ISSN 2477-1686

 Vol. 7 No. 6 Maret 2021

Covid-19 Dalam Perspektif Biopsikologi

 

Oleh

Chika Camelia Ghani dan Laila Meiliyandrie Indah Wardani

Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana

 

“Tubuh manusia adalah percakapan yang terjadi di dalam sel dan di antara sel”

 

-Danny Hillis-

 

Menurut Crow & crow psikologi adalah perilaku manusia dengan lingkungan sekitarnya baik berupa sesama manusia maupun yang bukan manusia seperti hewan, budaya, iklim dan lain sebagainya (Lebond, 2017). Sedangkan ilmu fisiologi menurut Merrian- Webster adalah bagian dari ilmu biologi yang berkaitan dengan kegiatan dan fungsi seperti organ, jatung dan sel dan juga fenomena fisik maupun kimia (Singgih, 2003). Di fisiologi ini kita akan mengetahui bagaimana cara tubuh itu bekerja, bagaimana proses-proses baik kimia maupun fisika dalam tubuh kita (Singgih, 2003). Bagaimana konsep tubuh kita bekerja ? dalam suatu pekerjaan dalam tubuh kita seperti makan, bergerak, melihat, berpikir semuanya dipelajari di dalam fisiologi (Singgih, 2020). Dengan 2 pendekatan yaitu tujuan dan mekanisme. Tujuan dilakukannya suatu pekerjaan oleh tubuh kita misalnya tujuan manusia makan. 

 

Mekanisme apa saja yang terjadi untuk mencapai tujuan tersebut (Singgih, 2020). Misalnya dalam proses fisiologi seperti mengapa tubuh kita menggigil saat udara dingin? Penjelasan dalam fisiologis dilihat dari tujuannya yaitu ketika kita menggigil adalah untuk menghangatkan tubuh karena ketika menggigil menghasilkan kalori yang akan menghangatkan tubuh, mekanismenya adalah adanya saraf tepi yang mendeteksi adanya perubahan suhu dilingkungan, kemudian saraf tepi melalui saraf eferen menuju ke pusat otak tempat pengaturan suhu ia akan membalas melalui jalur eferen (Singgih, 2003). 

 

Menurut Wilhelm Wundt proses dalam fisiologi dapat membantu memehami mekanisme psikologis (Singgih,2003). Contohnya saja Ketika stres atau panik itu adalah reaksi dari emosi dan mental seseorang terhadap sebuah ancaman yang menggangu perjalanan normal system tubuh (Kadir,  2010). Tubuh akan mengaktifkan system saraf untuk menghasilkan lebih banyak system stress seperti adrenalin, dan kortisol ke aliran darah, Tekanan atau ancaman dikenal dengan meningkatnya detak jantung, tekanan darah meningkat, otot menegang, pernapasan cepat, dan daya menjadi tajam (Kadir,  2010). Situasi stres dapat menjadi suatu hal yang membahayakan jika tidak ditangani dan telah mempengaruhi kemampuan diri untuk hidup normal dan berfungsi dengan baik (Kadir,  2020). 

 

Apa saja efek yang yang ditimbulkan stres terhadap tubuh? 

ketika tubuh mengalami stres otot tubuh akan menegang, Ketegangan otot ini menjadi refleks yang menandakan bahwa tubuh anda memberikan sinyal adanya stres (Kadir, 2020). Saat otot menegang dalam waktu jangka yang panjang keadaan ini dapat memicu reaksi pada tubuh menyebabkan berbgai keluhan otot seperti keluhan otot dibahu, leher atau migrane (Kadir, 2020). Hipotalamus memberikan tanda kepada sistem saraf otonom dan kelenjar pituitary untuk memproduksi kortisol dan epinefrin ketika tubuh mengalami stres (Kadir, 2020). Perubahan hormon oleh stres sangat merugikan apalagi jika tidak segera di tangani akan menjadi efek yang berkepanjangan seperti depresi (Kadir, 2010). Ketika menghadapi situasi yang membuat kita stres dan panik kita harus belajar mengendalikan pikiran pemicu stres atau permasalahan tersebut agar tidak gegabah dalam bertindak yang bukan hanya merugikan diri sendiri juga orang lain. Selain itu kita harus beristirahat dengan cukup karena kualitas dan durasi waktu tidur mempengaruhi kadar hormon kortisol di tubuh (Adrian, 2018).

 

Lalu bagaimana meningkatkan kekebalan atau imun dalam tubuh kita? 

