ISSN 2477-1686

Vol.6 No. 05 Maret 2020

Mindfulness: Upaya Psikis di Tengah Wabah Virus COVID-19

 

Oleh

Meidy Marsella L. Panglewai

Fakultas Psikologi, Universitas Atma Jaya Makassar

 

Penyebaran virus Corona atau COVID-19 kini sudah merambah negara Indonesia. Jika diperhatikan, ada hal yang menarik dari kasus ini, yaitu respon atau sikap dari masyarakat. Secara umum, masyarakat Indonesia dapat terbilang terbagi menjadi dua kubu persepsi: kubu panik dan kubu tenang. Ada masyarakat yang secara impulsif melakukan tindakan-tindakan pencegahan untuk menyelamatkan diri dengan cara-cara yang “agresif”, contohnya melakukan panic buying atau menimbun stok bahan penting. Di sisi lain, ternyata ada juga kubu masyarakat yang tampak tenang dan bahkan pasrah terhadap masalah ini. Bahkan ada juga yang sampai bersikap apatis sehingga menganggap remeh virus yang sedang tren ini.

 

Bentuk-bentuk perilaku tersebut dapat muncul karena kebingungan masyarakat untuk merespon hal yang baru dan bersifat mengancam. Dapat dikatakan bahwa wabah virus COVID-19 ini telah menyebabkan stres massal. Ketika manusia mengalami stres, maka terdapat dua respon primitif dalam menghadapinya, yaitu respon “fight-or-flight”. Konsep ini dikembangkan oleh Cannon pada tahun 1932 (Contrada & Baum, 2011). Inti dari respon “fight-or-flight” adalah individu secara naluriah akan melakukan serangkaian tindakan yang agresif untuk melindungi dirinya (fight) atau menarik diri maupun bersikap apatis untuk menghindari situasi yang dianggap berbahaya (flight). Jadi secara teori pun sudah dapat terjelaskan tindakan dan reaksi masyarakat yang ada saat ini dalam menghadapi wabah virus.

 

Respon agresif maupun upaya untuk bersikap tenang sebenarnya sama-sama tidak dapat disalahkan, karena keduanya adalah seperangkat respon alami yang sudah diberikan pada diri manusia. Namun, pada kasus wabah virus ini, terdapat beberapa individu yang melakukan respon kurang tepat karena kekhawatiran yang dirasakan. Dampak dari tindakan-tindakan tanpa didasari pemikiran yang tepat akan memunculkan gejala-gejala psikologis, seperti kecemasan berlebihan, mudah menerima informasi yang salah tanpa dicerna dulu, dan lain-lain. Dengan demikian, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres yang kini dirasakan adalah melalui mindfulness.

 

Mindfulness adalah kondisi individu yang memiliki kesadaran penuh pada hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Individu yang sedang dalam kondisi mindful menjadi lebih sadar, peka, dapat menyeimbangkan dirinya, dan mampu menempatkan diri terhadap situasi yang sedang terjadi. Sebaliknya, tanda bahwa individu sedang tidak dalam kondisi mindful akan memunculkan sikap yang kaku, ceroboh, dan terjebak dalam rutinitas belaka tanpa memaknainya (Snyder & Lopez, 2002). Berdasarkan penjelasan singkat tersebut, maka yang menjadi pertanyaannya adalah tentu sejauh mana peran dan tingkat kepentingan mindfulness di tengah wabah virus COVID-19?

 

Mindfulness dapat berperan sebagai upaya psikologis individu untuk dapat meluruskan kebingungan pada pikiran dan perasaan khawatir yang sedang dialami. Individu yang mindful akan mampu melakukan tindakan-tindakan yang rasional, mampu menganalisa situasi secara jernih, dan memiliki pikiran yang lebih terbuka. Intinya adalah individu yang memiliki pikiran yang sepenuhnya ada di saat ini. Individu ini mampu menyadari secara utuh konteks maupun situasi yang terjadi di sekitarnya. Keuntungan memiliki mindfulness adalah individu akan cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah (Sharma & Rush, 2014), sehingga dapat mengurangi keresahan dan kecemasan yang terlalu berlebihan yang malah akan dapat memperburuk kondisi fisik atau daya tahan tubuh. Melalui kondisi psikologis yang sehat, maka kekebalan tubuh juga akan lebih prima, dan yang mengalami sakit akan menjadi lebih cepat sembuh.

 

Setelah menyadari bahwa ternyata konteks kesehatan psikologis juga penting untuk dijaga, maka langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai mindfulness di tengah situasi saat ini adalah sebagai berikut:

1.    Mencari tempat yang tenang untuk melakukan meditasi terfokus.

Meditasi terfokus dilakukan dalam posisi duduk dengan nyaman sambil memfokuskan pada sesuatu, misalnya untuk melemaskan otot yang kaku dan meredakan stres, maka tenangkan diri dengan menutup mata kemudian memperlambat tarikan nafas sambil membayangkan otot-otot yang kaku menjadi relaks. Bisa juga dilakukan dengan mata terbuka sambil menatap objek tertentu yang memberikan rasa nyaman sambil memberi sugesti positif pada diri.

2.    Mencuci tangan secara mindful.

Lakukan proses mencuci tangan secara perlahan-lahan, mulai dari membuka keran air, menggosok sabun, dan membilasnya. Rasakan dan nikmati sensasi yang ada di tangan sambil memberi sugesti positif pada diri bahwa tubuh akan tetap sehat dan virus-virus akan hilang setelah mencuci tangan.

3.    Menikmati makanan secara mindful.

Siapkan makanan yang baik untuk tubuh, lalu nikmati secara perlahan-lahan. Lihat bentuknya, hirup aroma makanannya, rasakan teksturnya, kemudian bayangkan bahwa tubuh berterima kasih atas asupan yang bergizi yang telah diberikan dan yakinkan diri bahwa tubuh akan menjadi sehat.

4.    Menenangkan diri di saat panik.

Ketika tubuh merasa mengalami gejala-gejala panik, maka hal pertama yang dapat dilakukan adalah menenangkan diri sendiri sesuai dengan cara dan kenyamanan masing-masing individu. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan memeluk diri sendiri, mengambil nafas panjang, mengusap-usap lengan dengan lembut, dan sebagainya.

5.    Memberi sugesti positif

Berbicara dengan diri sendiri untuk memberikan sugesti yang positif adalah hal yang baik dilakukan. Dengan cara tersebut maka diri individu akan senantiasa menyadari pikiran dan perasaan yang tengah dialaminya sehingga dapat menganalisa situasi dengan tepat. Cara ini juga dapat meningkatkan rasa menghargai diri sendiri.

Referensi:

Contrada, R.J., & Baum, A. (2011). The handbook of stress science: Biology, psychology, and health. New York: Springer Publishing Company.

Sharma, M., & Rush, S.E. (2014). Mindfulness-based stress reduction as a stress management intervention for healthy individuals: A Systematic review. Journal of evidence-based integrative medicine, 19 (4), 271-286. DOI: 10.1177/2156587214543143

Snyder, C.R., & Lopez, S.J. (2002). Handbook of positive psychology. New York: Oxford University Press.