ISSN 2477-1686  

 Vol. 11 No. 28 Februari 2025

 

Mungkinkah Ibu Hamil Mengalami Health Anxiety?

Oleh:

Fransisca Maria Fabrianna Padmagita & Venie Viktoria Rondang Maulina

Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

 

Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi antara pertemuan sel sperma dan ovum di dalam indung telur atau yang disebut dengan konsepsi hingga tumbuh menjadi zigot lalu menempel di dinding rahim, pembentukan plasenta, hingga hasil konsepsi tersebut tumbuh dan berkembang sampai lahirnya sebuah janin atau bayi (Efendi, et al., 2022). Proses kehamilan pada umumnya berlangsung selama kurang lebih 9 bulan, namun selama proses tersebut ada kemungkinan munculnya masalah kesehatan bagi seorang ibu.

Secara fisik, ibu yang sedang hamil dapat mengalami perubahan pada rahim, berat badan, volume darah, perubahan fisik pada jantung, sistem pernafasan, ginjal, pencernaan, dan juga perubahan pada endokrin (Shagana, et al., 2018). Ibu hamil juga memiliki kemungkinan untuk mengalami kehamilan yang beresiko tinggi. Selain fisik, ibu hamil dapat mengalami masalah psikologis selama masa kehamilannya. Kesehatan secara psikologis pada ibu hamil juga penting karena dapat memengaruhi kesehatan fisik ibu dan janin. Ibu hamil yang mengalami depresi atau stres kronis dapat mengalami peningkatan risiko persalinan prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.

Kecemasan adalah salah satu masalah psikologis pada ibu hamil yang memiliki konsekuensi terhadap janin yang ada dalam kandungan. Menurut Collier (2021) tingkat gangguan kecemasan pada ibu hamil umumnya terlihat paling tinggi pada trimester pertama. Hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh perubahan hormonal. Gejala kecemasan yang paling umum terjadi adalah rasa khawatir yang terus-menerus, kegelisahan, ketegangan otot, mudah tersinggung, perasaan takut, ketidakmampuan berkonsentrasi, dan kesulitan tidur karena kekhawatiran (Collier, 2021).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Herawati, Fitri, dan Paulina (2021), ibu yang sedang hamil dapat merasa tidak nyaman dengan dengan kondisi kehamilan yang semakin membesar akibat ketidaktahuan ibu mengenai perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan. Sementara itu, Irnawati, Dyastuti, dan Ahmil (2023), menyatakan bahwa ibu yang sedang hamil merasa dirinya takut akan kesehatannya sendiri seperti mengalami pendarahan dan juga takut akan keselamatan dirinya selama persalinan. Ibu hamil juga dapat mengalami ketakutan selama kehamilan seperti takut akan kematian, cemas dengan kesehatannya sendiri, takut akan merasakan nyeri ketika bersalin, dan takut akan komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan (Trisiani & Hikmawati, 2016). Fenomena yang terjadi ini memungkinkan ibu hamil untuk mengalami health anxiety.

Menurut Tyrer & Tyrer (2018), health anxiety merupakan sebuah fenomena yang ditandai dengan rasa khawatir atau ketakutan terhadap kesehatan diri sendiri yang berasal dari keyakinan bahwa kesehatan fisik individu yang terancam. Menurut Kowalyk, et al. (2009), kehamilan dapat memicu health anxiety, seperti terjadi sensasi tubuh yang asing atau tidak biasa dan meningkatnya kontak dengan penyedia layanan kesehatan, Adapun health anxiety merupakan hal yang wajar dialami selama tidak dirasakan berlebihan.  

