ISSN 2477-1686

Vol. 8 No. 14 Juli 2022

Peranan Pola Asuh Bagi Perkembangan Bahasa Dan  Bermain Gadget Pada Anak

 

Oleh:

Nurhidaya

Fakultas Psikologi, Universitas Persada Indonesia YAI

 

Peran Orang tua  perkembangan bahasa pada Anak

Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan ungkapan pikiran dan persaan melalui berkomunukasi, dapat mengembangkan bahasa secara optimal. Sama halnya dengan anak-anak yang hanya terpapar bahasa melalui gadget karena interaksi komunikasi yang dihasilkan hanya satu arah,sedangkan dibutuhkan komunikasi secara dua arah agar perkembangan bahasa semakin optimal.Oleh karena itu, orang tua atau pengasuh sangat berperan penting untuk berkontribusi agar anak mendapatkan hasil yang optimal dalam perkembangan bahasa dan bicaranya. Menurut Chomsky (1957) bahwa penguatan, pengamatan, dan peniruan turut berkontribusi dalam perkembangan bahasa pada anak. Sedangkan Menurut Hoff (2006) bahwa dapat diprediksi melalui  model bioekologi Bronfenbrenner,menyatakan bahwa usia orang tua atau      pengasuh, cara berinteraksi dan berbicara dengan bayi, urutan kelahiran anak, pengalaman perawatan, sekolah, teman sebaya, budaya, dan paparan gadget mempengaruhi kecepatan berbahasa.

 

Selain itu, kemampuan mendengar juga perlu distimulasi sejak berada dalam kandungan dengan cara memperdengarkan kalimat atau kata yang baik. Berdasarkan deteksi dini perkembangan, penelitian yang dilakukan oleh Reta, Pudji dan Ahmad (2021) menunjukkan hasil bahwa perkembangan bahasa dan bicara sebagian besar responden (66,28%) berada dalam kategori normal, sedangkan sebagian kecilnya(33,72%) berisiko memiliki keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan berbicara. 

 

Orang tua atau pengasuh berperan sangat penting pada setiap tahap  perkembangan  bahasa. Hal yang dapat mereka lakukan adalah dengan memberikan anak kesempatan untuk pengalaman komunikatif danmemberikan model penggunaan bahasa,   sehingga perkembangan bahasa anak berjalan dengan baik (Hoff, 2006).

 

Perkembangan bahasa pada anak usia awal perkembangan anak menjadi aspek yang sangat pentingterhadap tumbuh kembang anak (Papalia, 2015). Sebelumnya, perlu diketahui bahwa anak-anak memiliki perkembangan bahasa yang pasti berbeda-beda dan beriringan dengan perkembangan biologisnya. Olehkarena itu, perkembangan bahasa anak dapat dipengaruhi oleh peran orang tua dan pendidik dalammemberikan stimulus untuk berinteraksi kepada lingkungan, sehinngga kosa kata anak akan terusbertambah sesuai yang diberikan. Selain itu, perkembangan bahasa anak juga dipengaruhi oleh polapengasuhan. Metode pengasuhan yang tepat dan efektif dapat mendorong perkembangan anak.Walaupun begitu, masih banyak orang tua yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang perkembangan bahasa anak tetapi ternyata menggunakan metode yang tidak sesuai.

 

Bermain Gadget terhadap Perkembangan bahasa Pada Anak

Gadget adalah merupakan  alat elektronik yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang canggih beserta fungsinya (Novitasari dan Khotimah,2016). Saat ini, penggunaan gadget tidak hanya sebatas media untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk  hiburan dengan adanya aplikasi youtube dan game.

 

Seringkali, orang tua beranggapan bahwa anak-anak lebih merasa senang dan nyaman ketika bermain gadget, sehingga orang tuapun dapat dengan tenang melakukan aktivitas lain. Hal tersebut membuat orangtua jarang menemani anaknya ketika bermain. Padahal, partisipasi atau keikutsertaan orang tua ketika anaksedang bermain dapat menjadi stimulus yang baik bagi tumbuh kembang mereka. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Sianturi dan Simajuntak (2020) menunjukkan bahwa presentase rata-rata keseluruhan pengaruh gadget terhadap perkembangan bahasa anak usia 3-6 tahun adalah 54,06%. Dari jumlah total 10 anak, sebanyak 7 anak memiliki presentase kurang baik dalam penggunaan gadget, 1 anak mencapai kriteria cukup, 1 anak mecapai kriteria baik, dan 1 anak lainnya mencapai kriteria baik sekali. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, tak jarang orang tua memberikan kebebasan bagi anak untuk bermain gadget. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa pemberian kebebasan menggunakangadget pada anak dapat memudahkan dalam memantau aktivitas anak ketika orang tua sedang bekerja, tetapi hal tersebut membuat anak kecanduan gadget. Suryawan (2012) menyatakan bahwa anak-anak yang terlewat fokus menggunakan gadget cenderung kurang bermain bersama teman sebaya, berinteraksi, dan berkomunikasi. Hal-hal tersebut dapat menjadi penyebab anak mengalami keterlambatan dalamperkembangan bahasa dan bicara. Padahal tingkat prevalensi dalam keterlambatan bahasan dan bicarapada anak di Indonesia terbilang cukup tinggi.