Mengonsumsi  makanan bergizi seimbang yaitu 4 sehat 5 sempurna dengan mengonsumsi daging, sayur dan buah segar agar menghasilkan gizi yang lengkap. Juga  zat gizi yang membantu kita mempertahankan imun dalam tubuh dan makan yang mengandung anti oksidan seperti buah apel, pir, anggur, jeruk bali, pisang, manga, papaya (Siswanto, 2020). Dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung  Zat gizi seperti peran vitamin A, vitamin E, vitamin C, selenium (Siswanto, 2020). Selain itu kita harus istirahat yang cukup dengan membiasakan diri tidur selama 7 hingga 9 jam setiap harinya karena tanpa tidur yang cukup sistem kekebalan tubuh akan menurun sehingga resiko terkena penyakit lebih besar (Adrian, 2018). 

 

Kita juga harus dapat mengendalikan stres dengan berolahraga ringan seperti berenang, jogging atau olahraga lain yang dapat meningkatkan denyut jantung (Kadir,  2020). dengan olahraga dapat merelaksasi tubuh dan pikiran selain itu, kita perlu merilekskan otot karena pada saat stres otot akan menegang kita dapat melakukan stretching, pijat, mandi dengan air hangat dan tidur malam dengan baik (Kadir, 2020). Meluangkan waktu untuk melakukan hal yang kita sukai atau hal yang menyenangkan seperti membaca, menonton (Adrian, 2018). karena stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi berbahaya atau dirasa berbahaya faktor terbesar yang dapat memperlemah sistem imun tubuh, stres juga adalah awal dari terbukanya pintu masuk berbagai macam penyakit ke dalam tubuh (Adrian, 2018). Selain itu juga penting menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga walaupun hanya 15 – 30 menit, karena dapat merangsang kinerja antibodi dan sel-sel darah putih yang sangat penting untuk kekebalan tubuh yang melawan berbagai macam penyakit, selain itu olahraga dapat membantu mengeluarkan bakteri dari paru-paru dan saluran pernafasan sangat membantu untuk mengurangi resiko terjangkit flu atau penyakit lainnya (Adrian,  2018).

 

“Di rumah aja bagian dari upaya kita bersama untuk mencegah penyebaran virus corona. Ini bukan tentang kesehatan pribadi saja, ini tentang keselamatan kita semua. Lebay? Berlebihan? Jauh dari itu. Covid-19 adalah virus yang sangat baru, ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang virus ini. Tapi yang pasti virus ini punya kemampuan menyebar dengan sangat cepat dan orang yang terinfeksi walaupun tanpa gejala bisa menularkan ke siapa saja. Jadi harus bagaimana? Jaga jarak, hindari keramaian, di rumah aja. Saya tahu ini sulit untuk dilakukan semua orang, tidak semua orang dari kita punya pilihan untuk melakukan itu. Tapi kenyataananya memang langkah itu adalah cara yang sudah terbukti efektif di Negara lain. Berprilaki soliter bisa menjadi tindakan solider. Solider adalah solidaritas. Jaga jarak, hindari keramaian, dan dirumah aja”.

-Najwa Shihab-

 

Sangat disayangkan diberita dan media sosial kita masih melihat ada saja orang yang mengadakan hajatan, belanja yang tidak dibutuhkan ke mall ataupun pasar. Butuh kedisiplinan yang kuat dan kesadaran kita bersama pentingnya memutus penyebaran virus corona. Berhenti egois, jaga jarak, hindari kermaian, dan tetap dirumah. Tidak panik dengan membeli atau memborong kebutuhan pokok tetap tenang dan menjaga kebersihan. Memastikan berita dari sumber yang jelas dan akurat tidak langsung termakan berita bohong seperti berjemur di atas jam 10 dapat mematikan virus atau meminum alcohol dapat membuat kita kebal dengan virus ini.  Kita juga perlu saling mngingatkan tentang pentingnya jaga jarak aman kita saling menjaga untuk menghindari penyebaran virus corona. Semoga kita dapat melewati ini bersama dan pandemic ini segera berlalu dan kita semua diberi keselamatan.

 

“Percayalah kita bangsa besar, bangsa petarung, Insya Allah kita mampu melewati tantangan global yang berat sekarang ini”.

-Presiden RI Joko Widodo-

 

Referensi:

 

Adrian, K. (2018). Ternyata tidak sulit meredakan stres. Alodokter.https://www.alodokter.com/ternyata-tidak-sulit-mengatasi-stres  

 

Kadir, A. (2010). Perubahan Hormon Terhadap Stress. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma2(1), 88-97.

 

Lebond, B. (2017). Pengertian psikologi apa saja yang Dipelajari dan manfaatnya. PSY line.https://psyline.id/pengertian-psikologi-dan-manfaatnya/

 

Singgih, S. A., & FKUI, P. D. I. F. (2003). Sistem Saraf Sebagai Sistem Pengendali Tubuh.  Departemen Ilmu Faal FKUI.

 

Siswanto, B., & Ernawati, F. (2013). Peran beberapa zat gizi mikro dalam sistem imunitas. Gizi Indon36(1), 57-64.