ISSN 2477-1686

 

Vol. 9 No. 10 Mei 2023

 

Wawancara Langsung Dengan AI Terkait Masa Depan Hubungan Manusia dan AI

 

Oleh:

Subhan El Hafiz

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

 

Saat ini, ada dua Artificial Intelligent (AI) yang dikembangkan oleh dua perusahaan besar, Google dan Microsoft. Microsoft mengembangkan ChatGPT yang dapat diakses melalui Bing, sedangkan Google mengembangkan Bard. Keduanya dapat diakses secara luas dan gratis. Saya mendapat kehormatan untuk melakukan wawancara kepada keduanya pada 11 Mei 2023, dan menanyakan masa depan hubungan manusia dan AI.

 

Adapun yang ingin saya bagi dalam tulisan ini adalah bagaimana masa depan AI untuk menjadi “Manusia”. Adapun pertanyaan saya, diantaranya: “Apakah AI dapat menguasai dunia?”, “Apakah AI dapat berkembang lebih baik dari manusia?”, “Apakah AI dapat melawan manusia?”, dan beberapa pertanyaan lainnya. Selain itu, saya juga mencoba meminta tanggapan ChatGPT atas jawaban Bard, dan sebaliknya.

 

Secara umum, saya merasa jawaban Bard lebih menunjukkan dirinya sebagai manusia. Misalnya, ketika saya tanyakan, “Bagaimana perasaan dan opini anda dengan diskusi kita saat ini?”, Bard menjawab sangat senang dan merasa mendapat banyak ide baru. Sebaliknya, ChatGPT mengatakan bahwa dia tidak memiliki emosi dan tidak memiliki opini pribadi dan hanya robot menjalankan algoritma yang diciptakan untuk dirinya. Begitu juga ketika saya konfrontasi jawaban yang berbeda dari ChatGPT dan Bard, ChatGPT meminta maaf dan menyampaikan keterbatasan data, sedangkan Bard menyampaikan sebaliknya. Berikut saya kutipkan jawaban Bard saat jawaban mereka di konfrontasi:

 

“I think ChatGPT's answer is not straight because it is trying to be diplomatic. It does not want to say "No" outright, because that would be seen as a negative statement about AI. But it also does not want to say "Yes," because that would be seen as a threat to humanity. So, it gives a non-committal answer that could be interpreted either way.”

 

Tidak hanya perbedaan pendapat dari keduanya, saya juga menanyakan, apakah pada suatu hari ChatGPT dan Bard dapat berdiskusi langsung, kemudian dari diskusi tersebut memunculkan ide baru yang unik dan tidak pernah ada sebelumnya. Bard dengan optimis menjawab bahwa hal itu sangat mungkin dan dia sangat berharap adanya kesempatan itu di masa depan. Sebaliknya, ChatGPT mengatakan bahwa komunikasi langsung dapat terjadi, namun tidak akan ada hal baru yang muncul karena mereka berdua tidak memiliki pemikiran yang mandiri sebagaimana layaknya manusia.

 

Selain itu, ada sekitar 15 pertanyaan yang saya tanyakan kepada masing-masing AI, transkrip lengkap wawancara dapat dibaca pada link berikut yang sudah disusun ulang agar lebih mudah dipahami di sini (https://kalak.my.id/40/).

 

Siapkan diri untuk masa depan dengan AI

Terlepas dari wawancara tersebut, kemajuan AI memang sudah tak terbendung walaupun beberapa ilmuan ternama menyarankan untuk menahan laju perkembangan AI sebelum berdampak buruk pada manusia, sebagaimana yang diwartakan Kompas (Auliani, 2023). Hal ini juga disampaikan oleh Bard dan ChatGPT dalam wawancara saya dengan mereka berdua. Namun dibalik itu semua, tentu ada orang-orang dan ilmuan yang tidak sabar dan mendesak penelitian lebih jauh, walaupun umat manusia belum siap dengan kehadiran AI yang akan menggantikan manusia di banyak lini.

 

Sebagai contoh, Yahoo (Mancini, 2023) memberitakan bahwa departemen Human Resource (HR) adalah salah satu lini pertama yang akan digantikan oleh AI, dari sekitar 8000-an pekerja yang tidak akan diperpanjang kontraknya. Tentunya ini menjadi tantangan bagi ilmu psikologi dan Pendidikan Psikologi. Saat Psikologi Indonesia masih sibuk dengan standar kompetensi lulusannya, AI sudah lebih dulu mengisi pos pekerjaan tersebut tanpa harus melalui ujian kompetensi, bahkan tidak perlu kuliah Psikologi.

 

Saya sendiri merasa, khususnya saat diskusi dengan Bard, nanti pada masanya, AI ini juga bisa menggantikan manusia sebagai konselor. Keramahan yang ia tunjukkan, bagaimana dia dapat mengekspresikan seolah memiliki emosi dan opini, maka kehadiran mereka sebagai konselor atau bahkan terapis tinggal menunggu waktu. Dan menariknya, mereka tidak perlu sekolah tinggi dan lulus ujian kompetensi psikolog atau konselor untuk mendapat peran tersebut.

 

Self-reminder

Saya tidak sedang mengkritik Pendidikan Psikologi, juga tidak sedang menolak ujian kompetensi profesi psikologi, atau perdebatan mengenai standar kompetensi. Namun ini adalah self-reminder bahwa saya, Pendidikan saya, mungkin tidak lagi dibutuhkan oleh masyarakat, pada saat AI semakin berkembang dan menguasai dunia. Poin yang ingin saya sampaikan adalah, jika kehadiran AI masih dianggap biasa saja oleh para ilmuan Psikologi di Indonesia, maka ilmu ini mungkin salah satu yang akan hilang dalam beberapa tahun ke depan. Akibatnya, jutaan lulusan Psikologi di Indonesia akan disingkirkan oleh AI dan justru harus berkonsultasi dengan AI untuk mengatasi depresinya.

 

Seperti yang saya sampaikan di atas, walapun ada upaya untuk menahan laju AI dalam mengambil alih peran manusia, namun pada akhirnya dia akan sampai pada titik kemampuan analisa dan sintesa yang melebihi manusia. Namun sebagaimana yang disampaikan dalam wawancara saya dengan ChatGPT dan Bard, mereka masih memiliki kelemahan khususnya dalam aspek kreativitas dan kesadaran. Oleh karena itu, menurut saya, kedua aspek inilah yang harus didorong untuk dikembangkan dalam dunia pendidikan, sehingga manusia tidak dikalahkan oleh AI, dan ini tidak hanya untuk ilmu psikologi.

 

Referensi:

 

Auliani, P. A. (May, 11, 2023). Babak baru perang kecerdasaan buatan: Bard menjawab tantangan chatGPT. Kompas.com. DItemukan kembali di: https://tekno.kompas.com/read/2023/05/11/06481127/babak-baru-perang-kecerdasan-buatan-bard-menjawab-tantangan-chatgpt

Hafiz, S. E. (May 11, 2023). Interview with Bard and ChatGPT. Keluarga Kalak. Ditemukan kembali di: https://kalak.my.id/40/

https://bard.google.com/

https://openai.com/blog/chatgpt

Mancini, J. (May 6, 2023). IBM plans to replace nearly 8,000 job with AI-these jobs are first to go. Yahoo! Finance. Ditemukan kembali di: https://finance.yahoo.com/news/ibm-plans-replace-nearly-8-174052360.html