ISSN 2477-1686

Vol. 7 No. 20 Okt 2021

Nasib Dunia Penerbangan Di Masa Pandemik Covid-19

 

Oleh:

Alan Darma Saputra, Annisa Fitriani, Fally Wibhiyadi, Leviana 

dan Laila Meiliyandrie Indah Wardani

Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana

 

 

“What doesn’t kills you makes you stronger

-Friedrich Nietzche-

 

Penerbangan Ditengah Pandemi

Dilaporkan pada akhir bulan Desember 2019 di kota Wuhan Cina bahwa ada penyakit baru yang disebabkan oleh jenis corona virus. Penyakit ini dapat mengakibatkan berbagai macam gejala seperti gangguan pernafasan, demam tinggi, batuk dan juga nyeri otot serta lemas. Pada kasus yang berat dapat menimbulkan pneumonia sampai dengan kematian. Penyebaran virus ini dapat melalui kontak sesama manusia atupun droplet ketika bersin dan batuk (Kemkes, 2020).

 

Protokol–protokol kesehatan yang diberlakukan sesuai dengan anjuran dari Kementrian Perhubungan dan Pemerintah diantaranya di Bandara Soekarno Hatta Terminal 3 hanya dibuka pintu masuk di salah satu gatenya yang bertujuan untuk mempermudah pemantauan penumpang yang akan berangkat lalu para penumpang di wajibkan untuk menggunakan masker dan membawa surat hasil dari swab antigen mereka. Hal ini dapat meningkatkan rasa nyaman tersendiri bagi para air crew dan para penumpang. Thermal suhu tubuh juga terlihat pada pemeriksaan penumpang di gerbang pertama. Terdapat banyak titik untuk penggunaan hand sanitizer contohnya setelah pemeriksaan bagasi, pada saat check in, sebelum dan setelah menaiki eskalator dan di pintu masuk keberangkatan pesawat (Merdeka, 2020).

 

Bahkan pada saat check in dan sebelum pemeriksaan bagasi kedua, di tanyakan kembali identitas dan juga surat keterangan hasil swab antigen yang masih berlaku. Sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan aman dalam bepergian. Baik itu di sisi para air crew yang sedang bertugas maupun para penumpang yang menaiki maskapai tersebut. Para penumpang dan para awak crew diwajibkan selalu menjaga jarak sesuai tanda yang sudah diberikan oleh pihak bandara yaitu pada saat mengantri pemeriksaan bagasi, pada saat check in dan juga diruang tunggu keberangkatan.

 

Protokol kesehatan yang ada di dalam pesawatnya itu sendiri, kami dapat mengambil contoh dari maskapai Garuda Indonesia yang memberlakukan social distancing dengan membatasi jumlah penumpang maksimal 70% di dalam pesawat (Rosana, 2020). Hal tersebut membuat jalur kanan dan kiri penumpang hanya terisi 2 dari 3 bangku yang tersedia. Garuda Indonesia mempublikasikan  bahwa telah menggunakan alat yang dinamakan HEPA (High Efficiency Particulate Air)  Penyaring Partikel Kuat yang berfungsi untuk menyaring udara atau debu dan bakteri yang berada di dalam pesawat.  

 

Dampak dari virus ini sangatlah besar baik di Indonesia maupun dunia. Sektor ekonomi serta pariwisata bisa dikatakan yang terkena dampak sangat besar karena virus ini. Masing masing wilayah memberlakukan cara cara tersendiri agar virus tidak menyebar luas di wilayah mereka. Beberapa negara memberlakukan lockdown yang mengakibatkan tidak adanya wisatawan. Tidak adanya wisatawan tentu membuat dunia pariwisata mengalami kesulitan yang sangat besar, termasuk juga dunia penerbangan. Dilaporkan oleh bandara, tercatat penurunan penumpang sebesar 89% pada periode Februari 2021 dibandingan dengan Periode 2020 (Fauzi, 2021).

 

Perubahan Perilaku Pelaku Dunia Penerbangan

Melihat begitu drastisnya perbedaan dunia penerbang sebelum dan setelah pandemi, banyak yang bisa dijadikan contoh dalam teori-teori atau aliran psikologi. Watson sebagai pendiri aliran behaviorisme (Amerika)  berpandangan bahwa psikologi mempelajari tingkah laku manusia melalui rangsangan atau stimulus.  Setiap apabila menerima  sekitarnya. Begitu dengan jika dilakukan secara terus menerus  dalam intensitas waktu yang cukup lama, akan mengakibatkan berubahnya perilaku pada setiap orang. Watson juga tidak mempercayai unsur keturunan atau herediter sebagai penerus generasi. Dengan demikian biasanya factor bukan berdasarkan Ketegasan pendapat Watson yang berkata bahwa perilaku manusia dapat dikendalikan sebab ada hukum yang mengaturnya oleh sebab itu cara pandang seperti ini  dipegang oleh para ahli dan diterapkan hingga hari ini (Fadli, 2010). Contoh kebiasaan antar sesama air crew sebelum pandemik, selalu berjabat tangan sebagai bentuk salam perkenalan dalam suatu penerbangan. Tetapi semenjak pandemik ini, saling menjaga jarak dan hanya saling menganggukan kepala saja sebagai salam pengganti dari berjabat tangan. Mungkin jika ini dilakukan sebelum pandemik hal seperti ini merupakan perilaku yang kurang sopan, namun manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain orang lain dan lingkungan untuk bersosialisai maka hal seperti itu bisa dimaklumi untuk tetap bersosialisasi. Perubahan juga dirasakan para penerbang dimana mereka diharuskan selalu siap secara fisik dan mental untuk terbang kapanpun walaupun pada masa pandemi mereka jarang terbang tapi mereka harus bisa mempertahankan kelihaian mereka (Legget, 2020). 

 

Pada akhirnya apapun yang terjadi pada lingkungan sekitar manusia akan selalu beradaptasi. Perubahan perubahan dalam kehidupan sosial pun bisa dimaklumi dan diterima sehingga menjadi kebiasaan baru dalam bersosialisasi. Sebuah kalimat yang terdapat diawal oleh Friedrich Nietzche bisa dijadikan sebuah semangat dan motivasi kita sebagai manusia untuk bisa terus hidup menjadi pribadi yang kuat apapun yang terjadi terhadap lingkungan.

 

 

Referensi :

 

Fadli. (2010). Teori Belajar Behavioristik John Watson. https://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/teori-belajar-behavioristik-john-watson-1878-1958/

 

Fauzi, R. F. (2021, 5 Maret) Bandara I Gusti Ngurah Rai Masih Mengalami Penurunan Penumpanghttps://pijarnews.id/10706/news/2021/bandara-i-gusti-ngurah-rai-masih-mengalami-penurunan-penumpang/

 

KEMKES. (2020). Hindari lansia dari covid. http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-covid-19.html

 

Legget T. (2020, 8 Mei). Dampak virus corona pada industri penerbangan: Kapankah maskapai, 'pusat saraf bisnis dan wisata internasional', akan kembali beroperasi seperti sediakala?. BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-52577423

 

MERDEKA. (2020). Penerapan protokol kesehatan di bandara dan pesawat saat pandemic covid 19.https://m.merdeka.com/peristiwa/ini-penerapan-protokol-kesehatan-di-bandara-dan-pesawat-saat-pandemi-covid-19.html

 

Rosana, F. C. (2020, 9 Juni). New Normal, Kapasitas Penumpang Garuda akan Menjadi 70 Persen. Tempo.  https://bisnis.tempo.co/read/1351253/new-normal-kapasitas-penumpang-garuda-akan-menjadi-70-persen/full&view=ok