ISSN 2477-1686
Vol. 7 No. 19 Okt 2021
Mengejar ‘For Your Page’
Oleh
Rizka Aulia Ekaputri, Niken Dwi Andini, Varda Yuliana,
dan Laila Meiliyandrie Indah Wardani
Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana
Dampak Nyata dari Pandemi COVID-19
Munculnya Coronavirus di berbagai penjuru dunia, termasuk pula di Indonesia tentu saja menimbulkan dampak-dampak yang sangat nyata bagi kehidupan kita semua, mulai dari pendidikan hingga perekonomian semua mengalami perubahan akibat adanya Pandemi COVID-19. Termasuk dengan kehidupan sehari-hari kita yang mau tidak mau harus berubah, segala sesuatu diharuskan berganti menjadi serba online. Selain itu, tidak sedikit juga dampak negatif dari Pandemi COVID-19 ini, banyak para pekerja yang dirumahkan atau bahkan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dikarenakan pengurangan Sumber Daya Manusia di tiap-tiap kantor dengan tujuan untuk mengurangi serta memutuskannya rantai penyebaran COVID-19, namun bukan hanya pekerja, pelajar pun juga harus dirumahkan dan melaksanakan kewajiban mereka dengan belajar dalam jaringan atau Daring. Akibat dari dirumahkan ini tidak sedikit orang yang mulai mencoba hal-hal baru seperti berjualan online ataupun menemukan hobi-hobi baru dengan tujuan dapat mengusir rasa bosan serta jenuh dalam pembelajaran online (Agusriani & Fauziddin, 2021). Sama seperti penggunaan aplikasi social media yang meningkat pesat pada masa pandemi, terutama aplikasi bernama TikTok (Dewa & Safitri, 2021).
Munculnya Tren-tren dalam Aplikasi TikTok
Aplikasi TikTok sendiri ialah sebuah social media dan platform video musik yang berasal dari Tiongkok dan pertama kali diluncurkan pada tahun 2016. penggunaan Tiktok di Indonesia meningkat sangat pesat pada masa Pandemi yang mana mencapai 10 juta lebih pengguna di Indonesia (Aji & Setiyadi, 2020). Banyak sekali pengguna aplikasi TikTok ini yang berlomba-lomba untuk menunjukkan bakat serta kreatifitas mereka, tidak sedikit juga para pengguna membuat video semaksimal mungkin agar video mereka dapat terlintas di halaman For Your Page (FYP) dimana pada halaman ini hasil video dari pengguna dapat dilihat oleh pengguna TikTok lainnya di berbagai penjuru dunia, maka tidak heran jika banyak pengguna TikTok yang menginginkan hasil video mereka dapat masuk di halaman FYP. Selain itu, susahnya menembus FYP menjadi tantangan tersendiri bagi para pengguna, dan juga dapat memasukkan video ke halaman FYP sering kali dinilai sebagai kebanggaan tersendiri bagi para pengguna, mendapat pengakuan seperti mendapat jumlah penonton yang banyak, like yang banyak serta pujian-pujian yang dilontarkan pengguna lain di bagian comment.
Kenapa halaman For Your Page sangat disambut antusias?
Maslow menganggap bahwa teori Holistik-Dinamis ialah bahwa setiap orang dapat terus terdorong, termotivasi, serta terinspirasi oleh satu arah yang mana setiap orang pastinya mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi seseorang yang sehat secara psikologis, yaitu aktualisasi diri. Dan pada dasarnya aktualisasi dapat tercapai apabila kebutuhan pada hirarki dasar sudah terpenuhi, kebutuhan hirarki dasar pun terbagai menjadi: kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan cinta dan kasih sayang, kebutuhan penghargaan datau esteem. Pada fenomena para pengguna TikTok yang berusaha untuk hasil videonya dapat berada di halaman FYP agar mendapat pengakuan dari pengguna TikTok lainnya, jika dilihat dari teori Maslow dalam bagian kebutuhan hirarki dasar bahwa pada dasarnya manusia membutuhkan esteem dimana ketika seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Kebanyakan pengguna yang hasil videonya berhasil masuk ke dalam halaman FYP merasa mendapatkan penghargaan tersendiri dari pengguna lainnya dengan cara mendapatkan jumlah penton yang tinggi, like yang banyak, serta pujian-pujian yang diberikan pada bagian comment. Namun tentu saja aktualisasi diri terpenuhi ketika semua kebutuhan hirarki dasar juga terpenuhi, maka dari itu selain kebutuhan esteem harus juga terpenuhinya kebutuhan lain:
1. Kebutuhan Fisiologis, dimana terpenuhinya kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, dengan kata lain kebutuhan ini juga dinamakan dengan kebutuhan pokok dalam hidup, dengan nama lain yaitu kebutuhan sandang, pangan, dan papan. (Wibowo, Amboningtyas, Fathoni, & Darsin, 2017). Dimana kebutuhan pada kehidupan sehari-hari dapat dikatakan seperti makan, minum, kebutuhan akan uang dan lainnya.
