ISSN 2477-1686
Vol. 7 No. 18 Sep 2021
Menemukan Kebermaknaan Hidup
Oleh
Widya Putri Hidayat, Dita Etika Clarasari dan Laila Meiliyandrie Indah Wardani
Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana
“When we are no longer able to change a situation, we are challenged to change ourselves”
-Viktor E Frankl -
Kelelahan bekerja, aktivitas yang padat, deadline yang tidak ada habisnya dan setumpuk masalah yang ada terkadang membuat seseorang kehilangan akan makna kehidupan yang dijalaninya. Ketika seseorang kehilangan pekerjaan, ketika apa yang diharapkan tidak sesuai kenyataan, dan kehilangan seorang yang terdekat, hal tersebut juga bisa membuat manusia kehilangan makna dari kehidupan dan artikel ini mencoba untuk menggambarkan makna hidup didalam segudang aktivitas dan permasalahan yang ada melalui pendekatan logoterapi pada individu.
Di era pandemi yang sedang berlangsung sampai saat ini membuat perubahan besar terutama dalam aspek kehidupan individu maupun kelompok. Kehilangan pekerjaan, kehilangan orang terdekat, sulitnya ekonomi, dan bertambahnya daftar aktivitas harian membuat banyak masyarakat merasa lelah akan kehidupan yang dijalaninya. Kelelahan dan permasalahan yang tiada hentinya sering kali membuat seseorang kehilangan makna dan tujuan dari kehidupannya.
Sepanjang perjalanan manusia banyak sekali pengalaman yang dialami, baik pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman buruk dan itu semua tertanam di dalam otak manusia. Dari setiap pengalaman yang dialami oleh manusia, banyak orang yang dapat mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut namun tak sedikit pula orang menjadi terpuruk hingga mengalami traumatis akan pengalaman di masa lalunya. Akan tetapi dari setiap pengalaman tersebut ada satu hal yang membuat manusia dapat termotivasi untuk menyikapi permasalahan dalam kondisi apapun. Satu hal tersebut yaitu “makna kehidupan”.
Pada dasarnya, manusia sendiri sudah memiliki makna hidup didalam dirinya hanya saja sering kali manusia tidak sadar akan makna hidup tersebut. Dalam konteks psikologi, terdapat satu aliran yang dikeluarkan oleh Viktor Frankl yang membahas mengenai makna kehidupan. Aliran psikologi tersebut dinamakan Logoterapi (logotherapy) yang merupakan bagian dari aliran eksistensial dan humanistic. Viktor Frankl membahas makna kehidupan dari pengalamannya sendiri pada masa perang dunia II.
Menemukan Makna Hidup Melalui logoterapi
Makna hidup yang dikenalkan oleh Viktor Frankl melalui logoterapi yaitu “suatu terapi atau corak psikologi yang menganggap adanya spritiual dalam diri manusia disamping dimensi fisik dan psikologis juga menganggap bahwa makna hidup dan keinginan untuk menjalani hidup yang bermakna merupakan motivasi utama bagi manusia untuk mencapai standar hidup yang bermakna seperti yang diharapkan (Frankl & Bastaman, 2007 dalam Diniari, 2017). Dalam pengalaman frank di kamp, ia melihat bahwa individu yang mampu bertahan dan menemukan makna hidup dibalik penderitaan ialah orang yang meyakini pengharapan akan kebebasan dan juga meyakini akan pertolongan sang pencipta dengan cara berbuat kebaikan. Melalui filosofi tersebut dapat disimpulkan bahwa individu memiliki kebebasan untuk mengambil sikap terhadap kondisi apapun. Frank beranggapan bahwa pada dasarnya manusia mampu menentukan sendiri diantara dua pilihan yaitu menyerah dengan kondisi tersebut atau memilih untuk mengatasi kondisi yang disedang dihadapinya. Manusia sendirilah yang memutuskan segala bentuk hidup yang akan dijalaninya bukan kondisi yang menentukan hidup manusia tersebut akan seperti apa.
Lalu apakah hidup bermakna itu ?
Mungkin jawaban mengenai hidup bermakna akan berbeda – beda bagi setiap orang atau mungkin ada sebagian orang yang tidak bisa menjawabnya. Sebelum memahami makna hidup tersebut, mari kita pahami terlebih dahulu mengenai hakikat hidup. Hakikat hidup dalam dalam KBBI memiliki arti sebagai bergerak, tetap eksis dan bekerja sebagaimana mestinya (tentang manusia, binatang, tumbuhan dan sebagainya). Jadi dapat disimpulkan maksud hakikat hidup itu adalah ada dan bernyawa, kita dapat bergerak dan bekerja sebagai mana mestinya. Hewan , tumbuhan dan manusia merupakan makhluk hidup namun apakah semuanya bisa disamakan ? Jawabannya tentu tidak, yang membedakan manusia dan makhluk lainnya adalah hidup kita bermakna dan memiliki tujuan yang dapat kita sadari atau tidak. Sehingga hidup bermakna adalah hidup yang memiliki arti penting bagi seseorang, dan hidup bermakna didapat dari pengalaman yang baik maupun buruk. Menurut Bastaman (2007) sumber makna hidup juga berasal dari harapan berupa keyakinan akan terjadinya kehidupan yang lebih baik.
Temukan Makna Hidupmu
Setiap orang memiliki kemampuan untuk mengambil sikap dalam setiap kondisi yang dihadapinya. Jika suatu kondisi tidak dapat diubah, maka cobalah untuk mengubah cara anda bersikap untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi agar anda tidak terlarut dalam dalam keadaaan tersebut. Dan tanamkan dalam diri anda bahwa anda memiliki kebebasan yang tiada batas untuk menemukan makna hidup dan makna hidup dapat ditemukan melalui diri anda sendiri atas keyakinan anda atas setiap harapan dalam setiap kondisi yang dialami. Dan temukanlah makna dalam setiap situasi apapun di hidup anda baik dalam keadaan bahagia maupun dalam keadaan terburuk. Menemukan makna hidup adalah hal terpenting untuk seseorang dan memberikan nilai lebih bagi seseorang. Jika anda mampu menemukan makna hidup anda , maka kehidupan anda akan menjadi lebih berarti dan berharga.
“Jika kita merasa tidak mampu lagi untuk merubah situasi maka kita ditantang untuk merubah diri kita sendiri”. – Victor E. Frankl-
Temukanlah makna hidupmu sekarang…
Referensi:
Diniari, N. K. (2017). Logoterapi Sebuah Pendekatan untuk Hidup Bermakna. Penelitian Kedokteran.
Fitriana, Q. A. Y., & Hadjam, M. N. R. (2016). Meraih hidup bermakna: Logoterapi untuk menurunkan depresi pada perempuan korban KDRT. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (Gama JPP), 2(1), 26-36.
Ukus, V., Bidjuni, H., & Karundeng, M. (2015). 1 Pengaruh Penerapan Logoterapi Terhadap Kebermaknaan Hidup Pada Lansia Di Badan Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah Paniki Bawah Manado. Jurnal Keperawatan, 3(2).
Wibowo, S. A. (2016). Penerapan Konseling Individu dengan Teknik Logoterapi untuk Menurunkan Self Defeating pada Siswa Sekolah Menengah Atas. Jurnal BK UNESA, 6(1).