ISSN 2477-1686
Vol. 9 No. 02 Januari 2023
Perlukah Takut Dengan Perkembangan Metaverse?
Oleh:
Natanael Salim
Program Studi Magister Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Teknologi merupakan suatu hal yang secara pasti akan terus mengalami perkembangan seiring bertambahnya zaman (Fitriani, 2014). Dimulai dengan perkembangan mesin cetak, mesin uap, kereta, mobil, laptop dan gawai. Saat ini, teknologi mengalami perkembangan pesat yang ditandai dengan adanya kemunculan metaverse.
Metaverse adalah alam semesta pasca-realitas, lingkungan multipengguna yang secara persisten dan gigih menggabungkan realitas fisik dengan virtualitas digital. Hal ini didasarkan pada konvergensi teknologi yang memungkinkan interaksi multisensori dengan lingkungan virtual, objek digital, dan orang lain. Salah satu contoh teknologi yang menjadi dasar dari munculnya metaverse ini adalah virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan mixed reality (MR) (Mystakidis, 2022).
Setiap perkembangan yang terjadi, akan selalu membawa pengaruh pada kehidupan manusia. Hanya masalah pengaruh yang diberikan terjadi dalam skala kecil atau skala besar yang melibatkan berbagai aspek kehidupan dari manusia. Metaverse ini tentu membawa pengaruh dalam skala besar. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya perusahaan yang berlomba-lomba untuk membentuk kantornya dalam dunia metaverse. Pusat perbelanjaan, kantor, bahkan gereja juga sudah tersedia dalam dunia metaverse ini (Supriyati, 2022).
Walaupun penggunaan metaverse saat ini belum banyak digunakan, tetapi dengan melihat perkembangan teknologi yang sudah terjadi dalam satu abad ini, tidak menutup kemungkinan dan bahkan sangat mungkin untuk metaverse mengalami perkembangan yang pesat dalam puluhan tahun kedepan. Kemudian, perlukah masyarakat merasa takut dengan perubahan yang akan terjadi?
Tidak bisa dipungkiri terdapat beberapa tantangan bagi manusia dari berkembangnya dunia metaverse, yaitu:
1. Kesejahteraan fisik dan psikis
Kesejahteraan fisik perlu diperhatikan oleh pengguna metaverse. Penggunaan VR yang memerlukan gerakan fisik seperti berjalan, berlari dan melompat yang dapat menimbulkan kecelakaan yang tidak diinginkan jika tidak dilakukan secara hati-hati. Penggunaan metaverse secara umum juga dapat menimbulkan mabuk, mual, dan pusing bagi penggunanya (Mystakidis, 2022).
Selain itu secara psikologi juga menimbulkan tantangan. Penggunaan metaverse dapat memunculkan adiksi, isolasi sosial dan menjauh dari dunia nyata, toxic behavior, perilaku antisosial, cyber-bullying dan usikan dari orang lain. Selain itu, dalam aspek psikososial khususnya keluarga, dapat memengaruhi pola asuh dan juga attachment style dari orangtua dan anak. Anggota keluarga yang lebih fokus dengan metaverse, akan terdiskoneksi dengan lingkungan luar dan mengakibatkan minimnya komunikasi dengan orang-orang terdekat. Ditambah dengan pembuatan karakter/avatar juga dapat memengaruhi the self individu. Bagaimana individu memandang dirinya (self-concept) ditengah lingkungan serta peran sosial yang dijalaninya juga akan mengalami perubahan.
Individu cenderung akan lebih individualis dan melihat dirinya independen dari lingkungan sekitar. Individu juga akan mengalami kesulitan dalam dunia nyata, karena fokus yang lebih besar diberikan kepada metaverse. Hal ini tanpa sadar memengaruhi self-esteem dan juga self-efficacy dari individu itu sendiri (Myers, 2013).
2. Moralitas dan etika
Masalah moral yang dapat muncul seperti augmentasi yang ilegal, dan manipulasi fakta terkait pandangan yang bias. Sedangkan untuk sisi etika, dapat memunculkan cyber-crime dengan cara-cara baru yang dapat membahayakan pengguna metaverse. Hal ini tentu dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman dan tidak aman bagi pengguna metaverse. Oleh karena itu, perlu langkah preventif bagi developer dari metaverse agar hal-hal tidak beretika tersebut dapat dihindari atau dikurangi.
3. Privasi data
Hal ini merupakan komponen yang paling krusial dan penting dari keberadaan metaverse. Kejahatan seperti pengumpulan data, pembagian data, dan menjual data pengguna kepada pihak lain tidak dapat dihindari jika pengamanan tidak dilakukan secara ketat.
Sedangkan untuk kelebihan dari dunia metaverse, yaitu:
1. Akses ke berbagai pengalaman virtual
Dunia Metaverse tidak hanya terdiri dari bangunan dan toko saja. Melainkan juga merencanakan untuk membuat tempat hiburan yang dapat dikunjungi secara virtual. Hal ini memungkinkan seseorang untuk dapat mengunjungi tempat tersebut secara virtual tanpa harus secara langsung mengeluarkan biaya yang besar untuk mendatanginya.
2. Koneksi sosial
Pengguna dapat membangun koneksi dengan mudah dan melakukan aktivitas dalam dunia metaverse secara bersama-sama. Melalui ini, pengguna memiliki kebebasan untuk dapat membangun koneksi dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun.
3. Efektif dan efisien
Metaverse dapat diakses dimanapun pengguna tersebut berada. Sehingga dapat meningkatkan efesiensi waktu dan efektivitas pengguna untuk melakukan pekerjaannya.
Kesimpulan
Teknologi akan mengalami perkembangan, dalam konteks ini adalah metaverse. Walaupun mungkin perkembangan yang terjadi dapat menimbulkan perubahan dalam skala besar, masyarakat tidak perlu takut atau khawatir dengan perubahan tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat beberapa tantangan dari metaverse yang perlu untuk dilakukan tindakan preventif. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin dapat terjadi kedepannya. Namun, tidak sedikit dampak positif yang akan dirasakan ketika metaverse sudah menjadi bagian dari masyarakat. Untuk itu, diharapkan masyarakat dapat lebih aware dan berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Referensi:
Fitriani. (2014, December 09). Perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi. Pemerintah Aceh. Retrieved December 20, 2022, from https://acehprov.go.id/berita/kategori/serba-serbi/80-perkembangan-teknologi- informasi-dan-komunikasi
Myers, D.G. (2013). Social Psychology (11th ed.). McGraw-Hill Education.
Mystakidis, S. (2022). Metaverse. Encyclopedia, 2, 486–497. https://doi.org/10.3390/ encyclopedia2010031
Supriyati, A.L. (2022, January 24). Telah Hadir Gereja Virtual pertama di dunia metaverse, Begini Penampakannya. Galamedia News. Retrieved December 15, 2022, from https://galamedia.pikiran-rakyat.com/news/pr-353556352/telah-hadir-gereja- virtual-pertama-di-dunia-metaverse-begini-penampakannya