ISSN 2477-1686  

 Vol. 11 No. 37 Juli 2025

Sejarah Pendirian Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Oleh:

Evy Tjahjono & Ide Bagus Siaputra

Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya

Awal Berdiri: Merintis Pendidikan Psikologi di Indonesia Timur

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (FP UBAYA) resmi didirikan pada 2 September 1982 sebagai jawaban atas meningkatnya kebutuhan akan pendidikan psikologi yang berkualitas, khususnya di kawasan Indonesia Timur. Keputusan strategis ini ditandai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Rektor UBAYA No. 042/Tahun 1982, yang menunjuk dr. Hari Kusumandioko Lasmono, B.A. sebagai kepala proyek pembentukan fakultas. Menariknya, inisiatif pendirian FP UBAYA tidak termasuk dalam Rencana Induk Pengembangan UBAYA (RIP) 1976–1983. Namun, tekad untuk terbang dengan “sayap sendiri”—didorong oleh semangat, keyakinan, dan dukungan berbagai pihak—menjadi kekuatan utama di balik berdirinya fakultas ini.

Gambar 1. Pendaftaran Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi UBAYA

Suasana awal penerimaan mahasiswa baru—seperti yang terekam dalam foto-foto dokumentasi pada Gambar 1—menunjukkan antusiasme tinggi dari para calon mahasiswa yang datang untuk mendaftar. Peresmian penerimaan mahasiswa baru saat itu dilaksanakan di Gedung Wanita, Jl. Kalibokor, Surabaya. Momen ini bukan sekadar tahapan administratif, tetapi juga simbol keberanian UBAYA untuk keluar dari status quo dan melakukan terobosan progresif dalam merespons dinamika sosial yang berkembang.

Transformasi Strategis: Legitimasi dan Perluasan Program Studi

Dalam perjalanan institusionalnya, FP UBAYA selalu berupaya mencapai peringkat akreditasi tertinggi demi memperoleh otonomi dalam hal kebebasan akademik, penentuan kurikulum, standar akademik, serta pengelolaan organisasi dan finansial. Langkah pertama adalah perolehan status “Terdaftar” pada tahun 1984. Ini kemudian diikuti oleh status “Diakui” pada tahun 1993 dan “Disamakan” pada 1996. Tonggak penting lainnya adalah keberhasilan FP UBAYA memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tahun 1998. Baru-baru ini, Program Sarjana Psikologi telah meraih akreditasi “Unggul”. Rangkaian pencapaian ini menunjukkan bagaimana FP UBAYA berkembang dari sebuah fakultas yang awalnya tidak direncanakan dalam peta besar pengembangan universitas, menjadi salah satu fakultas yang diakui kesetaraannya di tingkat nasional.

Seiring meningkatnya kebutuhan terhadap tenaga psikolog profesional dan akademisi, FP UBAYA mengembangkan program studi yang semakin beragam. Selain program sarjana psikologi, FP UBAYA juga mendirikan program Magister Psikologi Profesi (Magpro) pada 1 Juni 2004, Magister Sains pada 10 September 2013, dan program Doktor Psikologi pada 10 Januari 2018. Setelah pengesahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi (UU PLP) pada 8 Juli 2022, FP UBAYA segera membuka Program Studi Profesi Psikologi pada 7 Desember 2023. Program ini bertujuan untuk memisahkan jalur profesional secara formal dari jalur akademik sesuai ketentuan UU PLP, dan telah memperoleh akreditasi A.

Dosen, Mahasiswa, Alumni, dan Unit Kegiatan Strategis 

Hingga saat ini, FP UBAYA didukung oleh 38 dosen tetap yang memiliki keahlian akademik dan praktikal di berbagai bidang psikologi. Mereka tidak hanya aktif mengajar, tetapi juga terlibat dalam penelitian ilmiah dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan. Beberapa dari dosen tetap juga merupakan pakar dalam bidang keilmuannya seperti Psikologi Forensik, Psikologi Kebencanaan, Gender dan Kesehatan, Psikologi Keberbakatan (giftedness), Pengukuran Psikologi, dll. Karya-karya mereka telah memberikan kontribusi nyata dalam memahami isu-isu psikologi kontemporer, mulai dari dinamika keluarga, pendidikan, kesehatan mental, hingga organisasi dan komunitas khususnya di perkotaan.

Kontribusi alumni juga menjadi kekuatan penting bagi fakultas. Hingga tahun 2024, FP UBAYA telah meluluskan 5.831 alumni dari Program Sarjana Psikologi, 503 dari Magister Psikologi Profesi, 157 dari Magister Sains, dan 9 dari Program Doktor. Mereka telah berkarya di berbagai sektor sebagai psikolog klinis, dosen, konsultan organisasi, manajer SDM, pembuat kebijakan, hingga aktivis sosial. Sampai saat ini telah terbentuk 9 Ikatan Alumni Ubaya Komisariat Fakultas Psikologi di Jakarta dan sekitarnya dan Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, dan Maluku.  Keberhasilan para alumni adalah bukti bahwa FP UBAYA tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga menciptakan dampak yang luas dan bermakna bagi masyarakat.

