ISSN 2477-1686
Vol. 10 No. 24 Desember 2024
Antara Kesepian dan Kebutuhan Akan Validasi: Mengupas Fenomena Oversharing di Media Sosial
Oleh
Alhafizah Azzahra
Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
Oversharing atau berbagi informasi secara berlebihan di media sosial telah menjadi fenomena yang umum, khususnya di kalangan generasi muda dan Generasi Z. Melalui tinjauan literatur, artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara kesepian, kebutuhan validasi, dan dampak oversharing dari perspektif psikologi.
Kesepian Sebagai Faktor Pendorong Oversharing
Kesepian seringkali menjadi salah satu faktor utama yang mendorong perilaku oversharing di media sosial. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang merasa kesepian cenderung menggunakan media sosial untuk mencari koneksi sosial yang tidak mereka dapatkan di dunia nyata (Hampton et al., 2014). Platform online menawarkan ruang untuk berbagi pengalaman pribadi, yang menjadi cara untuk mengurangi perasaan isolasi. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang merasa kesepian cenderung menggunakan media sosial secara berlebihan untuk mengurangi perasaan kesepian dan memenuhi kebutuhan interaksi sosial (Twenge et al., 2020). Namun, penggunaan berlebihan ini sering kali menghasilkan oversharing ketika individu mengungkapkan informasi pribadi demi mendapatkan perhatian dan membangun koneksi (Wang et al., 2019).
Kesepian juga berhubungan erat dengan pencarian validasi sosial. Ketika individu merasa terisolasi, mereka lebih mungkin memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk mendapatkan pengakuan dan perhatian dari orang lain. Namun, meskipun interaksi online dapat memberikan rasa keterhubungan sementara, hal ini sering kali tidak cukup untuk menggantikan interaksi sosial langsung (Nowland, Necka, & Cacioppo, 2018). Selain itu perilaku ini juga dapat menyebabkan konsekuensi negatif seperti penyesalan atas pengungkapan diri yang berlebihan dan peningkatan kerentanan terhadap kritik daring (Choi & Bazarova, 2015).
Kebutuhan Validasi di Era Digital
Validasi memainkan peran penting dalam memotivasi perilaku oversharing. Menurut teori determinasi diri, manusia memiliki kebutuhan mendasar untuk keterhubungan, termasuk mencari persetujuan dan pengakuan dari orang lain (Deci & Ryan, 2000). Di era digital, kebutuhan manusia untuk diterima dan divalidasi telah menemukan salurannya di media sosial. Menurut Nadkarni dan Hofmann (2012), penggunaan media sosial sering kali didorong oleh kebutuhan psikologis untuk meningkatkan harga diri dan mencari penerimaan sosial. Fitur-fitur seperti likes, komentar, dan share memberikan umpan balik langsung yang memuaskan kebutuhan akan validasi.
Individu dengan harga diri rendah sangat rentan terhadap oversharing karena mereka mengandalkan validasi eksternal untuk meningkatkan harga diri mereka (Forest & Wood, 2012). Studi menunjukkan bahwa mereka yang sering membagikan informasi pribadi secara daring sering kali mengalami peningkatan sementara dalam harga diri ketika postingan mereka menerima umpan balik positif (Nesi & Prinstein, 2015). Namun, ketergantungan pada validasi eksternal ini dapat menciptakan siklus ketergantungan, di mana individu terus-menerus oversharing untuk mempertahankan rasa harga diri mereka (Toma, 2013).
Dampak Oversharing
Oversharing memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan emosional dan hubungan interpersonal. Choi dan Bazarova (2015) menemukan bahwa perilaku ini dapat meningkatkan risiko penyesalan, kecemasan, dan kerentanan terhadap kritik online. Meskipun oversharing dapat memberikan rasa lega atau dukungan sosial dalam jangka pendek, dalam jangka panjang hal ini sering kali berujung pada konsekuensi negatif.
Respons sosial terhadap oversharing juga bervariasi. Beberapa individu mungkin menerima dukungan dan empati, sementara yang lain menghadapi kritik atau penghakiman. Reaksi negatif ini dapat memperburuk rasa tidak aman dan menurunkan harga diri (Bazarova, 2012). Oversharing juga dapat membuat individu rentan terhadap perundungan siber dan pelecehan daring, yang semakin memperburuk kerentanan emosional mereka (Kowalski et al., 2014).