2. Kebutuhan Rasa Aman, dimana terpenuhi rasa aman dan nyaman baik fisik, stabilitas, ketergantungan, maupun perlindungan. Biasanya kebutuhan rasa aman sering muncul ketika seseorang yang sedang bekerja, dimana hal yang sangat dibutuhkan dan diperlukan oleh tiap manusia khususnya pada saat kerja ialah keselamatan serta keamanan (Wulansari, 2017).
3. Kebutuhan Cinta dan Kasih Sayang, dimana terpenuhinya rasa kasih sayang dan cinta serta adanya rasa memiliki untuk mengatasi adanya perasaan kesepian dan keterasingan.
4. Kebutuhan Esteem, dimana terpenuhinya rasa dihargai dengan terpenuhinya penghargaan diri, kepercayaan diri, kompetensi serta dimana orang lain berpendapat atau berpandangan akan menhargai diri individu. Kebutuhan Esteem juga sering kali dipandang (dalam Wibowo, Amboningtyas, Fathoni, & Darsin, 2017) dimana seseorang merasa bahwa mereka dipandang sebagai seseorang yang penting, dimana mereka juga memiliki kontribusi pada lingkungan sekitar, serta merek aingin dipandang bahwa tiap sesuatu yang mereka lakukan mempunyai nilai dan arti tersendiri
Jika terpenuhinya kebutuhan hirarki dasar diatas maka akan terpenuhinya juga aktualisasi diri, menurut pandangan Maslow, ia mengatakan bahwa sejak lahir semua manusia cenderung akan berjuang untuk mengaktualisasikan diri. Maslow juga mengatakan tingkat kebutuhan hirarki dibuat secara secara bertingkat dimana kebutuhan dengan tingkatan yang lebih rendah lebih harus dipenuhi atau dipuaskan secara relatif, dengan begitu maka kebutuhan hirarki yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi dapat menjadi motivator (Hadori, 2015).
Aplikasi TikTok mungkin memang dilihat kebanyakan orang berguna untuk hanya sekedar menghilangkan perasaan bosan dan membuang waktu luang pada masa pandemi seperti ini, tidak sedikit juga orang akan banyak yang beranggapan penggunaan aplikasi TikTok tidak mempunyai manfaat, namun jika dilihat dari sisi lainnya menggunakan aplikasi TikTok bisa menjadi salah satu pemicu timbulnya motivasi pengguna untuk terpenuhinya kebutuhan penghargaan diri dari lain, dengan berjuang agar hasil video dapat masuk ke halaman FYP yang harus bersaing dengan pengguna TikTok lainnya saja sudah bermanfaat untuk menimbulkan motivasi dan kreativitas tiap pengguna, selain itu sekarang penggunaan TikTok juga mempunyai beberapa manfaat lainnya dimana dapat diajdikan tempat berbisnis atau tempat menekunkan hobi atau bakat para pengguna.
Intinya segala sesuatu pasti ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing maka dari itu janganlah dilihat hanya dari sisi baiknya maupun buruknya saja namun dilihat kedua sisinya agar bisa menilai sendiri baik dan buruknya.
References:
Agusriani, A., & Fauziddin, M. (2021). Strategi Orangtua Mengatasi Kejenuhan Anak Belajar dari Rumah Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1729-1740.
Aji, W. N., & Setiyadi, D. B. P. (2020). Aplikasi TikTok Sebagai Media Pembelajaran Keterampilan Bersastra. Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra, 6(2), 147-157.
Dewa, C. B., & Safitri, L. A. (2021). Pemanfaatan Media Sosial Tiktok Sebagai Media Promosi Industri Kuliner Di Yogyakarta Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Akun TikTok Javafoodie). Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 12(1), 65-71.
Hadori, M. (2015). Aktualisasi-Diri (Self-Actualization): Sebuah Manifestasi Puncak Potensi Individu Berkepribadian Sehat (Sebuah Konsep Teori Dinamika-Holistik Abraham Maslow). Lisan Al-Hal: Jurnal Pengembangan Pemikiran dan Kebudayaan, 9(2), 207-220.
Wibowo, S., Amboningtyas, D., Fathoni, A., & Darsin, D. (2017). Analisis Pengaruh Kebutuhan Fisiologis, Kebutuhan Keamanan, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan Penghargaan, Kebutuhan Aktualisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Fleet Departemen di PT. Serasi Autoraya Cabang Semarang. Journal of Management, 3(3), 1-10.
Wulansari, P. (2017). Pengaruh Kebutuhan Keselamatan, Kebutuhan Sosial, dan Kebutuhan Penghargaan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah. KINDAI, 13(3), 280-289.