ISSN 2477-1686
Vol. 8 No. 1 Jan 2022
Membuat Batasan Demi Sehat Mental
oleh
Sandra Handayani Sutanto & Gisella Tani Pratiwi
Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan & Yayasan Pulih The Peak
Ilustrasi
Setelah selesai konseling, Ibu A—sebagai psikolog terus terngiang-ngiang seluruh percakapan yang terjadi antara dirinya dan Ibu X yang menjadi kliennya. Ibu A terus berpikir mengapa Ibu X mau terus bertahan dalam relasi dengan suaminya yang abusive secara fisik, psikis dan emosional. Berdasarkan pengamatan Ibu A, Ibu X ini memiliki banyak sisi positif seperti terpelajar, dari keluarga yang berada dan memiliki karir yang baik. Keinginan ibu A untuk menolong Ibu X begitu menggebu-gebu, bahkan nyaris larut dalam permasalahan yang dihadapi oleh Ibu X. Lama kelamaan, menolong Ibu X menjadi obsesi dari Ibu A.
Bagi teman-teman yang berpraktik sebagai Psikolog atau Konselor, apakah pernah mengalami hal seperti ini? Larut dalam masalah klien lalu berusaha untuk mengerahkan seluruh kemampuan terbaik demi menyelamatkannnya?
Batasan dan bentuk batasan
Dalam sesi konseling, kita perlu menerapkan batasan atau boundaries. Batasan didefinisikan sebagai batas-batas dan kebutuhan yang kita ekspresikan untuk diri sendiri maupun orang lain agar kita merasa nyaman, aman dan sehat (Rusnak, 2021). Batasan diperlukan dalam sesi konseling dan aspek kehidupan kita. Salah satu hal yang diperlukan untuk membuat batasan yang sehat adalah dengan membangun komunikasi yang terbuka, agar kita dapat menyampaikan dan mengekspresikan pemikiran, perasaan dan pengalaman yang kita alami.
Batasan memiliki berbagai bentuk (Esposito, 2019), namun kita akan membahas empat yang dianggap cukup penting dalam sesi konseling :
· Batasan fisik, berhubungan dengan personal space, privasi dan tubuh. Seberapa nyaman kita berdekatan secara fisik atau melakukan kontak fisik, misalnya menjabat tangan orang lain?
· Batasan mental, termasuk segala pikiran, nilai dan opini. Apakah kita bisa cukup terbuka dan bersikap fleksibel dalam beropini dan bersikap?
· Batasan emosional hadir ketika bisa bertahan dengan pendapat yang berbeda dari diri kita. Batasan emosional ini juga hadir saat bisa menahan diri dan tidak memberikan nasihat terkait dengan permasalahan orang lain, tidak merasa bersalah dalam membuat keputusan dan mengenali bahwa kita bukanlah pihak yang harus disalahkan saat orang lain menunjukan kemarahannya.
· Batasan seksual, mengerti level kenyamanan untuk sentuhan fisik, intimasi dan perilaku seksual
Dampak tanpa batasan
Tanpa batasan yang jelas, kita akan merasa tidak nyaman, tidak aman, rentan terhadap kelelahan fisik dan mental, bahkan jika tidak ditangani dengan serius, ketiadaan batasan dan batasan yang lemah akan menjadi masalah atau mengalami simptom psikologis tertentu. Tanpa batasan yang jelas juga akan membuat kita kehilangan identitas diri, merasa diri buruk hingga dimanfaatkan oleh orang lain dan terjebak dalam relasi toksik. Berikut beberapa tips yang dapat digunakan untuk membuat batasan :
1. Mengidentifikasi batasan yang kita butuhkan, misalnya memerlukan batasan emosional lebih banyak dalam bulan ini. Setelah mengidentifikasi, buatlah batasan tersebut.
2. Jelaskan batasan yang kita buat kepada orang lain dengan nada tenang namun tegas. Barth (2019) menambahkan bahwa kita perlu konsisten dengan batasan yang kita miliki.
3. Beri jeda sejenak sebelum mengatakan Iya. Dengan melakukan ini maka kita memberikan waktu untuk mengukur kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.
4. Hormati dan hargai batasan yang kita buat untuk diri sendiri maupun yang dibuat oleh orang lain. Dengan melakukan ini maka kita menjaga kesehatan mental diri kita dan orang lain.
Penutup
Membuat batasan dan konsisten mematuhinya bukanlah hal yang mudah. Kita akan terhambat dengan perasaan tidak enak, ekspektasi yang tidak terpenuhi namun kita tetap perlu melakukannya, demi kesehatan mental kita.
Love yourself enough to set boundaries.
Your time and energy are precious and you get to decide how you use them
You teach people how to treat you by deciding what you will and won’t accept
-Anna Taylor
Referensi:
Barth. F.D. (2019, March 30). Everybody needs boundaries : 6 ways to make them work for you. Psychology Today. Retrieved from :
Esposito, L. (2019, June 4). Boundaries : A guide to making essential life deciosions. Psychology Today. Retrieved from :https://www.psychologytoday.com/intl/blog/anxiety-zen/201906/boundaries-guide-making-essential-life-decisions
Rusnak. K. (2021, June 11). Setting boundaries efficiently. Psychology Today. Retrieved from : https://www.psychologytoday.com/us/blog/happy-healthy-relationships/202106/setting-boundaries-efficiently