Penulis membagikan kuesioner health anxiety dari Salkovskis kepada 120 ibu hamil di Indonesia. Hasilnya health anxiety yang dialami oleh ibu hamil rata-rata tergolong cukup rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Reiser (2019), bahwa health anxiety tidak meningkat ketika ibu sedang hamil. Peristiwa ini dapat terjadi karena ibu yang sedang hamil lebih fokus dengan kesehatan janin yang sedang dikandung sehingga tidak memperhatikan kesehatan ibu itu sendiri (Kowalyk, et al., 2009; Corbet et al., 2020). Namun demikian, ibu hamil yang memiliki keluhan pada kehamilannya, memiliki health anxiety yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tidak memiliki keluhan. Adapun keluhan yang dialami di antaranya muncul rasa mual, nyeri pada perut bagian bawah dan otot kaki, dehidrasi, pendarahan, tekanan darah tinggi, dan kesulitan tidur. Selain itu, ibu hamil yang mudah merasa khawatir dalam kesehariannya serta mudah khawatir dengan janin yang dikandung, cenderung memiliki health anxiety yang juga tinggi.

Bagi ibu hamil yang mengalami kecemasan terhadap kesehatannya dapat tetap rutin memeriksa kesehatan secara fisik maupun secara psikis selama masa kehamilan. Kesehatan fisik dan psikologis, keduanya sama pentingnya bagi kelancaran proses kehamilan dan bagi ibu hamil itu sendiri. Jika kecemasan dirasakan semakin meningkat dan mengganggu keseharian ibu hamil, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Selain itu, ibu hamil juga dapat berupaya untuk memperoleh informasi terkait kesehatan dan kehamilan dari sumber yang terpercaya seperti tenaga medis di rumah sakit dan puskesmas. Sebagai pendukung sosial, orang terdekat yang peduli, seperti pasangan, orang tua, dan teman, dapat membantu memberikan dukungan selama kehamilan. 

Referensi

Collier, S. (2021). How can you manage anxiety during pregnancy? Harvard Health. https://www.health.harvard.edu/blog/how-can-you-manage-anxiety-during-pregnancy- 202106252512#:~:text=Thoughts%20about%20the%20health%20of,may%20be%20f rightening%20in%20itself

Corbett, G. A., Milne, S. J., Hehir, M. P., Lindow, S. W., & O'connell, M. P. (2020). Health anxiety and behavioural changes of pregnant women during the COVID-19 pandemic. European journal of obstetrics, gynecology, and reproductive biology249, 96–97. https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2020.04.022

Efendi, M., Yanti, J., & Hakameri, C. (2022). Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan ketidaknyamanan trimester iii di PMB Ernita Kota Pekanbaru tahun 2022. Jurnal Kebidanan Terkini, 2(2). https://doi.org/10.25311/jkt/Vol2.Iss2.1024

Herawati, Y., Fitri, D., & Paulina, R. (2021). Aspek kecemasan ibu hamil trimester iii di Puskesmas Pasir Muliya kecamatan Bogor Barat. Kesehatan dan Kebidanan, 10(2).

Irnawati, Dyastuti, N., & Ahmil. (2023). Faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Modo. Jurnal Kesehatan Panrita Husada, 8(1).

Kowalyk, K., Heather, H., & Jones, S. (2009). What impact does pregnancy have on anxiety about health? Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology, 30(4).

Salkovskis, P. M., Rimes, K. A., Warwick, H. M. C., & Clark, D. M. (2002). The Health Anxiety Inventory: Development and validation of scales for the measurement of health anxiety and hypochondriasis. Psychological Medicine, 32(05). https://doi.org/10.1017/s00332917

Shagana, J., Dhanraj, M., Jain, A., & Nirosa, T. (2018). Physiological changes in pregnancy. Drug Invention Today. Vol 10(8).

Trisiani, D. & Hikmawati, R. (2016). Hubungan kecemasan ibu hamil terhadap kejadian preeklempsia di RSUD Majalaya Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmiah Bidan, 1(3).

Tyrer, P., & Tyrer, H. (2018). Health anxiety: detection and treatment. BJPsych Advances, 24(1), 66-72. https://doi.org/10.1192/bja.2017.5