ISSN 2477-1686
Vol.2. No.24, Desember 2016
Kepemimpinan Otentik (Authentic Leadership)
Devi Jatmika
Program Studi Psikologi Universitas Bunda Mulia
Otentik kata ini seringkali didengar terutama ketika kita melihat sesuatu yang otentik. Setiap orang menginginkan hal-hal yang otentik terlibat dalam dirinya seperti jam tangan brand Rolex otentik (asli karena itu adalah Rolex!), lukisan otentik langsung dibuat oleh pelukis terkenal Picasso, minuman asli otentik dari sumbernya asli di Perancis, tanda tangan otentik dari Ir. Soekarno pemimpin negara pertama di Indonesia dan lain-lain. Ilustrasi tersebut mudah dipahami, dengan kata lain otentik berkaitan dengan keaslian, bukan imitasi, bukan bajakan. Otentik mengandung nilai dan berharga. Namun, diri atau pribadi juga dapat menjadi otentik dan begitu pula kepemimpinan seseorang.
Asal Muasal Kata “Authentic”
Kata otentik atau authentic berasal dari bahasa Yunani yang dalam filosofi Yunani berarti menjadi dirimu yang sesungguhnya (to thine own self be true). Menjadi diri yang sesungguhnya adalah kunci komponen dari otentik. Selain menjadi diri yang sebenarnya, otentik juga adalah ketika individu terbuka terhadap orang lain, berlaku jujur dan melakukan hal yang benar. Menjadi diri yang sesungguhnya di depan keluarga, teman-teman terdekat mungkin hal yang seseorang dapat lakukan tanpa harus dibuat-buat, namun ketika dalam pekerjaan seseorang perlu menyesuaikan antara diri sesungguhnya dan bertindak sebagaimana seharusnya peran yang dilakukannya di organisasi. Terutama dalam kepemimpinan, sebagai seorang pemimpin ia perlu bertindak seperti seorang “pemimpin”.
Karakteristik Authentic Leadership
Kepemimpinan adalah sebuah proses dimana seorang individu mempengaruhi sekelompok indiivdu untuk mencapai tujuan bersama (Northouse dalam Bishop, 2013). Vroom dan Jago dalam Chatman & Kennedy, 2010) menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah proses memotivasi sekelompok orang untuk berkolaborasi bersama untuk mencapai sesuatu yang hebat. Istilah kepemiminan otentik sendiri berasal dari perkembangan tentang perilaku organisasi positif dan konteks organisasi positif, yang berfokus pada kekuatan dan kapasitas psikologis yang dapat diukur, dikembangkan dan dikelola secara efektif di tempat kerja (Novicevic, Avis, Dorn, Buckley, & Brown dalam Bishop, 2013).
Seorang pemimpin otentik memiliki nilai-nilai, prinsip, moral yang ia milliki sebagai dirinya sendiri, bukan imitasi atau meniru orang lain. Mereka akan mendemonstrasikan nilai-nilai, prinsip,moral dan etika ke dalam perilaku kepemimpinannya. Menurut Kruse (2013) dari berbagai konsep teori, karakteristik dari pemimpin yang otentik adalah:
1. Self-aware dan tulus. Pemimpin-pemimpin yang otentik adalah individu yang mengaktualisasikan dirinya dengan memiliki self-awareness (kesadaran diri). Mereka mengetahui kekuatan dan kelemahan pada diri mereka sendiri dan emosi mereka. mereka juga tidak berperilaku berbeda di berbagai kondisi, dengan kata lain mereka menjadi diri mereka di hadapan para pengikutnya. Mereka juga tidak takut untuk terlihat lemah dengan mengakui kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dan kegagalan yang pernah mereka lalui.
2. Mission driven dan fokus pada hasil. Mereka mampu menempatkan misi-misi untuk mencapai tujuan orang banyak atau organisasi di atas tujuan pribadi. Mereka melakukan pekerjaan mereka untuk mencapai hasil bukan untuk kekuasaan, ego dan keinginan materi pribadi.
