ISSN 2477-1686

 Vol.5 No. 1 Januari 2019

Pentingnya Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Remaja Putri

Oleh

Arisia Tirta dan Selviana

Fakultas Psikologi, Universitas Persada Indonesia YAI

 

Ayah memiliki peran yang khas pada setiap tahapan perkembangan anak. Hal ini terkait dengan adanya tugas perkembangan yang berbeda pada setiap tahapannya (Lentari dkk, 2017). Maka pada remaja, ayah berperan dalam membangun harga diri yang tetap positif dan juga menguatkan keinginan anak untuk berprestasi khususnya pada remaja perempuan, serta mengembangkan motivasi untuk sukses dalam pekerjaan dan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi pada remaja laki-laki (Lentari dkk, 2017).

Lamb (2010) menjelaskan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan merupakan keikutsertaan positif ayah dalam kegiatan yang beripa interksi langsung dengan anak-anaknya, memberikan kehangatan, melakukan pemantauan dan kontrol terhadap aktivitas anak, serta bertanggung jawab terhadap keperluan dan kebutuhan anak.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perah ayah pada remaja putri merupakan keikutsertaan positif ayah dalam kegiatan yang berupa interksi langsung dengan anak-anaknya seperti menjadi teman bermain, teman cerita, teman menjelajah dan mencoba hal-hal baru serta bertanggung jawab terhadap keperluan dan kebutuhan anak. Peran ayah disini dapat membangun harga diri yang positif juga mengembangkan motivasi anak sehingga mampu mengendalikan emosinya dengan baik.

 

1.     Bentuk-bentuk keterlibatan ayah

Fadesi (2015) menyebutkan bahwa ayah dapat terlibat dalam tiga bentuk keterlibatan, yaitu:

a.  Keterlibatan instrumental seperti terlibat dalam perkembangan emosional, sosial, spiritual, serta berbagi kegiatan bersama

b.  Keterlibatan ekspresif,  yaitu keterlibatan dalam perkembangan etika dan moral, memberikan uang atau materi, serta memberikan kedisiplinan.

c.   Keterlibatan mentoring/advising, yaitu keterlibatan dalam perkembangan intelektual, mengembangkan kompetensi anak, serta memberikan nasihat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran ayah dalam pengasuhan memang dibutuhkan terutama pada remaja putri, tidak hanya dalam segi materi atau dalam hal membuat larangan-larangan terhadap anaknya, namun dibutuhkan hubungan khusus seperti halnya yang biasa dilakukan oleh seorang ibu dalam mengasuh anak. Ayah juga sebaiknya dapat menjadi teman bagi remajanya, sehingga ayah dapat mengenali dan mengawasi perkembangan remajanya dengan baik.

Dalam lingkungan sosialnya, dengan terbentuknya hubungan yang baik antara ayah dengan remaja putri dapat membuat remaja merasa ayah merupakan sosok yang dapat menjadi acuan remaja dalam memilih pasangan hidup untuk masa depannya, ayah juga akan menjadi cinta pertama bagi remaja putri, sehingga dapat mengurangi resiko perilaku labil pada remaja putri pada masa-masa percintaannya. 

 

2.     Aspek-aspek keterlibatan ayah

Lamb, et al (dalam Allgood, Troy & Camille, 2012) memperkenalkan dimensi keterlibatan ayah terdiri dari:

a.  Paternal engagement, yaitu keterlibatan ayah yang mencakup interaksi langsung dengan anak yang di dalamnya terdapat kehangatan dalam interaksi dengan anak.

b.  Paternal accessibility, yaitu keberadaan ayah untuk anak dan kemudahan anak untuk menghubungi ayah.

c.   Paternal responsibility, yaitu keberadaan ayah untuk anak dan kemudahan anak untuk menghubungi ayah.

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan ternyata memberi dampak positif pada anak yaitu ikatan ayah dan anak akan memberikan warna tersendiri dalam pembentukan karakter anak. Ayah membantu anak bersifat tegar, kompetitif, menyukai tantangan dan senang berekslorasi. Ikatan ayah dan anak juga mampu meningkatkan kemampuan adaptasi anak, sehingga menjadi tidak mudah stres atau frustasi sehingga lebih berani mencoba hal-hal disekelilingnya.

 

3.     Peran ayah terhadap keluarga

Hart (dalam Assa, 2016) menegaskan bahwa ayah memiliki peran dalam keterlibatannya dengan keluarga yaitu:

a.  Economic Provider, yaitu ayah dianggap sebagai pendukung finansial dan perlindungan bagi keluarga. Sekalipun tidak tinggal serumah dengan anak, namun ayah tetap dituntut untuk menjadi pendukung financial.

b.  Friend & playmate, ayah dianggap sebagai “fun parent” serta memiliki waktu bermain yang lebih banyak dibandinngkan dengan ibu. Ayah banyak berhubungan dengan anak dalam memberikan stimulasi yang bersifat fisik.

c.   Caregiver, ayah dianggap sering memberikan stimulasi afeksi dalam berbagai bentuk, sehingga memberikan rasa nyaman dan penuh kehangatan.

d.  Teacher & role model, sebagaimana dengan ibu, ayah juga bertanggung jawab dalam terhadap apa aja dibuthkan anak untuk masa mendatang melalui latihan dan teladan yang baik bagi anak.

e.  Monitor and disciplinary, ayah memenuhi peranan penting dalam pengawasan terhadap anak, terutama begitu ada tanda-tanda awal penyimpangan, sehingga disiplin dapat ditegakan.

f.    Protector, ayah mengontrol dan mengorganisasi lingkungan anak, sehingga anak terbebas dari kesulitan/bahaya.

g.  Advocate, ayah menjamin kesejahteraan anaknya dalam berbagai bentuk, terutama kebutuhan anak ketika berada di institusi di luar keluarganya.

h.  Resource, dengan berbagai cara dan bentuk, ayah mendukung keberhasilan anak dengan memberikan dukungan di belakang layar.

            Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peran ayah dalam keluarga adalah, antara lain:  sebagai pendukung finansial, sebagai teman dalam bermain,  mampu memberikan kenyamanan & rasa hangat,  sebagai teladan bagi anak, tegas sehingga mampu mendisiplinkan,  sebagai pelindung saat bahaya,  mampu menjamin kesejahteraan anak, dan mampu memberi dukungan pada anak.

Referensi

Allgood, S. M., Beckert, T. E., & Peterson, C. (2012). The role father involvement in the percieved psychological well being of young adutl daughter. North American Journal of Psychology, 14(1), 95-110.

Assa, T. L. (2016). Keterlibtan ayah dalam pengasuhan menurut Remaja Perempuan Perokok. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi, 6.

Fadesti, P. F. (2015). Peran ayah dalam pembentukan konsep diri pada remaja putri. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi, 4

Lamb, M. E. (2010). The role of father in child development fifth edition. New York.

Lentari, F. R., Partasari, W. D., & Priadi, M. A. (2017). Gambaran keterlibatan ayah dalam Pengasuhan anak usia remaja (Usia 16-21 Tahun). Unika Indonesia Atma Jaya. Jurnal Psikogenesis, 5, 161.