ISSN 2477-1686
Vol. 10 No. 22 November 2024
Kakak dan adik bertengkar terus, bagaimana yah?
Oleh:
Yuliana Anggreany
Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan
Kakak dan adik bertengkar lagi untuk kesekian kalinya hari ini, ketika bertengkar salah satunya akan menangis, terkadang pertengkaran dimulai oleh si kakak, tetapi tidak jarang juga pertengkaran dimulai oleh keisengan si adik. Ibu berulang kali melerai, menanyakan duduk perkara yang terjadi sebenarnya dan meminta kakak serta adik untuk berdamai. Akan tetapi keesokan harinya tetap ada pertengkaran antara kakak dan adik, terlebih lagi ketika masih berusia kecil. Konflik sangatlah umum terjadi pada saudara.
Pertengkaran antara kakak dan adik di usia prasekolah
Persaingan yang paling awal terjadi pada saudara adalah dikarenakan rebutan kepemilikan barang ataupun terkait dengan ibu, misalnya untuk mendapat perhatian/ kasih sayang ibu.
Persaingan antar saudara adalah salah satu bentuk relasi yang negatif antar saudara. Relasi tersebut biasanya hadir bersamaan dengan kompetisi, kecemburuan, kemarahan, dan bahkan kebencian. Di Indonesia, hampir 75% anak-anak berusia 3-5 tahun mengalami persaingan antar saudara (Oresti, S., Ramani, & Handiny, F, 2024).
Berikut ini beberapa faktor yang berkontribusi untuk menimbulkan persaingan antar saudara:
Sikap orang tua
Orang tua dapat saja bersikap berbeda ketika memperlakukan anak yang lebih kecil dibandingkan dengan cara orang tua memperlakukan anak yang lebih besar. Hal tersebut dapat menimbulkan persaingan di antara anak, terlebih ketika anak yang lebih besar terus menerus diminta untuk mengalah terhadap anak yang lebih kecil dan harus menuruti keinginan anak yang lebih kecil.
Memfavoritkan salah satu anak
Orang tua dapat juga memiliki anak yang lebih disukai dan memperlakukan anak yang lebih disukai dengan lebih baik. Demikian juga ketika orang tua tidak dapat memperlakukan anak dengan adil ataupun membandingkan antara anak yang satu dengan anak yang lain.
Jarak usia antar anak
Reaksi anak terhadap saudara nya dan cara orang tua memperlakukan anak akan dipengaruhi juga oleh jarak usia antar anak. Ketika perbedaan usia mereka lebih dekat, relasi mereka cenderung penuh dengan kompetisi untuk memperoleh kasih sayang.
Hal positif dari pertengkaran antara kakak dan adik
Meskipun persaingan antar saudara seringkali membuat orangtua kewalahan akan tetapi pertengkaran dan penyelesaian pertengkaran antar saudara merupakan kesempatan untuk bersosialisasi dimana anak belajar untuk memegang teguh prinsip yang dimiliki dan bernegosiasi ketika menemui hal-hal yang tidak dapat disepakati (Papalia, & Martorell, 2024).
Peran Orangtua
Orang tua dapat membantu mencegah timbulnya persaingan antar saudara dengan cara menunjukkan kasih sayang yang sama bagi setiap anak, mendidik mereka sesuai dengan tahapan perkembangannya, menerapkan pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan anak, dan menentukan jarak usia kelahiran antar anak (lebih dari 2 tahun antar anak) (Oresti, S., Ramani, & Handiny, F, 2024).
Kesimpulan:
Meskipun saudara sering sekali berkonflik, akan tetapi persaingan antar saudara bukanlah pola relasi utama di antara kakak dan adik. Relasi antara kakak dan adik juga diwarnai kasih sayang, ketertarikan satu sama lain, pertemanan, dan saling mempengaruhi. Kakak seringkali melakukan inisiasi dan adik cenderung mengikuti kakak. Ketika bertambah besar, persaingan antara kakak dan adik tidak lagi berkaitan dengan pertengkaran fisik akan tetapi lebih banyak menggunakan verbal, baik untuk menunjukkan agresi ataupun menunjukkan perhatian dan kasih sayang (Papalia, Martorell, 2024).
Kualitas hubungan antara kakak dan adik cenderung bertahan sepanjang waktu. Selain itu, pola relasi anak dengan saudaranya juga dapat dibawanya ketika berelasi dengan anak lain, anak yang agresif dengan saudaranya cenderung bersikap agresif terhadap temannya juga. Saudara yang memiliki relasi yang berkualitas tinggi cenderung mengembangkan Perilaku prososial, yang juga meningkatkan relasinya dengan temannya (Papalia, Martorell, 2024).
Referensi:
Oresti, S., Ramani, Handiny, F. (2024). Factors contributing to sibling rivalry among preschool children. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia. 13 (130-137).
Papalia, D. E., & Martorell, G. (2024). Experience Human Development (15th ed.). New York, NY: McGraw Hill