3. Memimpin dengan hati, tidak hanya dengan pikiran. Mereka tidak takut untuk menunjukkan emosi-emosi yang mereka miliki, kerentanan mereka terhadap karyawan. Namun bukan berarti mereka “lembek”, akan tetapi dapat mengkomunikasikan apa yang dirasakan dengan tata cara yang tepat beserta empati.
4. Fokus pada jangka panjang. Mereka fokus untuk hasil jangka panjang, bersedia untuk membimbing setiap orang dan memelihara organisasi dengan sabar dan kerja keras karena mereka yakin dengan hasil yang akan bertahan untuk jangka waktu yang lama.
Tolak ukur Authentic Leadership
Dalam alat ukur Kepemimpinan Otentik terdiri dari empat komponen sebagai berikut (Avolio, Gardner & Walumbawa, 2007; Riggio, 2014):
1. Self Awareness: sejauh mana pemimpin menyadari kekuatan-kekuatan, keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya dan bagaimana pemimpin mempengaruhi orang lain?
2. Transparansi: sejauh mana pemimpin mendorong keterbukaan terhadap orang lain dengan memberikan kesempatan pada mereka untuk memunculkan ide-ide, tantangan dan opini?. Pemimpin jujur dan tidak memiliki agenda tersembunyi, terus terang ketika berhadapan dengan orang lain.
3. Moral: sejauh mana pemimpin membuat standar yang tinggi untuk pelaksanaan moral dan etika?. Pemimpin otentik memiliki etika, hal benar apakah yang harus dilakukan dan perduli akan etika dan keadilan.
4. Balanced Processing: sejauh mana pemimpin meminta pendapat dan sudut pandang yang cukup sebelum membuat keputusan penting?. Pemimpin otentik yang efektif akan mempertimbangkan semua pilihan dan pandangan-pandangan kontra sebelum melakukan serangkaian tindakan. Perencanaan-perencanaan baik-baik dipikirkan dan didiskusikan dengan terbuka.
Tokoh-Tokoh Authentic Leadership
Beberapa contoh pemimpin otentik sebagaimana makna otentik (menjadi diri yang sesungguhnya) seperti Mahatma Gandhi, Oprah Winfrey, Steve Jobs. Tokoh pemimpin di Indonesia yang mungkin dapat saya sebutkan seperti Ir. Soekarno, Bob Sadino, Gus Dur, dan Jokowi. Menjadi seorang pemimpin yang otentik tidaklah mudah, mereka sulit ditemukan, mereka ada tetapi belum memiliki kesempatan, namun bukan berarti tidak dapat dilakukan, karena kepemimpinan adalah skills. Kepemimpinan otentik memerlukan ekstra kerja keras untuk terus menyelami dirinya (self-awareness), keberanian untuk berpegang teguh pada moral dan integritas di kala situasi dan godaan untuk menjadikan diri menyimpang dari moralitas (moral), menjaga keseimbangan emosi dan perduli pada kepentingan orang banyak.
Referensi:
Avolio, B. J., Gardner, W. L., & Walumbawa, F. O. (2007). Authentic leadership questionnaire. Diunduh dari http://www.mindgarden.com/69-authentic-leadership-questionnaire.
Bishop, William H. (2013). Defining the Authenticity in Authentic Leadership. The Journal of Values-Based Leadership, 6(1), 1-8.
Chatman, J. A., & Kennedy, J. A. (2010). Psychological perspectives on leadership. US: Harvard Busness Press.
Kruse, K. (2013). What is authentic leadership?. Diunduh dari http://www.forbes.com/sites/kevinkruse/2013/05/12/what-is-authentic-leadership/#197b2f012ddd
Riggio, R. E. (2014). What is authentic leadership? Do you have it?. Diunduh dari https://www.psychologytoday.com/blog/cutting-edge-leadership/201401/what-is-authentic-leadership-do-you-have-it
1.