Mahasiswa FP UBAYA pun menunjukkan kiprah yang membanggakan. Pada semester gasal 2024/2025, sebanyak 100 mahasiswa terlibat aktif dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui skema Magang Industri, Proyek Kemanusiaan, Asisten Mengajar, dan Riset Kolaboratif, dengan dukungan pendanaan dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). Keterlibatan ini memperkuat kompetensi profesional, memperluas jejaring, dan memperkaya pengalaman belajar di luar ruang kelas (learning beyond the classroom)

Selain itu, FP UBAYA memiliki sejumlah unit kegiatan strategis yang memperkuat peran fakultas di tingkat nasional hingga internasional. Kelompok Studi Psikologi Bencana (KSPB UBAYA) aktif dalam riset dan respons psikologis terhadap kebencanaan. Pusat Konsultasi dan Layanan Psikologi (PKLP UBAYA) memberikan layanan psikologis kepada masyarakat umum dan sekaligus menyediakan tempat praktik profesional bagi mahasiswa. Kelompok Studi Gender dan Kesehatan (KSGK) mengembangkan kajian dan advokasi di bidang isu-isu gender dan kesehatan. Kehadiran unit-unit ini mencerminkan komitmen FP UBAYA dalam menciptakan komunitas akademik yang humanis, responsif, dan inklusif terhadap tantangan sosial yang terus berkembang. 

Visi, Misi, dan Pendekatan Humanistik-Konseptual

FP UBAYA memegang teguh visi untuk “Menjadi unggul dalam penyelenggaraan pendidikan psikologi dan menangani masalah perkotaan sesuai martabat kehidupan”. Visi ini bukan sekadar slogan, melainkan menjadi dasar pijakan dalam penyusunan misi strategis dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Hal ini menghasilkan pendekatan yang bersifat kontekstual, yakni dengan menjadikan isu-isu perkotaan sebagai fokus pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Salah satu kekuatan FP UBAYA terletak pada pengembangan asesmen psikologis berbasis teknologi. FP UBAYA tidak hanya menyediakan alat ukur konvensional berbasis self-report, tetapi juga terus memperbarui pendekatan asesmen dengan menggunakan instrumen psikologis berbasis teknologi yang mengintegrasikan aspek kognitif, afektif, dan perilaku. Instrumen-instrumen ini mencerminkan perkembangan terkini dalam ilmu pengukuran psikologis, termasuk penggunaan komputerisasi asesmen, pengujian bersifat adaptif, serta platform asesmen daring yang memungkinkan proses evaluasi menjadi lebih efisien, fleksibel, dan luas jangkauannya. Upaya ini memungkinkan mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam proses asesmen yang lebih dinamis, akurat, dan relevan dengan kebutuhan masa kini.

FP UBAYA juga memiliki tradisi kuat dalam literasi statistik dan teknik analisis data. Salah satu momen penting sebagai komitmen dalam literasi statistik sejak awal yang sempat terdokumentasikan (Gambar 2) adalah kegiatan yang menghadirkan Prof. Sutrisno Hadi (almarhum), yang diundang untuk membimbing para dosen dalam memahami metode analisis data dan penggunaan perangkat lunak statistik Seri Program Statistik (SPS). Penguatan kompetensi ini menjadi fondasi bagi pengembangan analisis data di FP UBAYA, yang kini dilanjutkan dengan penggunaan model pengukuran modern, seperti analisis Rasch dan multifaset, untuk mendukung asesmen yang lebih akurat dan bermakna.

Gambar 2. Teknologi asesmen dan analisis data psikologis

Misi FP UBAYA mencakup pengembangan model pembelajaran yang terpadu, membangun komunitas pembelajar inklusif, dan menjalin kemitraan strategis dengan berbagai lembaga. Selain itu, fakultas juga menekankan pada pentingnya mengembangkan pendekatan berbasis keluarga, sekolah, komunitas, bisnis, dan industri dalam proses pendidikan psikologi. Semua ini dilakukan untuk memastikan lulusan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menjadi agen perubahan sosial di lingkungan sekitarnya.

Bertumbuh dalam Keterbatasan, Berkarya dalam Kebersamaan

Sejak awal pendiriannya FP UBAYA telah menunjukkan karakter khas sebagai lembaga yang lahir dan bertumbuh dalam keterbatasan namun mampu berkarya dalam kebersamaan. Bukan hanya mengejar keunggulan akademik, FP UBAYA juga menanamkan semangat learning beyond the classroom melalui integrasi kurikuler dan kokurikuler yang membentuk komunitas pembelajar yang utuh dan multikultural.

