ISSN 2477-1686
Vol. 7 No. 21 Nov 2021
Pengaruh Penurunan Kemampuan Ekonomi Keluarga Sebagai Dampak Covid-19 Terhadap Inferiority Complex
Oleh
Aidil Fitrito Yara dan Nurmey Nurulchaq
Program Studi Psikologi, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) yang melanda dunia dalam setahun belakang, telah mengubah tatanan kehidupan manusia secara signifikan. Salah satunya dalam bidang pendidikan, yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka, tetapi sekarang berada dalam jaringan. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang sedang mewabah, yang diatur dalam Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini menyebabkan penurunan kemampuan ekonomi keluarga dan menyebabkan inferiority complex.
Apa itu inferiority complex?
Dalam menjalani kehidupan, manusia akan melakukan banyak hal, tidak semua yang mereka lakukan selalu berhasil, akan ada saatnya mereka mengalami kegagalan. Namun, tidak semua orang menyikapi kegagalan dengan sikap adaptif, tetapi ada beberapa yang menyikapinya secara maladaptif. Perilaku maladaptif merupakan sebuah tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang ada dan membahayakan, seperti bunuh diri, mengalami depresi, memiliki keyakinan yang aneh dan tidak rasional, menyerang orang lain, dan mengalami ketergantungan pada obat-obatan terlarang (Ratnasari, 2017). Menurut Cahyaningtyas et al., (2020) seseorang yang menyikapi kegagalan dengan sikap maladaptif akan menyebabkan rasa rendah diri (inferiority feeling), dimana jika tidak dikendalikan dengan baik akan membentuk inferiority complex. Inferiority complex pada dasarnya sebuah perasaan yang normal, karena dapat menjadi sebuah motivasi bagi seseorang. Namun, jika seseorang bereaksi berlebihan terhadap perasaan rendah diri dan berusaha untuk mencapai kesempurnaan, maka perasaan itu akan menjadi tidak normal. Kelainan perasaan rendah diri tersebut yang disebut inferiority complex atau sering disebut harga diri yang rendah (Husniyati, 2019).
Pengaruh penurunan ekonomi keluarga terhadap inferiority complex?
Menurut Abdullah Nasih Ulwan ada beberapa penyebab terjadinya inferiority complex, salah satunya adalah kekurangan secara finansial, Ulwan (Ruyanti, 2008). Pada saat pandemi sekarang, banyak masyarakat Indonesia yang mengalami kemunduran secara finansial. Hal ini terlihat dari banyaknya pegawai yang diberhentikan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran, dan toko-toko yang mengalami kerugian besar karena sepinya pembeli dan terpaksa gulung tikar. Hal ini berdampak kepada mahasiswa yang ekonomi keluarganya terdampak akibat pandemi Covid-19, karena pemebelajaran dalam jaringan membutuhkan biaya tambahan, seperti ponsel pintar, laptop, dan kuota internet. Mereka akan tertinggal dari mahasiswa yang ekonomi keluarganya stabil, karena mereka dapat melihat tutorial, mengikuti kelas online, sehingga keterampilannya akan meningkat dan dapat berprestasi melampaui mahasiswa yang berasal dari ekonomi keluarganya terdampak akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pandemi Covid-19 yang menimpa dunia saat sekarang dapat menyebabkan inferiority complex pada mahasiswa, karena kemunduran finansial yang dialami keluarganya. Dimana mereka tidak dapat memingkatkan kemampuannya secara maksimal, karena terkendala oleh finansial. Namun, hal ini tidak akan terjadi kepada mahasiswa yang bersikap adaptif dan tidak bereaksi berlebihan terhadap kegagalan yang disebabkan oleh kemunduran ekonomi keluarganya.
Pandemi Covid-19 tidak dapat dihindari oleh siapapun, semua orang merasakan dampak dari pandemi ini. Bagi mahasiswa yang ekonomi keluarganya terdampak karena pandemi, mungkin akan banyak mengalami kegagalan, karena mengembangkan kemampuan pada saat pandemi membutuhkan biaya. Namun, kegagalan dapat diatasi dengan berperilaku adaptif dan tidak bereaksi berlebihan atas kegagalan tersebut. oleh karena itu, mahasiswa harus dapat mengatur sikap dan perilakunya terhadap kegagalan yang meinmpanya, agar tidak terjerumus pada inferiority complex.
Referensi:
Cahyaningtyas, K., Yusuf, S., Nadhirah, N. A., & Fahriza, I. (2020). Inferiority Complex pada Mahasiswa. Journal of Education and Counseling, 1(1), 1-7, https://ejournal.masoemuniversity.ac.id/jeco/index.php/educationcounseling/article/view/5.
Husniyati, I. (2019). Inferiority Complex in F. Scott Fitzgerald’s The Great Gatsby. Litera-Kultura, 7(4), 1-8, https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/litera-kultura/article/view/26899/24619.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 04/Permendikbud/2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease ( Covid-19 ).
Ratnasari, D. (2017). Spitting In The Soup: Disain Intervensi Dalam Konseling Untuk Mereduksi Perilaku Maladaptif Pada Remaja. TERAPUTIK Jurnal Bimbingan dan Konseling, 1(1), 78-88, https://ejournal-bk.unindra.ac.id/index.php/teraputik/.
Ruyanti, N. (2008). Konsep Inferiority Complex Adler Dan Implikasinya Pada Jiwa Keagamaan Anak (Tinjauan Konseling Keluarga Islam). Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo: Semarang.