ISSN 2477-1686

 Vol. 7 No. 5 Maret 2021

 

Pentingnya Penelitian Bunuh Diri di Indonesia

 

Oleh

Risma Jayanti

Magister Profesi Psikologi, Universitas Persada Indonesia Y.A.I

 

 

Ketika mendengar berita ‘bunuh diri, apa yang terlintas langsung dalam benak kalian? Kasian, tragis, dosa besar, kurang beriman, masuk neraka, apalagi?

 

Peristiwa bunuh diri di Indonesia kerap kali ditanggapi secara sinis juga dramatis oleh masyarakat pada umumnya. Perilaku bunuh diri seringkali dihubungkan dengan tindakan yang melanggar norma agama, sehingga keluarga dari orang yang melakukan bunuh diri juga harus menanggung stigma dari masyarakat.

 

Lantas apa yang sebenarnya terjadi?

 

Minimnya pengetahuan masyarakat tentang bunuh diri yang membuat ketidakdewasaan masyarakat dalam menyikapi kejadian ‘bunuh diri.

 

Oleh sebab itu, diperlukan adanya edukasi yang benar kepada masyarakat untuk melawan stigma ini. Edukasi ini harus dimulai dengan adanya penelitian-penelitian yang serius untuk memahami fenomena bunuh diri ini, baik dari sisi korban, keluarga dan lingkungan terdekat, sosial/masyarakat, maupun lainnya.

 

Penulis merumuskan langkah-langkah yang dapat mengoptimalkan penelitian tentang bunuh diri di Indonesia:

 

·      Memaksimalkan penggunaan alat/media yang telah merekam korban, seperti CCTV (apabila ada) untuk mendapatkan data atau mengamati perilaku korban yang akan melakukan bunuh diri dalam kurun waktu tertentu. Bisa saja rekaman saat melakukan bunuh diri, beberapa jam sebelum bunuh diri, ataupun beberapa hari sebelum korban melakukan bunuh diri. Data ini amat penting untuk dianalisa secara mendalam untuk mendapatkan dinamika perilaku korban saat akan melakukan bunuh diri.

 

·      Penelitian juga dapat dilakukan kepada orang-orang yang gagal melakukan bunuh diri. Penelitian ini dapat dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang banyak hal terkait bunuh diri, misal tentang motif dan penyebab bunuh diri seseorang, kecenderungan-kecenderungan psikologis dan sosial dari orang yang ingin bunuh diri, dsb.

 

·  Memaksimalkan data/informasi dari orang-orang yang berada pada lingkungan terdekat korban bunuh diri, seperti keluarganya, pasangan, kantor, sekolah, ataupun pihak-pihak yang terakhir kali terlibat dengan korban.

 

·     Dalam artikel intothelight (2019), Indonesia tidak memiliki sistem pencatatan kematian bunuh diri. Dalam beberapa kasus, bunuh diri salah tercatat sebagai kecelakaan atau sengaja tidak dicatat sebagai bunuh diri karena khawatir akan stigma dan penolakan masyarakat terkait dengan bunuh diri. Kondisi demikian menggambarkan, bahwa jangankan untuk melakukan penelitian-penelitian serius tentang isu bunuh diri di Indonesia, pemerintah saja belum memiliki sistem pencatatan kematian bunuh diri yang resmi?

 

Padahal negara-negara anggota WHO telah berkomitmen untuk mengejar target global dalam mengurangi tingkat bunuh diri di negara-negara sebesar 10% pada tahun 2020 (WHO, 2019). Hal ini pun seharusnya selaras dengan realisasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa di Indonesia. Oleh sebab itu, diharapkan pemerintah juga memberi perhatian serius terhadap persoalan ini. Intinya, pemerintah juga harus memfasilitasi maupun memberikan akses dan dukungan untuk mengadakan penelitian serius tentang bunuh diri agar hasil penelitian-penelitian ini dapat dijadikan landasan ilmiah untuk memahami fenomena bunuh diri, yang pada akhirnya untuk mengedukasi masyarakat dan tentu mengurangi angka bunuh diri di Indonesia.

 

 

Referensi:

 

Intothelight (2019, 20 October). Bunuh Diri sebagai Masalah Kesehatan Global: Data dan Fakta Terbaru.www.intothelightid.org. Retrieved from  https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/bunuh-diri-sebagai-masalah-kesehatan-global-data-dan-fakta-terbaru/

 

UU Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa. Retrieved from https://ipkindonesia.or.id/media/2017/12/uu-no-18-th-2014-ttg-kesehatan-jiwa.pdf

 

World Health Organization (2019, 2 September). Suicide. www.who.int. Retrieved from https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/bunuh-diri-sebagai-masalah-kesehatan-global-data-dan-fakta-terbaru/