ISSN 2477-1686
Vol. 6 No. 20 Oktober 2020
Consumer Ethnocentrism
Oleh
Clara Moningka dan Bunga Karuni
Program Studi Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya
Era globalisasi telah membuka peluang bisnis bagi pengusaha dan investor asing. Peluang ini membuat semakin banyak pilihan produk bagi masyarakat Indonesia di tengah semangat penguatan daya saing industri dan peningkatan pasar produk dalam negeri (Yudi dalam Kencana, 2018). Pada kenyataannya, masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih menggunakan produk luar negeri, ketimbang produk lokal (Julianto, 2016). Konsumen Indonesia, kerap menganggap bahwa produk asing lebih baik kualitasnya. Ali Charisma, Ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC) menyatakan bahwa 60% konsumen Indonesia lebih suka membeli berbagai produk luar negeri daripada produk buatan Indonesia karena produk asing dianggap memiliki kualitas yang baik dibandingkan dengan produk lokal (Yulistara, 2018).
Pemerintah mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri, salah satunya adalah dengan melakukan kampanye 100% cinta produk Indonesia. Program ini diharapkan dapat meningkatkan minat beli masyarakat Indonesia terhadap produk lokal. Program serupa juga sudah dilakukan di berbagai negara, seperti di Jepang dan Malaysia. Keberhasilan Jepang dalam menguasai pasar sendiri merupakan hasil dari perilaku membeli produk dalam negeri yang dilakukan masyarakatnya. Hal ini didasari atas rasa cinta dan bangga terhadap negaranya. Sedangkan Malaysia kini menempati peringkat tertinggi ke-2 di dunia dengan konsumen yang paling banyak membeli produk dalam negeri.
Perilaku yang dijelaskan di atas adalah consumer ethnocentrism. Consumer ethnocentrism merupakan keyakinan normatif bahwa merupakan hal yang tidak tepat untuk konsumen membeli produk asing. Konsumen seharusnya mendukung perusahaan-perusahaan dalam negeri dengan cara membeli produk-produk dalam negeri (Shimp & Sharma dalam Zeugner-Roth et al., 2015). Preferensi masyarakat yang lebih memilih untuk membeli produk asing dibandingkan produk lokal akan berdampak buruk bagi kesejahteraan bangsa berupa defisit neraca perdangan negara dan ketidakstabilan konversi kurs rupiah (Investor Daily, 2013). Dalam hal ini, masyarakat memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan negeri sendiri, salah satunya dengan membeli produk buatan dalam negeri.
Berdasarkan contoh kasus negara Jepang dan Malaysia, perilaku etnosentris juga diasumsikan dapat didorong oleh rasa bangga individu masyarakat terhadap bangsanya sendiri (collective self-esteem) yang dapat terlihat dari rasa bangga individu terhadap produk-produk buatan bangsanya sendiri. Ketua Umum IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia), Nita Yudi menyatakan bahwa kecintaan dan kebanggaan masyarakat indonesia terhadap produk-produk dalam negeri memiliki arti penting bagi perekonomian bangsa, pertumbuhan industri nasional, kapasitas produksi, serta memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat (Kencana, 2018).
Dalam kondisi ekonomi yang sulit saat pandemi ini, ada baiknya kita juga mulai membeli atau mengkonsumsi karya anak bangsa sendiri. Perilaku ini, selain membantu mereka, juga menunjukkan bagaimana kita bangga sebagai bangsa Indonesia. Sudahkah anda membeli produk dalam negeri?
Referensi:
Investor Daily. (2013, August 15). FTA perlu disuspensi sementara. Kemenperin.Go.Id. https://kemenperin.go.id/artikel/7047/FTA-Perlu-Disuspensi-Sementara
Julianto, P. A. (2016, August 3). Mengapa masyarakat indonesia masih suka memilih produk asing. Kompas. https://money.kompas.com/read/2016/08/03/194500826/Mengapa.Masyarakat.Indonesia.Masih.Suka.Memilih.Produk.Asing
Kencana, M. R. B. (2018, December 16). Hadapi Serbuan Barang Impor, Pengusaha Ajak Warga Lebih Cintai Produk Lokal. Liputan6. https://www.liputan6.com/bisnis/read/3815500/hadapi-serbuan-barang-impor-pengusaha-ajak-warga-lebih-cintai-produk-lokal
Sharma, S., & Agarwala, S. (2013). Contribution of self-esteem and collective self-esteem in predicting depression. Psychological Thought, 6(1), 117–123. https://www.psycharchives.org/bitstream/20.500.12034/1551/1/psyct.v6i1.50.pdf
Yulistara, A. (2018, March 26). Orang Indonesia Pilih Beli Produk Asing Ketimbang Lokal. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20180326194751-33-8635/60-orang-indonesia-pilih-beli-produk-asing-ketimbang-lokal
Zeugner-Roth, K. P., Žabkar, V., & Diamantopoulos, A. (2015). Consumer ethnocentrism, national identity, and consumer cosmopolitanism as drivers of consumer behavior: a social identity theory perspective. Journal of International Marketing, 23(2), 25–54. https://www.researchgate.net/profile/Adamantios_Diamantopoulos/publication/276656210_Consumer_Ethnocentrism_National_Identity_and_Consumer_Cosmopolitanism_as_Drivers_of_Consumer_Behavior_A_Social_Identity_Theory_Perspective/links/5aa6358f45851543e641716f/