ISSN 2477-1686

Vol. 8 No. 21 November 2022

Peran Keluarga Sakinah Terhadap Kondisi Psikologis Generasi Alpha 

 

Oleh:

Erina Nur Faridha, Sastisesa Prameswari Suryo Yuwono & Siti Fitriatul Zahroh

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka 

 

Pada saat ini, manusia telah memasuki era society 5.0 yang dapat ditandai dengan kemajuan teknologi yang berkembang dengan begitu pesat. Tentunya, hal ini akan sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup umat manusia, dan salah satunya yaitu Generasi Alpha

 

Pada hakikatnya, Generasi Alpha adalah generasi yang lahir pada tahun 2010 sampai 2025, dan hidup serta tumbuh berdampingan dengan dunia yang sepenuhnya serba digital. Generasi Alpha tentu berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya peralihan pada masa perkembangan yang berdampak pada interaksi sosial antar suatu individu, serta pola pemikiran yang cenderung lebih kritis. Nantinya, perbedaan yang tampak antar generasi ini, seyogyanya dapat disikapi dengan bijak, tentunya dalam mengkaji dan memahami kondisi spiritual serta sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah pembinaan dari lingkungan pertama dan yang terdekat, yaitu keluarga. Sebagai pondasi utama, keluarga menjadi jembatan yang mampu untuk mengayomi dan mengontrol perilaku pada anak.

 

Psikologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia beserta gejala-gejalanya. Psikologi bisa masuk ke dalam berbagai bidang-bidang ilmu yang sudah mapan, diantaranya adalah tentang peranan psikologi dalam bidang sosial, sehingga apabila dikaji secara lebih lanjut maka sangat memiliki kaitan yang erat terhadap kajian keluarga. Keluarga berperan penting dalam kondisi psikologis bagi tumbuh kembang seorang anak. Dalam hal ini, peran orangtua sangat dibutuhkan, terutama kasih sayang dalam keluarga. Santrock (2002) mengemukakan bahwa pengertian kelekatan (attachment) dalam bahasa sehari-hari, attachment menuju kepada suatu relasi diantara dua orang yang mempunyai perasaan yang kuat satu sama lain dan melakukan banyak hal secara bersama untuk melanjut meneruskan relasi itu. Salah satu cara kelekatan dengan cara kasih sayang sendiri merupakan hal penting untuk menjadi jembatan pendekat diantara anak dan orangtua, serta menuju tahapan untuk terbentuknya keluarga sakinah. Curahan kasih sayang dari orang tua dapat membuat anak memiliki kesan yang begitu kuat di dalam lubuk dan ingatan sang anak. Perasaan kasih sayang inilah yang membangun kepribadian dan jiwa seorang anak. Bahkan curahan cinta, respon, dan interaksi dengan orang yang ada di sekelilingnya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jiwa dan emosinal sang anak.

 

Keluarga yang didalamnya terdapat cinta kasih, maka sang anak akan paham mengenai kehadiran dirinya sebagai sebuah hal yang cukup menyenangkan dan juga diharapkan. Ikatan dalam rasa cinta dan kasih sayang ini yang akan membawa anak dalam membentuk pola untuk berinteraksi dengan orang lain. Syamsu (2014) menyatakan bahwa perkambangan sosial atau berinteraksi sosial dengan orang lain adalah proses belajar juga bagi anak dalam menyesuaikan dirinya. Sebaliknya, pola pendidikan keluarga yang diterapkan secara menciptakan dan memunculkan rasa takut akan membentuk dampak negatif dalam jiwa dan emosional seorang anak. Sikap santun dan bijak dalam berinteraksi antar keluarga juga sangat berpengaruh terhadap kejiwaan dan emsional anak hal ini membuat anak betah untuk tinggal dirumah. 

 

Dilihat dari perkembangan generasi Alpha saat ini, doktrin-doktrin ideologi dan budaya yang sangat marak sehingga menyebabkan variasi pola pikir terhadap generasi tersebut. Dalam membangun karakteristik generasi Alpha agar memiliki pola pikir yang kritis, akan tetapi tidak menyimpang dari ranah spiritual maka diperlukan adanya pembinaan keluarga Sakinah dalam prakteknya. Keluarga Sakinah adalah istilah yang kerap dipakai oleh organisasi Muhammadiyah dalam menggambarkan karakteristik kesejahteraan keluarga, baik dunia maupun akhirat. Keluarga Sakinah diseminasi pada masyarakat melalui program pembinaan keluarga Sakinah. Sehingga sangat diperlukan adanya prinsip-prinsip keluarga Sakinah dalam pengaplikasian pembinaan tersebut. 

 

Menurut Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah menetapkan bahwa keluarga-keluarga Muhammadiyah difungsikan selain dalam mensosialisasikan nilai-nilai ajaran Islam, juga melaksanakan fungsi kaderisasi, sehingga anak-anak tumbuh menjadi generasi muslim Muhammadiyah yang dapat menjadi pelangsung dan penyempurna gerakan dakwah di kemudian hari (Abdurrahman, Asymuni, dkk., 2002). Terdapat lima prinsip yang dikembangkan dalam konsep kelurga Sakinah, yaitu orientasi ilahiahdalam keluarga, pola keluarga luas, pola hubungan kesejahteraan (diologis), perekat mawaddah wa rahmahdan pemenuhan kebutuhan hidup sejahtera dunia dan akhirah (Mahdiah).

 

Upaya yang Perlu Dilakukan dalam Membangun Keluarga Sakinah

-       Pembinaan Kehidupan Beragama

Pembinaan keagamaan ini meliputi pembinaan keagamaan bagi ayah, ibu dan anak. Pembentukan jiwa islami, pembinaan suasana rumah tangga yang islami, dan pembinaan akhlak dalam bertingkah laku.

-       Pembinaan Pendidikan

Pembinaan ini meliputi pembinaan pendidikan formal dan non-formal, baik melalui jenjang pendidikan yang diadakan pemerintah ataupun pembiasaan dan pengalaman.

-       Pembinaan Ekonomi

Agar ekonomi keluarga tetap berjalan dengan stabil maka diperlukan adanya perancangan anggaran rumah tangga secara baik dan teratur.

-       Pembinaan Kesehatan

Pembinaan kesehatan ini berupa upaya yang harus diperhatikan agar terjaganya generasi dan keturunan yang sehat, baik fisik maupun mental.

-       Pembinaan Hubungan Sosial Intern dan antar Keluarga

Hubungan antar sesama anggota keluarga serta keharmonisan terhadap lingkungan sekitar perlu dijaga agar tetap terjalin silaturrahmi dan saling ada rasa menghormati.

-       Pembinaan Kesadaran Lingkungan

Keluarga memberi pengaruh besar terhadap lingkungan begitupun sebaliknya, sehingga penting untuk menjaga interaksi agar terciptanya lingkungan yang sehat dan sejahtera.

 

Referensi: 

 

Abdurrahman, Asymuni, dkk. (2002). Tim penyusun, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Santrock, J. W. (2002). Life Span Development Perkembangan Masa Hidup. Edisi ke lima Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Syamsu. Y. (2014). Psikologi Perilaku Anak & Remaja. Bandung:  Rosdakarya.