ISSN 2477-1686
Vol. 9 No. 02 Januari 2023
HOMESCHOOL: Metode Pembelajaran yang Perlu Dipertimbangkan Kah?
Oleh:
Allessandra Theresia
Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan
Istilah Homeschooling mungkin masih belum terlalu popular di kebanyakan masyarakat Indonesia. Namun, sudah banyak orang tua membentu suatu komunitas Homeschooling sebagai metode pembelajaran bagi anak-anak. Sebelum mempelajari metode ini lebih jauh baik kita mengeksplor pengertian Homeschooling. Afiat (2019) menyatakan Homeschooling merupakan mode Pendidikan alternatif selain di sekolah. Pengertian umum Homeschooling adalah model Pendidikan dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya dan mendidik anaknya dengan menggunakan rumah sebagai asas pendidikannya. Dalam hal ini, orang tua bertanggung jawab secara aktif atas proses pendidikan anaknya. Bertanggung jawab aktif disini adalah melibatkan penuh orang tua pada proses penyelenggaraan penddikan, dimulai dengan penentuan arah, tujuan pendidikan, nilai-nilai yang ingin dibangun, target kecerdasan dan kemahiran yang ingin diraih, kurikulum dan bahan pembelajaran dan amalan belajar dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini, pendidikan Homeschooling dijalankan sebagai suatu bentuk pendidikan nonformal yang diakui dan merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk belajar secara mandiri. Menurut Ariefianto (2017) Homeschooling berkembang di Indonesia terjadi akibat dari rasa ketidakpercayaan terhadap sekolah formal karena kurikulum terus berubah karena seringnya ganti Menteri pendidikan akan terjadi pergantian kurikulum dan dirasakan sangat memberatkan peserta didik. Sering pula ada anggapan dalam pendidikan yang terjadi, anak menjadi objek bukan sebagai subjek sehingga sering terjadi pengekangan dalam kreativitas. Materi yang cukup banyak sering juga menjadi alasan buat orang tua pada akhirnya memilih untuk metode Homeschooling sebagai metode pembelajaran alternatif yang mungkin perlu dipertimbangkan.
Namun, banyak kekhawatiran yang muncul juga bagi orang tua dalam pemilihan metode Homeschooling sebagai metode pembelajaran diantaranya isu sosialisasi dengan teman sebaya yang relatif lebih rendah. Peserta didik Homeschooling cenderung tidak terpapar dengan pergaulan yang heterogen dan majemuk sehingga dikuatirkan anak akan kurang kesempatan untuk bergaul dan mempelajari banyak hal dalam sosialisasinya. Kritik utama dalam pembelajaran metode ini adalah hambatan dalam hal pertumbuhan anak sehingga pada akhirnya akan sulit untuk bermasyarakat.
Ketika memilih metode ini pun, orang tua perlu untuk memberikan komitmen penuh untuk bisa mengambil alih dalam pembelajaran anak terutama dalam mempersiapkan kurikulum, metode pembelajaran termasuk membangun rutinitas pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang terjadi sering terjadi praktek pembelajaran yang mungkin berbeda. Orang tua banyak yang menyewa tutor dari luar untuk bisa mengajari anak sekolah dirumah sehingga istilah homescooling menjadi berbeda. Kesiapan orang tua untuk mengambil peran ‘guru dan sekolah’ di rumah bagi anak menjadi hal penting untuk mempersiapkan metode pendidikan Homeschooling bagi anak. Seringkali pemilihan ini menjadi suatu kesulitan bagi orang untuk bisa percaya diri dengan pilihan mereka. Berbeda dengan anak-anak di sekolah yang sudah ada penentuan tujuan belajar, metode pembelajaran, rancangan pembelajaran dan target pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang dibentuk sekolah, dalam Homeschool rancangan ini menjadi tanggung jawab orang tua. Orang tua sering dihadapkan dengan kekhawatiran, “apakah anak saya sudah mencapai target pendidikan sesuai dengan anak-anak pada umumnya?” “apakah pendidikan yang diberikan cukup?” “apakah metode sudah benar?”
Untuk itu ketika memilih metode pendidikan ini sebagai metode pembelajaran, orang tua perlu untuk dibekali dan dibantu untuk dukungan dalam merancang kurikulum, metode pembelajaran, gaya belajar termasuk kepercayaan diri bahwa orang tua mampu untuk merancang pendidikan yang tepat bagi anaknya.
Referensi:
Afiat, Z. (2019). Homeschooling: pendidikan alternatif Indonesia. Jurnal Visipena. 10(1). 50-65.
Ariefianto, L. (2017). Homeschooling: Persepsi, latar belakang dan problematikanya (Studi kasus pada peserta didik di homeschooling kabupaten Jember). Jurnal Edukasi. 4(2). 21-26.
Heriyani, R.D. (2017). Homeschooling sebagai sekolah alternatif ramah anak. Research and Development Journal of Education. 3(2). 145-153.