ISSN 2477-1686

Vol. 7 No. 14 Juli 2021

Terlalu Permisif Pada Anak: Dilema Jadi Orang Tua

 

Oleh:

Clara Moningka & Moch. Anis Anshar

Program Studi Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya

 

Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Bagi orang tua, anak adalah sesuatu yang berharga, kehadirannya begitu diharapkan. Tidak jarang ketika memiliki anak, orang tua menjadi super melindungi dan berusaha memberikan yang terbaik bagi mereka. Pola asuh yang seringkali ditetapkan saat ini adalah pola suh permisif. Banyak yang menganggap pola asuh ini lebih baik dari pola asuh otoriter. Banyak orang tua yang merasa bahwa anak mereka harus bahagia dan bebas dari stres. Mereka cenderung merespon kebutuhan anak, dan memiliki tuntutan yang rendah.  

 

Pola asuh ini permisif sendiri sering disebut indulgent parenting. Orang tua dengan pola asuh ini cenderung menunjukkan rasa hangat dan merespon kebutuhan anak mereka  (Dewar, 2019). Orang tua yang menggunakan pola asuh ini cenderung memberikan kebebasan kepada sang anak dalam mengatur dirinya sendiri. Dalam hal ini, kontrol dari orang tua seringkali rendah. Mereka juga tidak memberikan banyak tuntutan dan tanggung jawab pada anak. Baumrind (1991) menjelaskan bahwa pola asuh permisif hampir sama dengan pola asuh authoritative, dimana orang tua memberikan dukungan emosional dan responsive terhadap kebuatuhan anak. Dalam hal ini pola asuh tersebut memang bisa dianggap efektif  dalam memberikan kenyamanan pada anak. Perbedaannya adalah, orang tua dengan pola asuh permisif memang jarang atau tidak memberikan tuntutan dan tanggung jawab pada anak  Dalam hal ini anak diberi kebebasan untuk mengatur diri mereka sendiri. Berdasarkan penelitian Rothrauff, dkk, (2009) diketahui bahwa pola asuh permisif memang dianggap lebih baik dari pada pola asuh mengabaikan atau otoriter. Anak yang diasuh dengan pola asuh ini cenderung memiliki harga diri yang baik. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki sumber daya atau fasilitas yang lebih memadai.

 

Pada penelitian lain seperti penelitian Underwood, Beron, & Rosen (2009) pada 281 anak di Amerika menunjukkan bahwa anak dengan pola asuh permisif akan cenderung lebih agresif dari pada anak dengan pola asuh authoritative. Hal ini juga bisa terjadi pada anak yang diasuh dengan otoriter. Anak yang diasuh dengan pola asuh permisif juga memiliki kesulitan mengontrol diri mereka, baik dalam hal menonton TV, makan dan lain sebagainya. Anak-anak ini cenderung menonton televisi secara berlebihan karena tidak dibatasi. Dalam hal perilaku makan, mereka juga memilih makanan apa yang mereka sukai, dan menyebabkan mereka rentan mengalami kelebihan berat badan. Memanjakan anak juga menyebabkan anak menjadi egois, tidak disiplin, sulit taat aturan dan mudah menyerah.  

 

memiliki kontradiksi. Di satu sisi, pola asuh ini memang memberikan ruang pada anak untuk membangun tanggung jawab. Disisi lain, belum tentu semua anak bisa melakukukan hal tersebut. Hal ini juga sangat bergantung pada karakter anak dan lingkungan dimana anak dibesarkan. 

 

Pada dasarnya untuk menjadi hangat dan responsif, orang tua tidak harus selalu permisif dan menuruti kehendak anak mereka. Penelitian di beberapa negara, menjelaskan bahwa pada dasarnya secure attachment akan lebih efektif dalam mengasuh anak. Dalam hal ini orang tua boleh-boleh saja menyenangkan anaknya; tidak membuat stres, namun anak-anak juga perlu tahu batasan dan tanggung jawab. Adanya tuntutan dan tanggung jawab juga membuat anak menjadi lebih resilien menghadapi kehidupan. Kalau pernah mendengar istilah “tiger mom”, pasti akan terbersit bahwa pola asuh yang dilakukan adalah keras dan otoriter. Pada beberapa budaya, hal ini memang menimbulkan stres pada anak, namun tidak jarang menghasilkan anak yang sukses dan tangguh. Jadi, sayang tidak perlu dengan menuruti terus, kan? 

 

 

Referensi:

 

Baumrind, D. (1991). The Influence of Parenting Style on Adolescent Competence and Substance Use. The Journal of Early Adolescence11(1), 56–95.

 

Dewar, G. (2019). No Title. Permissive Parenting: An Evidence-Based Guide. https://www.parentingforbrain.com/permissive-parenting/

 

Underwood, M. K., Beron, K. J., & Rosen, L. H. (2009). Continuity and Change in Social and Physical Aggression from Middle Childhood through Early Adolescence. Author Manuscript. https://doi.org/10.1002/ab.20313

 

Rothrauff, T. C., Cooney, T. M., An, J. S. (2009). Remembered Parenting Styles and Adjustment in Middle and Late Adulthood. The Journal of Gerontologies Series B: Psychologival Sciences and Social Sciences64(1), 137–146. https://doi.org/10.1093/geronb/gbn008