ISSN 2477-1686  

 Vol. 11 No. 40 Agustus 2025

Kursi Prioritas dan Pahlawan Super

Oleh:

Dewa Fajar Bintamur1 & M Ramadhana Reksoprodjo2

1Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia

2Fakultas Psikologi, Universitas Pancasila 

Kursi prioritas adalah fasilitas yang saat ini pasti akan kita temui di dalam setiap moda transportasi umum (seperti: KRL, MRT, LRT, dan bus Trans Jakarta) di Jabodetabek. Fasilitas yang diperuntukkan bagi para lansia atau ibu hamil atau wanita yang membawa anak atau orang yang berkebutuhan khusus. Namun pada kenyataannya, terutama pada jam-jam sibuk, tidak jarang kursi-kursi prioritas tersebut malah ditempati oleh orang-orang yang tidak atau belum tergolong sebagai orang-orang yang layak untuk duduk di situ.

Ada berbagai cara yang dilakukan oleh orang-orang yang masih dianugrahi kesehatan dan kekuatan itu agar bisa tetap duduk di kursi-kursi prioritas meskipun ada penumpang lain yang memenuhi kriteria prioritas berdiri di dekat mereka. Orang-orang tersebut akan langsung tertidur atau pura-pura tidur sesaat setelah mereka duduk. Cara yang lain adalah dengan pura-pura tidak melihat karena terlalu serius memperhatikan layar hp mereka. Bahkan ada yang tidak peduli sama sekali. Keberadaan kursi prioritas juga dijadikan alasan untuk tidak memberikan tempat duduk penumpang yang lebih membutuhkan karena kursi yang ditempati saat itu bukanlah kursi prioritas.

Kondisi di atas sangatlah berbeda dengan apa yang kita temui dalam cerita komik atau film atau permainan (game) yang tokoh utamanya adalah pahlawan super (superhero). Para pahlawan super dalam cerita komik atau film atau dalam permainan adalah orang-orang yang selalu sigap untuk membantu orang lain ketika dibutuhkan dan walau tidak diminta, bahkan mereka rela mempertaruhkan nyawa untuk menolong orang lain.

Jika ada yang menyatakan bahwa para pahlawan super adalah tokoh-tokoh fiksi dan tidak ada di dunia nyata, maka pernyataan tersebut sangatlah benar dan tidak dapat dibantah. Akan tetapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa cerita tentang  pahlawan super berpengaruh terhadap tindakan prososial di dunia nyata (Santos dan Pimentel, 2025; Santos, de Lira, Braz, Silva, Camelo Oliveira, dan Pimentel, 2025). Para responden penelitian-penelitian tersebut menjadi lebih cepat dan tanggap untuk melakukan tindakan prososial. Adapun definsi tindakan prososial adalah tindakan yang bertujuan untuk menolong orang lain (Aronson, Wilson, dan Sommers, 2019).

Penelitian-penelitian eksperimental lainnya menunjukkan pengaruh yang signifikan priming tokoh pahlawan super dengan tindakan prososial. Priming menurut Aronson, Wilson, dan Sommers (2019) adalah proses pemberian pengalaman baru untuk meningkatkan aksesibilitas suatu skema, sifat, atau konsep. Penelitian yang dilakukan oleh Nelson dan Norton (2005) menujukkan bahwa para partisipan yang diberikan priming dengan diminta untuk mendeskripsikan karakteristik pahlawan super menunjukkan tindakan prososial yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol, baik secara spontan atau dalam jangka panjang (yang ditanyakan 3 bulan setelah penelitian dilakukan). Hasil yang serupa juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Peña dan Chen (2017) yang menujukkan bahwa partisipan yang diberikan priming pahlawan super lebih cepat melakukan tindakan prososial dibandingkan partisipan yang mendapatkan priming penjahat super (supervillain) dan kelompok kontrol.

Penelitian eksperimental yang dilakukan oleh Van Tongeren dan kawan-kawan (2018) menunjukkan bahwa partisipan yang diberikan priming berupa poster tokoh pahlawan super memiliki intensi menolong yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Intensi menolong juga berkorelasi secara signifikan dengan makna hidup mereka. Partisipan yang diberikan priming berupa poster pahlawan super bersedia menolong para peneliti dengan membantu mengerjakan tugas-tugas yang membosankan.

Hasil menarik dari penelitian eksperimental dari Rosenberg, Baughman dan Bailenson (2013) yang menggunakan augmented reality menunjukkan bahwa para partisipan penelitian yang avatarnya diberikan “kekuatan super” bisa terbang seperti salah satu tokoh pahlawan super melakukan tindakan prososial yang lebih cepat dan lebih banyak di dunia nyata dibandingkan partisipan kelompok kontrol.

Hasil penelitian-penelitian di atas memberikan bukti bahwa pengetahuan tentang pahlawan super yang berada di dalam cerita fiksi atau film atau permainan dapat memberikan pengaruh positif terhadap tindakan prososial di dunia nyata. Ada baiknya untuk mencoba mengimplementasikan hasi-hasil yang diperoleh dari penelitian-penelitian tersebut di transportasi umum Jabodetabek. Priming tokoh pahlawan super bisa diberikan melalui poster atau cuplikan film baik di stasiun atau halte maupun di dalam kendaraannya. Harapannya agar semua kursi yang ada bisa menjadi kursi prioritas.

Referensi:

Aronson, E., Wilson, T. D., & Sommers, S. R. (2019). Social Psychology. 10th Edition, Pearson Education, New York, USA.

Nelson, L. D., & Norton, M. I. (2005). From student to superhero: Situational primes shape future helping. Journal of experimental social psychology, 41(4), 423-430.

Peña, J., & Chen, M. (2017). With great power comes great responsibility: Superhero primes and expansive poses influence prosocial behavior after a motion-controlled game task. Computers in Human Behavior, 76, 378-385.

Rosenberg, R. S., Baughman, S. L., & Bailenson, J. N. (2013). Virtual superheroes: Using superpowers in virtual reality to encourage prosocial behavior. PloS one, 8(1), e55003.

Santos, I. L. S., de Lira, Y. P. B., Braz, A. L. R., Silva, E. F. V., Camelo Oliveira, L., & Pimentel, C. E. (2025). Real life Superheroes: a pilot study of a superhero media intervention to enhance prosocialness in adolescents. Educational and Developmental Psychologist, 1-8.

Santos, I. L., & Pimentel, C. E. (2025). Superhero films’ impacts on prosocial behavior: the mediating role of state-empathy and violence justification. The Journal of Psychology, 159(3), 192-206.

Van Tongeren, D. R., Hibbard, R., Edwards, M., Johnson, E., Diepholz, K., Newbound, H., ... & Green, J. D. (2018). Heroic helping: The effects of priming superhero images on prosociality. Frontiers in Psychology, 9, 2243.