ISSN 2477-1686

Vol. 8 No. 23 Desember 2022

 

PHK Massal pada Perusahaan Startup di Indonesia: Bagaimana Solusinya?

 

Oleh:

Marwa Zakia Habibillah & Ellyana Dwi Farisandy

Program Studi Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya

 

Sepanjang tahun 2022, perusahaan rintisan atau yang lebih dikenal sebagai perusahaan startup sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat di Indonesia. Namun sayangnya, hal ini terjadi akibat banyaknya startup di dunia termasuk Indonesia yang secara tiba-tiba melakukan PHK massal kepada para karyawannya. Berdasarkan data yang dikutip dari Layoffs.fyi, terdapat sekitar 685 startup di dunia yang sudah mem-PHK 90.215 karyawan sejak Januari sampai Oktober 2022. Selain itu dikutip dari Dewi (2022), beberapa startupbesar yang terkenal di Indonesia juga turut melakukan PHK karyawan. Beberapa contoh diantaranya adalah Shopee yang melakukan PHK kepada 3% karyawannya, Zenius yang melakukan PHK kepada lebih dari 200 karyawan, dan SiCepat yang melakukan PHK terhadap 0,6% karyawannya (Dewi, 2022). Beberapa data yang telah dipaparkan tersebut dapat menggambarkan bahwa fenomena startup yang melakukan PHK karyawan nyata terjadi di dunia, bahkan Indonesia. Lantas, apa yang menyebabkan PHK massal yang terjadi di perusahaan startup dan bagaimana solusi yang tepat untuk dilakukan oleh perusahaan?

 

Apa Penyebab terjadinya PHK di perusahaan startup?

1. Kesulitan Mencari Dana

Perusahaan startup rata-rata mendapatkan pendanaan operasional melalui investor. Namun pada saat ini, investor sudah mulai berhati-hati untuk berinvestasi terlebih lagi perusahaan startup memiliki resiko yang tinggi bagi para investor. Oleh karena sulitnya persaingan untuk mencari pendanaan, banyak perusahaan startup yang melakukan PHK kepada karyawannya sebagai salah satu upaya untuk memangkas biaya yang sudah mulai menipis. 

 

2. Cash Burn

Cash burn atau membakar uang adalah salah satu upaya yang dilakukan perusahaan startup untuk meningkatkan pemasaran, penjualan dan mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Konsep ini terjadi ketika pendapatan yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran. Banyak dari perusahaan startup yang dapat dikenal oleh masyarakat karena promo dan diskon yang ditawarkan. Namun, strategi membakar uang ini memiliki resiko yang tinggi yaitu membutuhkan dana yang besar dan kerugian perusahaan. Selain itu, strategi ini juga membuat konsumen hanya membeli karena promo atau diskon yang ditawarkan dan jika perusahaan tidak memberikannya lagi, konsumen akan menurun drastis (Permana, 2022).

 

Apakah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) merupakan strategi yang tepat dilakukan? 

Pengurangan karyawan dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) telah menjadi salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk memotong biaya serta beradaptasi dengan perubahan dan permintaan pasar. Namun menurut Cascio (2009), pengurangan karyawan tidak pernah menjadi strategi yang tepat jika ingin mencapai kesuksesan jangka panjang bagi perusahaan. Perusahaan yang melakukan pengurangan jumlah karyawan tanpa membuat perubahan lain jarang mencapai kesuksesan jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan yang melakukan segala cara untuk mempertahankan karyawan mereka. Maka dari itu, perusahaan startup harus memiliki strategi yang tepat jika ingin bertahan dan mencapai kesuksesan jangka panjang. 

 

Downsizing

Berdasarkan Dessler (2020)downsizing adalah mengurangi jumlah karyawan yang dipekerjakan oleh sebuah perusahaan. Pada dasarnya, downsizing dilakukan untuk memotong biaya yang perusahaan keluarkan dan meningkatkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Selain itu dikutip dari Wiyanta (2021)downsizing juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing organisasi. Organisasi yang melakukan downsizing juga dapat meningkatkan produktivitas karena perusahaan dapat mengatur ulang susunan karyawan. Walaupun begitu, downsizing dapat menyebabkan dampak negatif kepada karyawan yaitu mengalami perasaan cemas, stress dan tidak aman karena takut akan keberlangsungan pekerjaan mereka (Kurniawan & Arsanti, 2017)

 

Oleh karena itu, downsizing tidak dapat dilakukan tanpa rencana yang cermat dan perusahaan perlu memerhatikan beberapa langkah sebelum akhirnya memecat sejumlah karyawan, diantaranya:

 

1. Memastikan bahwa karyawan yang dipecat adalah orang yang tepat untuk dilepaskan. Maka dari itu, lakukan penilaian terhadap kinerja karyawan secara menyeluruh.

2. Memastikan bahwa perusahaan tetap patuh terhadap semua hukum yang berlaku, termasuk dengan melakukan peringatan kepada karyawan.