Tantangan awal berupa minimnya tenaga pengajar dan keterbatasan fasilitas justru melahirkan solidaritas dan kreativitas yang menjadi fondasi pertumbuhan fakultas ini. Kini, dengan akreditasi unggul, program studi dari sarjana hingga doktoral, serta kontribusi nyata dosen dan alumni, FP UBAYA telah menegaskan posisinya sebagai salah satu fakultas psikologi terkemuka yang kontekstual, adaptif, dan relevan.

Di antara kontribusi tersebut, Prof. Yusti Probowati hadir sebagai Guru Besar pertama Psikologi Forensik di Indonesia. Melalui orasi ilmiah dan karya-karyanya, Beliau menegaskan bahwa psikologi dapat memainkan peran penting dalam sistem hukum, menjembatani antara ilmu dan kemanusiaan melalui asesmen, intervensi, dan refleksi kritis terhadap proses peradilan pidana (Probowati, 2008). Komitmennya terhadap isu-isu keadilan sosial juga diwujudkan melalui pendirian dan pengembangan Rumah Hati, sebuah lembaga bantuan psikologis dan hukum bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum. Program ini mendapatkan dukungan pendanaan dari HOPE Foundation Korea, dan menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi FP UBAYA dalam menjawab tantangan psikososial masyarakat melalui pendekatan ilmiah dan empatik.

Menarik pula untuk dicatat bahwa dalam studi bibliometrik terbaru tentang kontribusi ilmuwan Indonesia, FP UBAYA memimpin dalam kategori artikel dengan penulis tunggal (single-author articles), meskipun tidak tercantum dalam daftar institusi paling produktif secara kuantitatif. Prof. Teguh Wijaya Mulya, dosen tetap sekaligus alumnus FP UBAYA angkatan 2000, menyumbang tiga dari 23 artikel penulis tunggal di Indonesia—kontribusi tertinggi secara nasional (Siaputra et al., 2024). Selain itu, Beliau berhasil mendapatkan pendanaan internasional dari British Council melalui program UK-Indonesia Going Global Partnerships 2022, yang berfokus pada penguatan kapasitas calon guru PAUD dalam menerapkan pendidikan berkelanjutan berbasis partisipasi anak.

Salah satu keunikan FP UBAYA adalah tradisinya merayakan pertambahan usia melalui karya reflektif, bukan sekadar seremoni. Sejak usia 10 hingga 40 tahun, setiap dekade ditandai dengan hadirnya buku sejarah yang berisi dokumentasi perjalanan institusi, mulai dari proses pendirian dan perkembangan awal fakultas, dinamika civitas akademika, hingga kontribusi alumni dalam masyarakat. Buku peringatan 10 tahun (Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, 1992) dan 20 tahun (Lasmono et al., 2002) FP UBAYA merekam jejak perubahan organisasi, kurikulum dan fasilitas, serta tulisan-tulisan seperti sumbangan pikiran dari beberapa tokoh maupun abstrak karya ilmiah mahasiswa atau dosen. Sementara pada usia 30 tahun, tradisi ini berubah menjadi bentuk prosiding konferensi ilmiah (Hartanti, dkk., 2012) dan koleksi artikel media massa (Santosa, 2012), dan bahkan koleksi lagu ciptaan civitas akademika yang menggambarkan semangat dan identitas fakultas. Melalui karya-karya ini, FP UBAYA menunjukkan komitmennya untuk memelihara tradisi ilmiah, dan memperkuat kebersamaan. Artikel ini pun merupakan upaya menyongsong perayaan 42 tahun Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, yang jatuh pada 2 September 2025—sebagai refleksi sekaligus pengingat bahwa di tengah derasnya perubahan zaman, kecanggihan ilmu pengetahuan saja tidak cukup; dibutuhkan karakter dan komitmen pada nilai-nilai kemanusiaan agar psikologi tetap relevan dan mampu memberi arah bagi terbentuknya masyarakat yang sehat secara mental.

Daftar Pustaka

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. (1992). 10 tahun Fakultas Psikologi Universitas Surabaya: 1982–1992, sejarah & karyanya. Universitas Surabaya.

Hartanti, dkk. (Ed.). (2012). Proceedings: National Conference promoting harmony in urban community: A multi-perspective approach, Surabaya, October 4, 2012 (Book 1). Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

Lasmono, H.K., Iswahyudi, T. S.,  dan Hartanti (Eds.). (2002). Buku kenangan Dwi-Dasawarsa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (1982–2002). Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

Probowati, Y. (2008). Psikologi forensik: Tantangan psikolog sebagai ilmuwan dan profesional. Anima, Indonesian Psychological Journal, 23(4), 338–353.

Santosa, D. A. (Ed.). (2012). Permasalahan psikologi perkotaan dan solusinya: Kumpulan artikel yang diterbitkan dalam rangka 30 tahun Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

Siaputra, I. B., Abraham, J., & Ho, Y.-S. (2024). Indonesian Scholars’ Contributions to Global Psychology: A Bibliometric Study. ANIMA Indonesian Psychological Journal39(2), E07. Retrieved from https://doi.org/10.24123/aipj.v39i2.6661