ISSN 2477-1686

 

Vol.5 No. 19 Oktober 2019

Misbehaviour dan Faktor-faktor Penyebabnya

Oleh

Erdina Indrawati

Fakultas Psikologi, Universitas  Persada  Indonesia  YAI

Dunia pendidikan mengalami krisis kedisiplinan yang dilakukan oleh siswa. Ada beberapa perilaku buruk yang dapat mengganggu proses belajar di sekolah dan meresahkan guru yang mengajar seperti mengobrol atau bercanda ketika proses belajar mengajar berlangsung, malas, melamun, dan konsentrasi mudah teralihkan dengan hal-hal yang ada di luar kelas. Perilaku lainnya yang sering muncul adalah ketika sudah bosan, beberapa siswa akan menggoda teman-temannya dan kadang berakhir dengan saling mengolok antara satu dengan yang lain, berjalan-jalan di dalam kelas dan tidak bisa tenang di tempat duduknya, bahkan ada siswa yang berani beradu argumen dengan guru ketika sedang ditegur. Perilaku tersebut dapat disebut sebagai perilaku misbehaviour. Menurut Charles (2007) misbehavior adalah perilaku menyimpang yang mengganggu proses kegiatan belajar mengajar, seperti mengancam dan mengintimidasi teman, melampaui moral, etika dan norma. Sejalan dengan itu, Knowlton (2014) mendefinisikan bahwa student misbehavior atau distruptive behavior merupakan tingkah laku buruk dari tingkat ringan seperti berbicara di kelas, menguap keras, menggunakan gadget di dalam kelas hingga kasus yang lebih serius seperti agresi, amoralitas, atau penolakan terhadap otoritas. Definisi misbehaviour yang sederhana diungkapkan oleh Ur-Rehman dan Sadruddin (2012) yaitu perilaku  yang tidak tetap dan tidak diterima pada lingkungan tertentu. Misbehavior dapat mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar yang dapat merugikan diri sendiri maupun siswa yang lain. Beberapa misbehaviour yang dilakukan oleh siswa antara lain yaitu membolos, menyontek, bullying, berbicara ketika guru menjelaskan, berkata jorok, tidak sopan pada guru dan lain lain.

Misbehaviour dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Yuan dan Che (2012) ada tiga penyebab siswa melakukan misbehaviour yaitu:

1.    Siswa itu sendiri, dimana siswa menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan karena merasa lebih diperhatikan dibandingkan ketika siswa menunjukkan perilaku yang menyenangkan. Ketika siswa berperilaku baik tidak mendapatkan penghargaan dari guru sehingga siswa kehilangan minat dan merasa bosan.

2.    Guru, perilaku misbehavior yang ditunjukkan oleh siswa merupakan reaksi siswa terhadap perilaku guru yang tidak dapat diterima. Perilaku guru yang dimaksud seperti guru yang membosankan, guru yang kurang disiplin, guru yang bersikap tidak adil ataupun guru yang membandingkan siswanya.

3.    Lingkungan, masalah perilaku pada siswa di dalam kelas tidak bisa dipisahkan dari faktor yang berasal dari masyarakat atau lingkungan. Siswa yang belum memiliki penilaian yang benar tentang perilaku yang benar dikarenakan usia dan pengalaman sosial biasanya cenderung meniru perilaku disekitarnya seperti kekerasan dalam televisi sehingga siswa bisa berperilaku agresif. Keluarga merupakan dasar dari kehidupan bermasyarakat. Salah satunya adalah lingkungan keluarga. Orang tua adalah model bagi anaknya, jika orang tua memperlakukan anak dengan cara yang negatif maka anak akan meniru dengan melakukan perilaku yang negatif pula dan akan mengeneralisasikan perilaku tersebut kepada masyarakat secara umum

Jadi dapat disimpulkan bahwa misbehaviour adalah perilaku siswa yang tidak diterima di lingkungan tertentu dan dapat mengganggu proses belajar mengajar. Faktor penyebab yang mempengaruhi misbehaviour adalah siswa sendiri, guru, dan lingkungan sekitar siswa.

Referensi

Charles. (2007). Preventing misbehavior : Taking proactive steps to prevent the occurrence of misbehaviour in the classroom. Diakses 2 September 2019 dari http://ptgmedia.personcmg.com/imprint_downloads/merrill_professional/images/0205510 701Charles_ch02_18-33.pdf

Knowlton, K. A. (2014). Student perspectives of misbehaviour. Electronic Thesis and Dissertation Repository. 2383. Diakses dari https://ir.lib.uwo.ca/etd/2383

Ur-Rehman, H. M., & Sadruddin, M. M. (2010). Study on the Causes of Misbehavior among South-East Asian Children. International Journal of Humanities and Social Science, 2(4), 162-175.

Yuan, X., & Che, L. (2012) How to deal with student misbehaviour in the classroom? Journal of Educational and Developmental Psychology, 2(1), 143– 150.