 

Penggunaan gadget memang memiliki dampak positif bagi tumbuh kembang anak, seperti dapat menambah ilmu pengetahuan dan daya imajinatif pada anak. Seperti yang dikatakan oleh Rice, Huston, Truglio, & Wright (1990) bahwa paparan media televisi yang menayangkan acara pendidikan dapat mempersiapkan anak-anak untuk melek huruf, terlebih apabila ditunjang dengan orang tua yangmeciptakan komukasi dua arah dengan anak-anaknya tentang apa yang mereka lihat. Sejalan dengan hal ini, terdapat penelitan yang menyatakan bahwa semakin banyak waktu yang habiskan anak usia 3-5 tahununtuk menonton acara televisi ‘Sesame Street’ akan membuat kosa kata semakin meningkat. Namun, dibalikdampak positif juga terdapat dampak negatif yang perlu diwaspadai. Diantara dampak negatif dalampenggunaan gadget, yaitu menurunkan konsentrasi belajar, anak mengalami kecanduan, memicu masalah kesehatan akibat paparan sinar radiasi, dan menghambat kemampuan bahasa dan bicara karena anakyang bermain gadget secara berlebihan biasanya cenderung menikmati dunianya sendiri sehingga lebih banyak diam atau enggan berbicara. Dampak-dampak negatif  tersebut dapat menguasai anak lebihdominan apabila penggunaan gadget tidak disertai pendampingan dan pengawasan dari orang tua. Pengaruh penggunaan gadget pada anak dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah dapat mengembangkan bahasa anak. Namun, disisi lain gadget juga dapat menghambat perkembangan bahasa dan bicara anak, terlebih jika tidak disertai dengan interaksi dan sosialisasi.

 

Anak yang menggunakan gadget cenderung menjadikan peran keluarga dan teman tergantikan dengan kehadiran gadget. Sehingga, anak lebih memilih untuk menikmati bermain sendiri dan tidak berinteraksidengan teman sebaya. Padahal anak-anak yang terganggu dalam psikososialnya dapat mengakibatkangagap dan keterlambatan dalam bahasa dan bicara (Soetjiningsih, 2014).

 

Kesimpulan 

Dengan demikian pengaruh orang tua terhadap perkembangan bahas pada anak sangat penting dengan melalu bercerita dan berkomunikasi pada anak. Begitu pula penggunaan gadget pada anak-anak dapatberdampak positif  maupun negatif bagi perkembangan bahasa anak. Penggunaan gadget sebagai saranapembelajaran bagi anak dapat membantu mengembangkan daya imajinatif dan kreatifitas. Namun, dapat juga berdampak negatif pada perkembangan bahasa anak karena mereka yang kecanduan menggunakan gadget cenderung kurang berinteraksi dan bersosialisasi. Hal ini disebabkan karena komunikasi dan interaksi yang dihasilkan oleh gadget hanya bersifat satu arah. Padahal yang menunjang perkembangan bahasa pada anak diantaranya adalah interaksi dan sosialisasi yang baik. Oleh karena itu, peran orang tuauntuk mengawasi dan mendampingi anak dalam penggunaan gadget sangatlah penting.

 

Dalam hal ini, orang tua diharapkan  berinteraksi dengan anak dengan cara memberi penjelasan tentangkonten yang terdapat dalam gadget sehingga menjadi  edukasi yang lebih efektif dan melatih anak untukberkomunikasi. Namun, masih banyak orang tua yang acuh dalam mengawasi penggunaan gadget anaknya. . Maka,  orang tua tetap diharapkan untuk memberikan stimulasi dalam penggunaan  bahasa yang baik dan benar. Oleh karena itu, pengawasan dan pendampingan orang tua sangat diperlukan dalam memilih dan menggunakan program aplikasi yang tepat bagi anak. Selain itu, orang tua juga diharapkan untuk memperhatikan perkembangan bahasa dan bicara pada anaknya.

 

 

REFERENSI:

 

Chomsky, N. (1957). Syntactic structures. The Hague: Mouton

 

Novitasari, Wahyu., dan Khotimah, Nurul. (2016). Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi SosialAnak Usia 5-6 

 

Papalia, D. E. (2015). Experience human development.

 

Rice, M. L., Huston, A. C., Truglio, R., & Wright, J. (1990). Words from “Sesame Street”: Learningvocabulary while viewing. Developmental Psychology, 26, 421–428.

 

Septyani, R. A., Lestari, P., & Suryawan, A. (2021). Penggunaan Gadget pada Anak: Hubungan Pengawasan dan Interaksi Orang Tua terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa Anak. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini6(3), 121-130.

 

Sianturi, R. O., & Simanjuntak, (2020) J. Dampak Gadget Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia 3-6Tahun di TK Kartika Tebing Tinggi. Jurnal Tematik10(3), 192-196.

 

Soetjiningsih. 2014. Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta: EGC.

 

Surayawan, A. 2012. Penyebab Anak Alami Keterlambatan Bicara. Surabaya: Jawa Pos.