ISSN 2477-1686
Vol. 7 No. 23 Des 2021
Tes Kepribadian: Memahami Diri Sendiri dan Orang Lain
Oleh
Edoardo Tondang
Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sering berinteraksi dengan orang lain. Interaksi yang kita lakukan dengan orang-orang di sekitar kita ini tidak selalu berdampak positif terhadap emosi dan mood kita. Seringkali hasil dari interaksi ini merupakan rasa marah, kesal, kecewa, dan emosi-emosi negatif lainnya. Emosi negatif dari hasil interaksi dengan orang lain kebanyakan disebabkan oleh ketidakmampuan kita untuk memahami apa yang mendasari perilaku dari orang lain. Kita sering merasa marah, kesal, dan kecewa terhadap respons, perilaku, dan pemikiran orang lain. Perasaan marah, kesal, dan kecewa ini muncul karena kita seringkali merasa bahwa apa yang kita pikirkanlah yang benar. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan manusia untuk merasa bahwa “terbukti salah” identik dengan kekalahan dan dipermalukan (Landry, 2020). Ketidakpahaman akan perilaku orang lain dan kecenderungan untuk merasa benar inilah yang membuat kita sering kesulitan untuk mendapatkan emosi positif dari interaksi kita dengan orang lain, terutama orang-orang yang sering kita temui di kehidupan sosial kita seperti sekolah ataupun kantor.
Bila kita memperhatikan, kita pasti menyadari ada banyak perbedaan antara kita dengan orang lain, orang-orang yang kita kenal juga berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan yang kita sadari bukan hanya dari segi fisik, namun juga pemikiran dan perilakunya. Hal yang memberikan individualtitas – yang membuat setiap orang unik dan berbeda, disebut dengan kepribadian (Feldman, 2011). Kepribadian setiap orang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perilakunya. Bila kita memiliki pemahaman yang cukup mengenai kepribadian, kita bahkan dapat memprediksi respons dan perilaku orang lain dalam situasi tertentu. Pemahaman akan kepribadian memang bukanlah hal yang mudah, bahkan sampai saat ini para ilmuan kepribadian masih belum bisa memecahkan teka-teki kepribadian ini secara menyeluruh. Namun, untuk dapat berinteraksi secara lebih baik dengan orang lain, terutama orang-orang yang sering kita temui setiap harinya, kita tidak perlu memahami ilmu kepribadian secara keseluruhan. Ada suatu teori mengenai model kepribadian yang dapat kita andalkan untuk bisa memahami kepribadian dan perilaku orang lain. Teori ini disebut ‘Model Kepribadian Big Five’.
Dalam dua dekade terakhir, pendekatan ciri kepribadian yang paling berpengaruh adalah pendekatan model ‘Big Five’. Pendekatan ini membagi dimensi penyusun kepribadian ke dalam lima ciri atau faktor, yaitu Openness to experience, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, dan neuroticism, atau sering disingkat OCEAN (Feldman, 2011). Menurut teori Big Five ini, lima faktor kepribadian (OCEAN) inilah yang akan mempengaruhi kecenderungan berperilaku dari seseorang (Deary, 2009). Kegiatan rekrutmen dan seleksi kerja juga sering melakukan tes kepribadian menggunakan pendekatan Big Five ini. Dalam tes kepribadin dengan pendekatan Big Five, setiap dimensi penyusun kepribadian merupakan suatu spektrum, artinya nilai yang didapatkan seseorang dari rendah ke tinggi bergerak dalam suatu ciri (Feldman, 2011). Dimensi openness to experience misalnya, bergerak dari ciri independen dan imajinatif sampai dependen dan praktis, dimensi conscientiousness bergerak dari ciri hati-hati, disiplin, dan teratur sampai ceroboh, impulsif, dan berantakan. Hasil dari tes kepribadian ini kemudian diinterpretasikan untuk memberikan label pada setiap dimensi kepribadian dan dapat digunakan untuk memprediksi respons dan perilaku dari seseorang.
Bayangkan bila kita memiliki pengetahuan tentang setiap dimensi dari kepribadian ini, kita akan bisa berinteraksi secara lebih efektif dengan orang lain. Pengetahuan mengenai kepribadian ini juga akan membuat kita menjadi mengerti apa yang mendasari kecenderungan berperilaku dari orang lain, sehingga kita bisa mengambil keputusan yang dapat meminimalisir konflik. Kita andaikan pada suatu keadaan anda harus bersekolah atau bekerja di luar kota. Anda mungkin ingin menyewa kamar dan tinggal dengan orang lain untuk mengurangi biaya. Dengan pengetahuan mengenai kepribadian, anda akan dapat memprediksi apakah kehidupan anda tinggal dengan teman sekamar anda akan menyenangkan atau stressful. Kita anggap anda adalah seseorang yang disiplin dan teratur, yang berarti bila anda mengambil tes kepribadian skor dimensi conscientiousness anda akan tinggi, akan lebih bijaksana bila anda tidak tinggal dengan seseorang yang memiliki skor rendah pada dimensi tersebut. Anda mungkin akan bisa mengerti dasar dari perilakunya, namun bagi seseorang yang disiplin dan teratur, berinteraksi dengan seseorang yang ceroboh dan tidak teratur setiap hari akan menimbulkan stres, sehingga pada suatu momen konflik tidak akan terhindarkan. Begitu juga dengan dimensi lainnya, jarak skor yang terlalu jauh antara anda dan teman anda bisa berarti anda dan teman anda memiliki kecenderungan berperilaku yang bertolak belakang.
Ada banyak manfaat yang akan kita dapatkan bila kita memiliki pengetahuan mengenai kepribadian dan hasil interpretasi tes kepribadian. Pengetahuan ini akan membantu kita untuk mengambil keputusan yang baik dalam menghadapi orang lain, terutama orang-orang yang sering berinteraksi dengan kita setiap harinya. Pengetahuan ini akan membantu kita untuk mengurangi stres dan emosi negatif yang yang timbul dari interaksi kita dengan orang lain setiap harinya.
Referensi:
Deary, I. J. (2009). The Cambridge Handbook of Personality Psychology. In P. J. Corr, & G. Matthews, The Cambridge Handbook of Personality Psychology (pp. 89-109). New York: Cambridge University Press.
Feldman, R. S. (2011). Understanding Psychology 10th Edition. New York: McGraw-Hill.
Landry, R. (2020, February 26). mbgmindfulness. Retrieved from Why Some People Think They're Always Right & How To Deal With It: https://www.mindbodygreen.com/0-24321/think-youre-always-right-its-probably-ruining-your-relationship.html
McCrae, R. R., & Costa, P. T. (1997). Personality Trait Structure as a Human Universal. American Psycologist, Vol. 52, No. 5, 509-516.
Peterson, J. (2010). Personality and its Transformations. Toronto: Nelson Education Limited.
Schultz, D. P., & Schultz, S. E. (2015). Theories of Personality. Boston: Cengage Learning.