ISSN 2477-1686
Vol.4 No.15 Agustus 2018
Belajar Konsekuensi Perbuatan dari Samudera
(Refleksi film Kulari Ke Pantai)
Oleh
Sandra Handayani Sutanto
Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan
Resensi film
Film Kulari Ke Pantai mengisahkan tentang perjalanan Samudera (dipanggil Sam), Happy (sepupu Sam) dan Uci (ibu dari Sam) yang melakukan perjalanan dengan mobil dari Jakarta menuju Banyuwangi untuk menemui Kailani Johnson, surfer yang diidolakan oleh Sam. Di tengah perjalanan, terjadi konflik antara Sam dan Happy, dan mengakibatkan Happy melarikan diri dari perjalanan bersama ini. Happy menuliskan surat yang ditujukan kepada Sam, namun Sam tidak memberi tahukan surat tersebut kepada Uci. Kaburnya Happy membuat agenda perjalanan menjadi terhambat karena harus mencari Happy. Pada saat yang bersamaan, Sam juga terdesak waktu untuk tiba di Banyuwangi sesuai jadwal agar bisa bertemu Kailani. Sam berada di persimpangan jalan, dan akhirnya memutuskan untuk mengorbankan agendanya untuk bertemu Kailani dan mencari Happy sebagai bagian dari konsekuensi yang ditanggung karena berkonflik dengan Happy.
Enactive Learning
Bandura (Feist, Feist & Roberts, 2013) mengutarakan bahwa individu mempelajari sesuatu melalui Observational Learning--belajar dengan mengamati dan Enactive Learning. Enactive Learning didefinisikan sebagai pembelajaran yang diperoleh individu dari konsekuensi, memikirkan tindakan dan mengevaluasi tindakannya. Pembelajaran dari konsekuensi berfungsi untuk:
- Menginformasikan efek atau dampak dari tindakan kita. Informasi ini akan kita gunakan sebagai panduan di masa yang akan datang. Misal, gagal di mata kuliah X karena mencontek saat UAS.
- Konsekuensi dari tindakan akan memotivasi untuk mengantisipasi perilaku kita. Kita mampu untuk merepresentasikan masa depan dalam bentuk simbol, sehingga tidak hanya belajar mengenai insight tetapi juga dari rencana di masa depan, misal kita tidak perlu untuk mengalami flu terlebih dahulu sebelum kita memutuskan untuk mengenakan jaket/baju hangat saat berpergian di hujan es.
- Konsekuensi dari sebuah perilaku akan menguatkan perilaku tertentu. Misalnya ketika tidak makan junk food dan berolahraga, maka kadar kolesterol menjadi normal dan badan menjadi lebih segar sehingga pantang junk food dan olahraga akan menguatkan perilaku meningkatkan kesehatan (health promoting behavior).
Dalam film Kulari ke Pantai, Sam belajar dari konsekuensinya yang tidak berterus terang dengan kehilangan kesempatan untuk bertemu Kailani, dan seharusnya Sam belajar untuk terus jujur agar tidak dirugikan di masa depan.
Membiasakan Enactive Learning
Pembelajaran melalui enactive learning perlu dibiasakan semenjak kanak-kanak. Hal tersebut akan melatih anak-anak untuk memiliki tanggung jawab, mengambil konsekuensi dari pilihan atau perbuatan yang mereka lakukan. Lim (2015) menyatakan bahwa manusia mempelajari sikap atau perilaku dari individu lain yang lebih berpengalaman dan memiliki status lebih tinggi dari mereka melalui observasi dan imitasi. Bandura (dalam Lim, 2015) menyarankan tiga model yang dapat digunakan untuk mempelajari sikap atau perilaku—dalam konteks belajar mengenai konsekuensi yaitu:
- Belajar dari live models, yaitu dengan mengamati perilaku yang ditunjukan langsung kepada anak-anak. Orangtua, guru atau orang yang lebih dewasa bisa menunjukkan perilaku bertanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari, misalnya menaruh kembali barang-barang yang sudah dipakai ke tempatnya untuk mengajarkan anak untuk membereskan mainan yang sudah dipakai.
- Belajar dari verbal models, belajar dari individu yang menginstruksikan dan mendeskripsikan detail perilaku tertentu. Misalnya pembelajaran yang diberikan dalam materi pembelajaran dalam materi yang diajarkan di kelas/rumah ibadah mengenai konsekuensi perbuatan.
- Belajar dari symbolic models, dari sesuatu yang fiksi atau nyata seperti mendemonstrasikan perilaku bertanggungjawab melalui film, buku-buku, televisi, radio, media on-line atau sumber media lainnya.
Dengan belajar konsekuensi perilaku, individu melatih dirinya untuk lebih dewasa bersikap dan siap dalam kehidupan bermasyarakat.
I believe that we are solely responsible for our choices, and we have to accept the consequences of every deed, word, and thought throughout our lifetime.
–Elisabeth Kubler-Ross
Referensi
Feist, J., Feist, G.J., & Roberts, T. (2013). Theories of personality (8th ed.). New York: McGraw-Hill
Lim, H. (2015). Social modeling effects on perception of the police : Focus on indirect police contact experience among college students. Policing : An International Journal of Police Strategies & Management, 38(4), 675-689