ISSN 2477-1686  

 Vol. 11 No. 40 Agustus 2025

 

Dukungan Sosial, Kesehatan, dan Penyakit Kronis

Oleh:

L. M. Karisma Sukmayanti Suarya

Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana 

Dukungan sosial merupakan salah satu bagian yang tak kalah pentingnya dalam menunjang kesehatan, dan secara umum bagi kehidupan individu. Mengacu pada definisi kesehatan menurut World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa sehat dijelaskan sebagai kondisi sejahtera secara fisik, psikologis, dan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa dalam rangka mencapai kondisi kesehatan, tidak dapat memfokuskan hanya pada kesejahteraan salah satu aspek/dimensi. Atau dengan kata lain, adanya keterkaitan yang tak terpisahkan antara aspek/dimensi fisiologis, psikologis, dan sosial, dalam mencapai kondisi kesejahteraan.

Dukungan sosial dijelaskan sebagai dukungan atau informasi-informasi yang diperoleh dari orang-orang dekat atau suatu komunitas yang saling peduli, saling menyayangi satu dengan lainnya (Sarafino & Smith, 2011). Dukungan sosial dapat menjadi sumber koping eksternal yang dapat membantu individu dalam mengurangi kondisi stres yang dialami. Dengan demikian, dukungan sosial dapat disebut juga sebagai extrapersonal coping resources. Bagaimana dukungan sosial dapat mengurangi kondisi stres yang dialami individu atau seseorang? Sesungguhnya, manfaat dari dukungan sosial akan dapat dirasakan oleh seseorang ketika adanya persepsi positif terhadap ada atau tersedianya dukungan secara sosial dari orang-orang sekitar. Dukungan sosial dapat membantu mengurangi dampak negatif dari peristiwa atau pengalaman hidup yang menegangkan atau tidak menyenangkan, melalui/dengan cara mempengaruhi penilaian individu terhadap kondisi stress ataupun mempengaruhi proses koping.

Selain dampak positif dari dukungan sosial bagi kehidupan individu, hal penting lainnya dari dukungan sosial adalah komponen dukungan sosial. Komponen dukungan sosial yang dimaksud mencakup integrasi sosial, struktur dalam interaksi sosial, serta dukungan sosial secara fungsional. Struktur dukungan sosial mencakup orang-orang yang ada di sekitar individu tersebut, seperti anggota keluarga, teman, tetangga, atau orang-orang lainnya di sekitar lingkungan individu. Sedangkan integrasi sosial dari dukungan sosial mengacu pada sejauhmana koneksi antara individu dengan jaringan sosial sekitarnya seperti anggota keluarga lainnya, dalam keorganisasian, pertemanan, maupun bentuk jaringan sosial lainnya. Selanjutnya, komponen fungsional dari dukungan sosial meliputi tipe dari dukungan sosial tersebut yaitu dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan tangible, serta dukungan appraisal (belonging).

Dukungan sosial, Kesehatan, dan Penyakit Kronis

Dengan adanya dukungan secara sosial dapat mengurangi dampak buruk dari kondisi stres yang dialami seseorang. Dampak positif dukungan sosial terhadap stres ini mendukung penjelasan bahwa dukungan sosial akan sangat dirasakan manfaatnya ketika seseorang mengalami stres tinggi, yang bertindak sebagai cadangan dan sumber daya yang dapat mengurangi efek stres.  Selain itu, dukungan sosial memiliki peran yang positif bagi kesehatan. Hal ini disebabkan oleh adanya potensi positif dari integrasi sosial, sebagai salah satu komponen dalam dukungan sosial. Dukungan sosial dapat membantu mempromosikan ataupun mempengaruhi perilaku atau kebiasaan positif misalnya seperti perilaku tidak merokok, tidur yang cukup, diet dan konsumsi alkohol yang terkendali. Selain itu, tingginya dukungan yang diperoleh secara sosial berdampak pada fungsi endokrin yang lebih baik, yang selanjutnya berdampak pada berfungsi lebih baiknya imun dan kardiovaskular (Stroebe, 2020; Taylor, 2012).

Keterkaitan dukungan sosial terhadap kondisi psikologis yang lebih baik pada individu dengan penyakit kronis, salah satunya penyakit diabetes mellitus tipe 2, ditunjukkan pada beberapa hasil penelitian terdahulu. Dukungan sosial khususnya dukungan yang berasal dari keluarga berperan terhadap kualitas hidup individu dengan diabetes mellitus (DM) tipe 2 di daerah Makassar (Syaipuddin, Suhartatik, Haskas, Nurbaya, 2025). Manajemen diri terkait diabetes pada individu dengan DM tipe 2 juga berkaitan maupun mengalami peningkatan terkait adanya dukungan sosial yang baik (Khairani & Purwanti, 2023; Riyadi & Muflihatin, 2021). Lebih lanjut dijelaskan bahwa individu dengan DM tipe 2 di daerah Bantul, Yogyakarta mengalami peningkatan setelah mendapat perlakuan berupa dukungan sosial dari peer leader, yang mencakup pemberian dukungan berupa dukungan emosional (empati kepada rekan, teman, saudara atau orang lain), tindakan saling tolong menolong dalam mengerjakan pekerjaan atau tugas dalam tim, berbagi pandangan, dan informasi (Khairani & Purwanti, 2023).

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan mengenai dukungan sosial secara jelas menyampaikan dukungan sosial sebagai konsep teoretis yang luas dan memiliki dampak positif yang dapat dirasakan bagi individu yang membutuhkan, apabila adanya persepsi positif terhadap tersedianya dukungan sosial tersebut. Dukungan sosial berdampak positif bagi kondisi psikologis individu secara umum dan bagi kondisi kesehatan, serta secara khusus dapat diperoleh manfaat baik dari dukungan sosial bagi individu dengan DM tipe 2.

Referensi

Khairani, W., Purwanti, N. S. (2023). Pengaruh social support dengan peer leader untuk meningkatkan self-management diabetic pada sesama penderita DM tipe II di posyandu lansia. Vol. 22, No. 5, hal. 464-470. DOI : 10.14710/jkm.v11i5.40579

Riyadi, A., Muflihatin, S. K. (2021). Hubungan dukungan keluarga dengan manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe II di wilayah kerja puskesmas Palaran kota Samarinda. Vol. 2, No.2, hal. 1010-1016, Borneo Student Research.

Taylor, S. E. (2012). Health psychology. (Ninth edition). New York: McGraw Hill.

Sarafino, E. P., Smith, T. W. (2011). Health psychology; biopsychosocial interaction. (Seventh Edition). USA: John Willey& Sons.

Stroebe, W. (2000). Social psychology and health. (Second edition). USA: Open University Press

Syaipuddin, Suhartatik, harkas, Y., Nurbaya, S. (2025) Efektifitas dukungan sosial dan keluarga terhadap peningkatan kualitas hidup pasien DM tipe 2 di wilayah kerja puskesmas Pampang kota Makassar, Vol.3, No. 1, hal. 33-46. DOI: https://doi.org/10.59024/jikas.v3i1.1152