ISSN 2477-1686

 Vol. 6 No. 24 Desember 2020

Belajar Mandiri Selama Pandemi

 Oleh

Kamelia Syifana Mumtaz dan Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo

Mahasiswa dan Dosen Program Studi Psikologi, Fakultas Humaniora dan Bisnis Universitas Pembangunan Jaya

 

Selama masa pandemi saat ini, dampak yang diakibatkan virus corona atau Covid-19 sangatlah beragam, salah satunya di dalam sektor pendidikan. Baik guru maupun siswa terpaksa harus mengubah strategi pembelajaran mereka yang biasanya dilakukan tatap muka secara langsung, kini menjadi sistem pembelajaran jarak jauh (online). Dalam hal ini, metode pembelajaran sebagian besar berpusat pada siswa sehingga siswa pun dituntut untuk lebih mandiri lagi dalam belajar.

Sekilas sistem pembelajaran jarak jauh memang terlihat fleksibel, namun ternyata dalam pelaksanaannya tidak semudah yang kita bayangkan. Menurut Aprilia dalam berita online detiknews.com (2020) banyak kendala-kendala yang muncul, selain teknologi yang kurang memadai materi yang disampaikan terkadang juga tidak bisa sepenuhnya dipahami oleh siswa, akibatnya, siswa menjadi kebingungan dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Bahkan, ada juga beberapa guru yang hanya memberikan tugas-tugas saja tanpa memberikan pemahaman materi dengan jelas, hal ini menjadi keluhan siswa/siswi karena menurutnya tugas yang diberikan terlalu banyak sehingga membebani mereka.

Dalam artikel kumparan.com, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei terhadap 1.700 siswa selama pembelajaran jarak jauh. KPAI menyebutkan hasil presentase siswa yang tidak senang sistem belajar online sebanyak 76,7 persen dan 23,3 persen lainnya menyatakan senang dengan sistem tersebut. Dari hasil survey dapat membuktikan bahwa kebanyakan siswa tidak menyukai sistem pembelajaran jarak jauh (online), siswa yang tidak suka pembelajaran online tersebut salah satu kemungkinannya bisa diakibatkan oleh guru yang banyak memberikan tugas, tetapi minim penjelasan dan juga materi.

Dengan adanya kendala tersebut, maka kita perlu solusi agar proses belajar mengajar tetap tersalurkan dengan baik, sekalipun harus dilakukan secara online di rumah. Menurut Santrock (2017), terdapat beberapa metode pembelajaran efektif yang berpusat kepada siswa. Nah, hal ini bisa digunakan oleh guru-guru untuk menerapkan pembelajaran berbasis mandiri pada siswanya.

Metode pertama yaitu guru dapat menerapkan metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Pembelajaran ini berfokus pada masalah sebagai rancangan dasar dalam pembelajaran, tujuannya adalah agar siswa mendapatkan informasi-informasi penting dan dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Berdasarkan Santrock (2017) penerapan metode ini yaitu dengan cara siswa mengidentifikasi masalah yang ingin diselidiki, kemudian mencari bahan dan sumber yang mereka butuhkan untuk mengatasi masalah atau memecahkan masalah tersebut. Dalam hal ini, guru bertindak sebagai pemandu, tugasnya yaitu membantu siswa memantau upaya pemecahan masalah mereka sendiri.

Metode kedua yaitu ada metode yang dinamakan dengan pertanyaan esensial (essential question). Pertanyaan esensial menurut McTighe & Wiggins (dalam Kurniastuti, Setyawan, & Sonialopita, 2018) adalah pertanyaan yang mampu menstimulasi pikiran dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru, termasuk juga pertanyaan yang mendalam. Jadi disini guru memberikan pertanyaan yang agak membingungkan, namun dapat memancing rasa ingin tahu siswa, terutama mengenai materi yang akan dibahas. Contohnya seperti “Mengapa seseorang bisa demam?” atau “Apakah kerangka hewan purba masih ada?”. Jika pertanyaan esensial ini dapat diberikan dengan baik, maka siswa akan mendapat pemahaman yang jelas dan siswa menjadi terbiasa mengembangkan kebiasaan berpikir secara kritis.

Metode ketiga yaitu metode Discovery Learning. Metode discovery learning adalah metode pembelajaran di mana siswa membangun pemahamannya sendiri. Menurut Buana (2017) metode ini bertujuan agar siswa mampu menemukan informasi dan memahami konsep pembelajaran secara mandiri berdasarkan kemampuan yang dimilikinya, namun jangan lupa, tetap harus dengan bimbingan dan pengawasan oleh guru agar pembelajaran yang mereka dapatkan terbukti benar.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya belajar mandiri memiliki dampak yang positif bagi siswa, terutama untuk membantu siswa dalam berpikir secara kreatif dan kritis, namun perlu ditekankan lagi sebaiknya dalam proses belajar mandiri guru juga berperan aktif dalam memberkan panduan dan pengawasan pada siswanya, sehingga siswa pun tidak merasa kurang pemahaman dalam belajar.

Apalagi dalam pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini, guru sebaiknya membuat strategi metode pembelajaran mandiri yang baik dan tepat untuk para siswanya agar meskipun pembelajarannya berbasis jarak jauh atau online, materi pembelajaran dapat tersalurkan dan dipahami oleh siswa. Kunci keberhasilan dalam belajar di dalam jaringan adalah peran guru dalam membangun dan mempertahankan keterlibatan peserta didik (student engagement) (Soerjoatmodjo, 2020).

Referensi

 

Aprilia, I. (2020). Belajar "Online" Tak Semudah yang Dibayangkan. Detiknews.com. Diakses melalui https://news.detik.com/kolom/d-4969703/belajar-online-tak-semudah-yang-dibayangkan

Buana, P. S. L. (2017). Penggunaan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Percaya Diri Siswa Pada Subtema Wujud Benda Dan Cirinya. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan. Diakses melalui http://repository.unpas.ac.id/30925/3/9a%20BAB%20II.pdf

Hidayanti, L. (2020). Kendala Belajar Online bagi Siswa saat Pandemi Covid-19. Kumparan.com. Diakses melalui https://kumparan.com/laeli-hidayanti/kendala-belajar-online-bagi-siswa-saat-pandemi-covid-19-1tfb7OwtV7i/full

Kurniastuti, I., Setyawan, T. Y., & Sonialopita, S. (2018). Designing Essential Questions in the Process of Teaching and Learning to Deepen Understanding and Develop Students' Awareness Toward Environment. Cakrawala Pendidikan, (1), 227885. Diakses melalui https://media.neliti.com/media/publications/227885-none-68163274.pdf

Santrock, J. W. (2017). Educational 6th Edition Psychology. New York: McGraw-Hill Education.

Soerjoatmodjo, G.W.L. (2020). Mendadak online. Buletin Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN) Vol. 6. No. 6 Maret 2020. Diakses dari https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/575-mendadak-online