ISSN 2477-1686

 Vol.5 No. 3 Februari 2019 

Tips Untuk Korban Body Shaming

Oleh

Florencia Vita D. S

Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara

Masih adakah dari kita yang tidak mengetahui apa itu body shaming? Body-shaming adalah suatu perilaku mempermalukan seseorang dengan memberikan komentar atau kritik negatif tentang tampilan tubuhnya yang akan membuat seseorang tersebut menjadi malu akan salah satu bentuk bagian tubuhnya ketika penilaian orang lain dan penilaian diri sendiri tidak sesuai dengan diri ideal yang diharapkan individu tersebut (body shame). Ciri-ciri perilaku body shaming, diantaranya (Vargas, dalam Chairani, 2018): 1) Mengkritik penampilan sendiri, melalui penilaian atau perbandingan dengan orang lain (seperti: "Saya sangat jelek dibandingkan dia." "Lihatlah betapa luas bahuku.") 2) Mengkritik penampilan orang lain di depan mereka, (seperti: "Dengan paha itu, Anda tidak akan pernah mendapatkan teman kencan.") 3) Mengkritik penampilan orang lain tanpa sepengetahuan mereka. (seperti: "Apakah Anda melihat apa yang dia kenakan hari ini? Sangat tidak menarik." "Paling tidak Anda tidak terlihat seperti dia!").Dampak body shaming ini bisa sangat fatal karena seseorang yang mengalami body shame akan berusaha sebisa mungkin dengan berbagai cara untuk mengubah penampilannya, dengan melakukan operasi plastik, mengalami gangguan makan, bahkan sampai ada yang bunuh diri. 

Lalu, bagaimana cara kita seharusnya bila kita mengalami body shame?

1. Mengontrol Emosi

Kita jangan mudah terbawa emosi, karena para pelaku akan merasa senang bilang kita terbawa emosi. Ketika kita dalam kondisi tersebut, sebaiknya kita mengambil nafas terlebih dahulu lalu meluapkan emosi positif dengan tersenyum, sehingga pikiran pun akan menjadi positif untuk berkata-kata dan bertindak. Orang yang cerdas secara emosi akan memiliki hidup yang lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia (Goleman, 2002).

2. Penerimaan Diri

            Kita harus memiliki sikap merasa puas dengan diri sendiri, kualitas, bakat, pengetahuan, dan keterbatasan yang kita miliki agar menumbuhkan kepribadian yang sehat (Chaplin.2005). Semakin kita menyukai diri kita maka kita akan mampu menerima diri kita dan semakin diterima oleh orang lain. Kita harus sadar bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

3. Tampil Percaya Diri

            Percaya diri berarti yakin terhadap diri sendiri. Buang segala konsep negative yang ada dalam pikiran kita, kita harus selalu merasa cantik apa adanya sehingga kita dapat menghargai diri kita sendiri. Kembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri, yakinlah dengan kemampuan dan bakat yang kita miliki sehingga dapat menutupi kekurangan yang ada dengan prestasi-prestasi yang tidak semua orang punya (dosenpsikologi.com).

4. Menjadi Pribadi yang Positif

            Balas ucapan para pelaku dengan kata-kata positif, seperti “aku bahagia kok dengan tubuh yang kumiliki”, tersenyumlah dan rasakan bahwa kamu bahagia sebagaimana dirimu. Jadikan kata-kata yang dilontarkan kepadamu menjadi motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan ucapan, potensi yang kamu miliki, dan perilaku. Kita harus memiliki perspektif yang berbeda tentang arti kecantikan dan kesempurnaan bahwa yang terpenting dari segalanya adalah kesehatan (Dictio.co.id).

5. Ungkapkan Perasaanmu

            Jangan takut untuk mengungkapkan perasaanmu kepada orang lain, karena bisa jadi orang tersbut tidak tahu apa yang kamu rasakan. Seringkali para pelaku hanya berniat untuk bercanda, namun mereka tidak tahu bahwa jika terus menerus dilontarkan perasaan kita menjadi sakit. Bicara pelan-pelan kepada mereka sehingga mereka tidak perlu mempermalukan kita didepan orang lain.

6. Laporkan ke Pihak Berwajib

            Bila sudah menyangkut nama baik dan pelecehan berat, jangan segan-segan untuk melaporkannya, karena undang-undangnya sudah ada. Undang-Undang No 11/2018 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU-ITE) menjerat pelaku body shaming dengan pasal tentang penghinaan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 4 tahun dan denda maksimal Rp 750 juta (Chairani, 2018). 

Oleh karena itu, daripada kita hanya meratapi kekurangan lebih baik melakukan aktivitas yang bermanfaat selagi masih sehat dan kuat. Bergaullah dengan orang yang memiliki dampak positif sehingga kita juga menjadi orang dengan pribadi yang positif. Jangan mau dikalahkan oleh perkataan yang tidak membangun tapi biarlah orang lain melihat sisi kelebihan kita yang lain dengan tampil percaya diri dan berprestasi. Semoga tips-tips diatas bermanfaat dan membangun. 

Referensi

Chairani, Lisya. (2018). Body shame dan gangguan makan kajian meta-analisis.

Buletin Psikologi, 26(1), 12-27.

 

Chaplin, J.P. (2005). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

 

Dictio.co.id. (2018. January). Apa yang dimaksud dengan Psikologi Positif atau

Positif Psychology ?.www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-psikologi-positif-atau-positive-psychology/14953 Diakses pada tanggal 5 Januari 2019.

 

Dosenpsikologi.com. (2017, August). Teori kepercayaan diri https://dosenpsikologi.com/teori-kepercayaan-diri. Diakses pada tanggal 5 Januari 2019.

 

Goleman, D. (2002). Kecerdasan emosional. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka