ISSN 2477-1686
Vol. 11 No. 33 Mei 2025
Motivasi Pekerja Bermain Tiktok: Sebagai Media Pelepasan Stres Kerja Karyawan
Oleh:
Putri Chusnul Chotimah
Magister Psikologi Sains, Universitas Sumatera Utara
Aplikasi Zhang Yiming meluncurkan platform media sosial Tiktok pada bulan September tahun 2016. Seiring dengan berjalannya waktu, aplikasi TikTok terus berkembang pesat dan banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia dalam berbagai konteks. Baik itu pegawai pemerintah, BUMN, maupun swasta. TikTok memungkinkan penggunanya untuk membuat materi yang berdurasi antara 15 hingga 60 detik dan memiliki banyak filter yang menghibur. Selain itu, pengguna dapat memanfaatkan aplikasi untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan pikiran serta perasaannya sesuai dengan kebutuhan pemirsa. Mereka juga dapat mengolah dan mengekspresikan kata-kata, yang kemudian dicurahkan melalui para kreator konten dalam bentuk video, seperti vlog, dance, Lypsinc, dan Still Lots. Sekali lagi, jumlah peningkatan yang dihasilkan aplikasi TikTok melampaui Instagram ( Utami 2021).
TikTok juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan pendapatan bagi penggunanya. Meski tidak sepopuler YouTube, setidaknya kita bisa mendapatkan uang dari kegiatan yang menyenangkan. Berbeda halnya di TikTok, jika seorang YouTuber bisa mendapatkan uang dari iklan yang muncul di videonya. Dengan mengajak merek untuk berkolaborasi dalam materi seperti dukungan, kreator bisa mendapatkan uang. Hal ini identik dengan apa yang dilakukan para selebriti dan influencer di Instagram. Karyawan Penggunaan TikTok selama jam kerja dapat memengaruhi etika dan produktivitas, tetapi juga dapat digunakan sebagai hiburan selama istirahat atau setelah jam kerja, tergantung pada kebijakan perusahaan dan individu. Karyawan mungkin menghadapi berbagai masalah sebagai akibat dari penerapan deskripsi pekerjaan mereka dan memerlukan
Karyawan bermain TikTok pada saat jam kerja dapat menjadi masalah etika dan produktivitas, namun juga dapat menjadi hiburan pada saat jam istirahat atau di luar jam kerja, tergantung pada kebijakan perusahaan dan kesepakatan masing-masing. Karyawan dapat saja mengalami berbagai masalah akibat pelaksanaan uraian tugas dan tuntutan pekerjaan yang dialaminya, banyaknya kegiatan yang harus diselesaikan, manajemen waktu yang kurang baik, dan pekerjaan yang menumpuk. Kondisi ini dapat memicu stres apabila seorang pekerja tidak dapat memenuhi tuntutannya. Stres juga dapat terbukti sangat berbahaya pada penelitian Lalenoh et al (2021), yang menunjukkan tingkat stres memiliki hubungan yang signifikan dengan gagasan bunuh diri pada karyawan. Stres sendiri merupakan pengalaman kurang emosional yang menyenangkan dan disertai dengan perubahan biokimia, psikologis, dan perilaku yang akhirnya berdampak pada kualitas hidup ( Haryono & Kurniasari , 2018).
Motivasi pekerja dalam membuat konten merupakan suatu dorongan yang dapat memberikan pengaruh bagi seseorang dalam membuat konten yang menarik. Mengekspresikan diri melalui konten yang menarik di media sosial khususnya Tiktok membutuhkan suatu motivasi dan kemampuan yang tidak dimiliki oleh banyak orang. Penggunaan media sosial Tiktok ini sudah terjadi peningkatan setiap harinya, banyak masyarakat di seluruh dunia dari berbagai kalangan menggunakan Tiktok setiap harinya di sela-sela kegiatan yang mereka lakukan. Selain itu, orang-orang akan mencari cara-cara yang menarik untuk menghilangkan stres setelah bekerja atau belajar, serta perilaku-perilaku untuk mengurangi, mengelola, dan mengendalikan stres yang ditimbulkan oleh berbagai tekanan. Cara yang salah untuk menghilangkan stres adalah dengan bermain TikTok ( Husodo et al., 2021).
Oleh karena itu, bermain Tik Tok bisa menjadi salah satu upaya karyawan untuk mengurangi stres kerja. Meski bisa membantu mengurangi stres, namun perlu diingat bahwa keterampilan manajemen waktu dibutuhkan dalam bermain TikTok agar tidak menimbulkan kecanduan (TikTok Syndrome) atau berdampak negatif pada orang lain yang berakibat tidak tercapainya target perusahaan.
Referensi :
Azizah,Tasya, dkk (2024). Fenomena Penggunaan Media Sosial Tiktok Sebagai Eksistensi Diri : Studi Fenomenologi pada Karyawan PT. Bencuan Jaya Indonesia. Journal of Communication and Islamic Broadcasting, 4 (6). https://journal-laaroiba.com/ojs/index.php/dawatuna/article/view/4733/3976
Lalenoh, GA, Zega , IBP, Yuni , IF, et al (2021). Hubungan tingkat stres dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Nursing Current : Jurnal Keperawatan, 9 (1), 89-101. https://devojs.uph.edu/index.php/NCJK/article/view/3466/1534
Haryono, R. H., & Kurniasari. (2018). Stres Akademis Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja. Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 1(1), 75-84. https://jbiomedkes.org/index.php/jbk/article/view/23
Husodo, BT, Amelia, FDT, & Handayani , N. (2021). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Strategi Mengatasi Stres Pada Remaja di Kota Semarang. Health Media Indonesian Society, 20(5), 327–333. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/39409
Utami, A. D. V. (2021). Aplikasi Tiktok Menjadi Media Hiburan Bagi Masyarakat Dan Memunculkan Dampak Ditengah Pandemi Covid-19. MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 40–47. https://www.jurnal-umbuton.ac.id/index.php/Medialog/article/view/962