Selain itu, sifat adiktif dari platform media sosial dapat menciptakan lingkaran umpan balik di mana individu terus-menerus mencari validasi melalui oversharing, yang menyebabkan pola penggunaan bermasalah (Andreassen et al., 2012). Perilaku ini sangat mengkhawatirkan di kalangan dewasa muda, yang lebih mungkin mengalami kecanduan media sosial dan masalah kesehatan mental terkait (Keles et al., 2020).
Kesimpulan
Oversharing di media sosial adalah fenomena kompleks yang berakar pada faktor psikologis seperti kesepian dan kebutuhan validasi. Meskipun media sosial menawarkan peluang untuk koneksi dan ekspresi diri, platform ini juga menimbulkan risiko terhadap kesehatan mental, terutama ketika individu terlalu bergantung pada platform ini untuk pemenuhan sosial dan emosional. Memahami dasar psikologis dari oversharing dapat membantu dalam merancang intervensi yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan media sosial yang lebih sehat dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Referensi:
Andreassen, C. S., Torsheim, T., Brunborg, G. S., & Pallesen, S. (2012). Development of a Facebook Addiction Scale. Psychological Reports, 110(2), 501-517. https://doi.org/10.2466/02.09.18.PR0.110.2.501-517
Bazarova, N. N. (2012). Public intimacy: Disclosure interpretation and social judgments on Facebook. Journal of Communication, 62(5), 815-832. https://doi.org/10.1111/j.1460-2466.2012.01664.x
Choi, M., & Bazarova, N. N. (2015). Self-disclosure characteristics and motivations in social media: Extending the functional model to multiple social network sites. Human Communication Research, 41(4), 480-500. https://doi.org/10.1111/hcre.12053
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The "what" and "why" of goal pursuits: Human needs and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry, 11(4), 227-268. https://doi.org/10.1207/S15327965PLI1104_01
Forest, A. L., & Wood, J. V. (2012). When social networking is not working: Individuals with low self-esteem recognize but do not reap the benefits of self-disclosure on Facebook. Psychological Science, 23(3), 295-302. https://doi.org/10.1177/0956797611429709
Hampton, K. N., Sessions, L. F., & Her, E. J. (2014). Core networks, social isolation, and new media. Information, Communication & Society, 14(1), 130-145. https://doi.org/10.1080/1369118X.2010.513417
Keles, B., McCrae, N., & Grealish, A. (2020). A systematic review: The influence of social media on depression, anxiety, and psychological distress in adolescents. International Journal of Adolescence and Youth, 25(1), 79-93. https://doi.org/10.1080/02673843.2019.1590851
Kowalski, R. M., Giumetti, G. W., Schroeder, A. N., & Lattanner, M. R. (2014). Bullying in the digital age: A critical review and meta-analysis of cyberbullying research among youth. Psychological Bulletin, 140(4), 1073-1137. https://doi.org/10.1037/a0035618
Nadkarni, A., & Hofmann, S. G. (2012). Why do people use Facebook? Personality and Individual Differences, 52(3), 243-249. https://doi.org/10.1016/j.paid.2011.11.007
Nesi, J., & Prinstein, M. J. (2015). Using social media for social comparison and feedback-seeking: Gender and popularity moderate associations with depressive symptoms. Journal of Abnormal Child Psychology, 43(8), 1427-1438. https://doi.org/10.1007/s10802-015-0020-0
Nowland, R., Necka, E. A., & Cacioppo, J. T. (2018). Loneliness and social internet use: Pathways to reconnection in a digital world? Perspectives on Psychological Science, 13(1), 70-87. https://doi.org/10.1177/1745691617713052
Toma, C. L. (2013). Feeling better but doing worse: Effects of Facebook self-presentation on implicit self-esteem and cognitive task performance. Media Psychology, 16(2), 199-220. https://doi.org/10.1080/15213269.2012.762189
Twenge, J. M., Spitzberg, B. H., & Campbell, W. K. (2020). Less in-person social interaction with peers among U.S. adolescents in the 21st century and links to loneliness. Journal of Social and Personal Relationships, 37(12), 1892-1913. https://doi.org/10.1177/0265407520943562
Wang, J. L., Wang, H. Z., Gaskin, J., & Hawk, S. T. (2019). The mediating roles of upward social comparison and self-esteem and the moderating role of social comparison orientation in the association between social networking site usage and subjective well-being. Frontiers in Psychology, 10, 771. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.00771