ISSN 2477-1686

Vol. 8 No. 1 Jan 2022

Dampak Kekurangan ASI Pada Batita, Kamu Penyebab Atau Pendukung?

 

Oleh

Gracie Dorothy, Kathryn Kezia, Keren Pamela dan Martinus Aderya

Fakultas Psikologi, Universitas Atma Jaya

 

Untuk siapa diriku saat ini, dan harapanku di masa depan, aku berhutang pada ibu, malaikatku

-Abraham Lincoln

 

Angka Pemberian ASI pada Batita Memprihatinkan

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber gizi utama bagi bayi yang belum bisa mengonsumsi makanan padat. Nutrisi pada ASI paling lengkap dan mengandung segala nutrisi yang diperlukan anak untuk tumbuh kembang secara optimal. ASI juga sangat cocok dengan sistem pencernaan bayi yang masih peka atau belum sempurna karena komposisi ASI akan berubah seiring dengan pertumbuhan dan menyesuaikan kebutuhan bayi. Maka dari itu ASI dapat memenuhi kebutuhan bayi secara optimal sampai 6 bulan.  Menurut World Health Organization (WHO;2011) ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. 

 

Berdasarkan data pemantauan status gizi di Indonesia pada tahun 2017, cakupan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama oleh ibu kepada bayinya masih sangat rendah, yakni 35,7%. Yang berarti ada sekitar 65% bayi yang tidak memperoleh ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama lahir. Angka ini masih jauh dari target cakupan ASI eksklusif pada 2019 yang ditetapkan oleh WHO maupun Kementerian Kesehatan, yaitu 50%. Kajian dan fakta global ‘The Lancet Breastfeeding Series’ menyebutkan bahwa ASI eksklusif mampu menurunkan angka kematian akibat infeksi hingga 88 persen pada bayi kurang dari tiga bulan. Selain itu, ASI eksklusif juga berkontribusi menurunkan risiko obesitas dan penyakit kronis pada anak. Target audience yang ingin kelompok kami jangkau adalah wanita yang sudah menjadi ibu dan juga wanita yang akan menjadi calon ibu. 

 

Rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia sering menjadi alasan mengapa seorang ibu gagal menyusui anaknya. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara nasional, ASI eksklusif sebesar 54,3% dari jumlah total bayi usia 0-6 bulan, atau secara absolut sebesar 1.348.532 bayi atau bayi 0-6 bulan yang tidak ASI eksklusif sebanyak 1.134.952 bayi. 

 

Apa Dampaknya bagi Batita?

Produksi ASI ibu merupakan salah satu faktor agar kebutuhan ASI untuk batita dapat terpenuhi. Kurangnya pemberian ASI pada anak di usia 0-3 tahun akan berdampak pada perkembangan kognitif dan pertumbuhan fisik anak seperti : 1) pertumbuhan otak terhambat yang menyebabkan anak tidak cerdas, 2) pertumbuhan jasmani terhambat sehingga anak menjadi stunting, 3) anak menjadi lemah dan mudah sakit, 4) beresiko menderita alergi, asma, obesitas, gangguan pencernaan, gangguan gigi dan maloklusi, anemia defisiensi besi, hipertensi dan jantung, serta sindrom mati mendadak.

 

Renungan bagi Orang Sekitar Ibu Menyusui, Kamu Penyebab atau Pendukung?

Overthinking terhadap produksi ASI dapat membuat ibu merasa ASInya kurang, padahal sebenarnya tidak. Hal ini terkadang dapat terpicu dari komentar dan cerita-cerita dari orang lain, seperti media sosial. Maka dari itu lingkungan sekitar ibu memiliki peran besar bagi ibu yang sedang menyusui agar tidak terjadinya penurunan produksi ASI, seperti : 

1.    Bela hak ibu (advocate) untuk menyusui di tempat umum agar ia merasa nyaman dan jauhkan komentar negatif dari ibu menyusui. 

2.    Memahami perasaan ibu dan berikan semangat (encourage).

3.    Beri ibu waktu untuk melakukan aktivitasnya sendiri (self-care). Ibu menyusui kadang suka lupa untuk mengurus dirinya sendiri, bawakan makanan dan minuman sehat dan tawarkan diri untuk menjaga bayi agar ibu bisa mendapat me-time.

4.    Lindungi ibu dari kunjungan berlebihan (lighter loads), jika memiliki anak yang lebih tua, ajak anak untuk bermain keluar agar ibu mendapat ketenangan.

5.    Berikan dukungan moral dan menegaskan (affirm) pada ibu bahwa ia sudah melakukan dengan sangat baik.

Orang terdekat ibu menyusui memiliki peran penting dalam produksi air susu ibu. Kini renungkanlah dan pilihlah, kamu penyebab atau pendukung?

 

 

 

Referensi

 

Kareni. (2019, Agustus 9). How To Support Breastfeeding Mothers.

Choicespregancycenter.com. Diakses pada tanggal 28 Maret 2021 dari 

https://www.choicespregnancycenter.com/how-to-support-breastfeeding-mothers/

 

Kurnia, Erika. (2016, Agustus 10). Dampak Bayi di Bawah Usia 2 Tahun Tak Diberi ASI.

            Lifestyle.okezone.com. Diakses pada tanggal 28 Maret 2021 dari

https://lifestyle.okezone.com/read/2016/08/10/481/1459831/dampak-bayi-di-bawah-usia-2-tahun-tak-diberi-asi

 

RI, Kementerian Kesehatan. (2014). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi dan Analisis ASI Eksklusif, 1. 

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:NPWXECglsZAJ:https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php%3Ffile%3Ddownload/pusdatin/infodatin/infodatin-asi.pdf+&cd=11&hl=jv&ct=clnk&gl=id

 

Sitohang, M. Y. (2018, Agustus 7). Sebagian Besar Ibu di Indonesia Tidak Beri ASI Eksklusif 6 Bulan Apa Penghambatnya.

            Theconversation.com. Diakses pada tanggal 28 Maret 2021 dari

https://theconversation.com/sebagian-besar-ibu-di-indonesia-tidak-beri-asi-eksklusif-6-bulan-apa-penghambatnya-100958