3. Perusahaan harus melaksanakan pemecatan secara wajar dan adil bagi setiap karyawan.

4. Memastikan bahwa keamanan perusahaan tetap berjalan selama proses pemecatan. Misalnya mengambil semua kunci atau barang-barang milik perusahaan yang dipegang oleh karyawan yang akan dipecat.

5. Mengatasi kekhawatiran karyawan yang masih bertahan di perusahaan

 

Apa Solusi yang Dapat Dilakukan?

Banyak perusahaan startup yang saat ini berada dititik rendah, namun dalam berbisnis pasti setiap perusahaan memiliki permasalahannya masing-masing. Oleh karena itu, terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh perusahaan startup untuk tetap dapat bertahan ditengah persaingan saat ini, antara lain: 

 

1.  Membuat perencanaan perusahaan yang optimal.

Perusahaan terkadang tidak menyadari bahwa mereka belum memiliki perencanaan perusahaan yang optimal. Hal tersebut menyebabkan perusahaan tidak dapat bertahan secara jangka panjang. Maka dari itu, berdasarkan Dessler (2012), perusahaan dapat melakukan strategi analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats) sebagai panduan untuk membuat perencanaan tujuan perusahaan yang terstruktur.

 

2.  Memiliki karyawan dan tim yang kompeten.

Karyawan dan tim yang kompeten merupakan sebuah aset bagi perusahaan. Untuk itu, rekrutlah karyawan-karyawan yang kompeten di bidangnya masing-masing serta kembangkanlah potensi karyawan yang dapat dilakukan dengan cara mengikuti pelatihan. 

 

3.  Bekerja sama dengan investor atau partner yang tepat.

Selain berfokus pada faktor dalam perusahaan, penting bagi perusahaan untuk bekerja sama dengan investor atau partner yang tepat. Kerja sama dilakukan untuk saling mendapatkan keuntungan sehingga jangan membuang-buang waktu dengan partner yang tidak sejalan dengan tujuan perusahaan.

 

Kesimpulan

Perusahaan startup di Indonesia melakukan PHK besar-besaran akibat kesulitan mendapatkan pendanaan operasional melalui investor. Tujuan perusahaan melakukan PHK adalah untuk memotong biaya serta meningkatkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba. PHK juga merupakan hal yang lumrah dilakukan di perusahaan, hal tersebut terjadi karena perusahaan hanya mencari karyawan yang kompeten untuk bekerja. Namun, untuk dapat melakukan PHK, diperlukan rencana yang cermat dan beberapa langkah sebelum akhirnya perusahaan akan memecat sejumlah karyawan. Selain itu, masih banyak solusi yang dapat dilakukan oleh perusahaan startup agar dapat bertahan karena dalam berbisnis pasti setiap perusahaan memiliki permasalahannya masing-masing. Oleh karena itu, perusahaan startup dapat menerapkan solusi-solusi yang sudah dijabarkan diatas.

 

 

REFERENSI:

 

Cascio, W. F. (2009). Employment downsizing and its alternatives: Strategies for long-term success. SHRM Foundation’s Effective Practice Guideline Series. https://www.shrm.org/hr-today/trends-and-forecasting/special-reports-and-expert-views/documents/employment-downsizing.pdf

Dessler, G. (2012). Human resource management. In The SAGE Glossary of the Social and Behavioral Sciences (13th Editi). https://doi.org/10.4135/9781412972024.n1221

Dessler, G. (2020). Human resource management (16th editi). Pearson.

Dewi, I. R. (2022). Daftar terbaru startup ri yang phk pegawai, xendit & carsome. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20221011070708-37-378664/daftar-terbaru-startup-ri-yang-phk-pegawai-xendit-carsome

Kurniawan, Y. E., & Arsanti, T. A. (2017). Dampak dilakukannya pengurangan tenaga kerja: pengaruh job insecurity terhadap kepuasan kerja dengan aspek demografis sebagai variabel moderator. Jurnal MaksipreneurVI(2), 1–10. https://www.researchgate.net/publication/322996319_Dampak_Dilakukannya_Pengurangan_Tenaga_Kerja_Pengaruh_Job_Insecurity_terhadap_Kepuasan_Kerja_dengan_Aspek_Demografis_sebagai_Variabel_Moderator/fulltext/5a7bab20a6fdcce697d753db/Dampak-Dilakukannya-Pengurangan-Tenaga-Kerja-Pengaruh-Job-Insecurity-terhadap-Kepuasan-Kerja-dengan-Aspek-Demografis-sebagai-Variabel-Moderator.pdf

Permana, I. (2022). 5 penyebab startup di ri ramai-ramai lakukan phk. Idxchannel. https://www.idxchannel.com/economics/5-penyebab-startup-di-ri-ramai-ramai-lakukan-phk

Wiyanta, F. A. (2021). Pengaruh downsizing terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan produktivitas karyawan sebagai variabel intervening. Jurnal Akuntansi Unesa9(2), 1–9.