ISSN 2477-1686

Vol. 6 No. 19 Oktober 2020

Transformasi Metode Pelatihan Offline Menuju Online

 

Oleh

I Gde Dhika Widarnandana

Program Studi Psikologi, Universitas Dhyana Pura

 

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu cara yang digunakan untuk membentuk individu yang berkualitas dan berdaya saing global. Pengembangan SDM dapat mulai dilakukan dari individu pertama kali masuk ke dalam perusahaan, selama berada di perusahaan hingga akan mencapai masa pensiun. Pengembangan SDM ini dapat dilakukan dengan berbagai metode salah satunya dengan menggunakan metode pelatihan atau yang biasa disebut dengan Training. Program training ini dapat dilakukan baik itu secara indoor mengadakan pelatihan di satu ruangan, ataupun bisa dilakukan secara outdoor yang sering disebut dengan kegiatan Outbound, yaitu program pelatihan yang dilakukan melalui permainan dengan menekankan pada pembelajaran.

 

Memasuki tahun 2019 ini menjadi tantangan bagi dunia pelatihan, diakibatkan Pandemi Covid 19, dimana program pelatihan secara tatap muka menjadi terbatas. Hal ini juga dilakukan untuk menjaga agar penularan virus tidak cepat untuk menyebar. Adapun kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk selalu menghindari kerumunan, selalu menjaga jarak satu sama lain serta mengadakan kegiatan dengan jumlah terbatas. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para trainer dalam memberikan pelatihan. Para trainer yang biasanya selalu memberikan semangat di dalam kelas dituntut berinovasi secara nyata pada situasi saat ini.

 

Selama masa pandemi telah terjadinya proses shifting, dimana program pelatihan yang biasanya dilakukan secara tatap muka secara langsung, sekarang dituntut untuk dapat melaksanakan program dengan minim interaksi secara langsung serta menggunakan pendekatan teknologi virtual. Dilihat dari kemampuan finansial peserta pelatihan juga menjadi terbatas, sehingga diharapkan lebih kepada program pelatihan dengan berbiaya rendah. Dari sisi durasi waktu pelatihan juga semakin terbatas dimana melakukan pelatihan dengan media online yang cukup lama dapat menyebabkan kelelahan.

 

Pada situasi pandemi ini menjadi tantangan bagi trainer untuk terus melakukan inovasi, Dilihat dari sisi peserta karena kegiatan dilakukan di tempat masing-masing bisa terkendala koneksi internet. Belum lagi tiap individu bisa terdistraksi dengan gangguan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekitarnya (Kholisdinuka, 2020). Dari sisi trainer juga persiapan yang digunakan untuk pelatihan menjadi lebih panjang. Belum lagi menjadi tantangan baru bagi para trainer untuk melakukan program pelatihan, tanpa memperhatikan interaksi peserta secara langsung, dimana interaksi ini bisa meningkatkan semangat trainer. Trainer juga bisa mengalami kendala ketika belum memahami aplikasi yang digunakannya.

 

Meskipun dihadapi tantangan seperti ini, ternyata terdapat peluang yang bisa didapatkan oleh trainer. Seperti mempersiapkan dan berbagi materi untuk menghadapi situasi baru, yang bisa juga diterapkan situasi normal. Dalam hal ini bisa menyiapkan konten dan alat pembelajaran yang mendorong tenaga kerja untuk lebih terampil (Esthi, 2020). Dari sisi peserta apabila mengadakan sharing audience yang dijangkau juga bisa lebih luas baik itu berasal dari Indonesia maupuan luar negeri. Dalam situasi seperti ini juga memberikan kesempatan untuk berkolaborasi semakin memungkinkan terutama dalam mengembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia dengan menggunakan pelatihan.

 

Pada saat trainer melakukan program pelatihan lewat training online ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga program pelatihan bisa berjalan dengan optimal

1.    Mempersiapkan materi, dimana dengan materi yang berkualitas baik itu modul, slide, form evaluasi harus dipersipakan dengan baik, sehingga bisa membuat program pelatihan yang terstruktur dan bermanfaat.

 

2.    Tim yang bertugas, baik itu moderator, fasilitator dan trainer harus memahami tugas nya dengan baik dan memastikan bahawa koneksi di tempat masing-masing dapat berjalan dengan optimal dan baik.

 

3.    Mempelajari media dan fitur-fitur yang digunakan, tidak hanya menggunakan alat media conference saja, Namun juga perlu memperhatikan fitur yang tersedia di tiap aplikasi, ataupun dapat pula dikombinasikan dengan media penunjang lainnya seperti aplikasi survei maupun games, sehinggap pelatihan lebih menarik.

 

4.    Trainer beserta tim juga perlu menyiapkan simulasi terlebih dahulu sebelum dimulai nya kegiatan sehingga bisa berjalan dengan maksimal.

 

5.    Melibatkan interaksi pada peserta, meskipun menggunakan media virtual, trainer dapat memberikan sapaan, dan bertanya kepada peserta, sehingga suasana pelatihan lebih lancar.

 

Kelima hal tersebut dapat dilakukan sehingga trainer dapat mempersipakan diri dengan pelatihan yang biasanya dilakukan secara offline menjadi online.

 

Referensi:

 

Esthi, R. B. (2020). Strategi Sumber Daya Manusia di Masa Pandemi dan New Normal Melalui Remote Working, Employee Productivity dan Upskilling for Digital. JPM : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 22-24.

 

Kholisdinuka, A. (2020, 9 14). 4 Tantangan Pelatihan Virtual Pekerja di Tengah Pandemi. Retrieved from finance.dek.com: https://finance.detik.com/bursa-valas?tag_from=wp_finance_secondnav_Bursa%20Valas