ghazali. (2015). Ihya Ulumuddin (Rev. ed.). Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.

Muslim, Imam. (2007). Sahih Muslim. Riyadh: Darussalam.