ISSN 2477-1686

 

 Vol.5 No. 2 Januari 2019

Pentingnya Budaya Adaptif dalam Perusahaan

Oleh

Erisca Melia Safitri dan Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo

Mahasiswa dan Dosen Program Studi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya

 Di zaman now ini, perkembangan teknologi komunikasi berkembang dengan teramat pesat. Perkembangan teknologi komunikasi ini memiliki dampak yang luas pada perilaku manusia. Salah satu yang terkena dampak adalah perilaku manusia dalam berbisnis. Perusahaan perlu untuk terus menerus mengejar kemajuan teknologi agar tetap berada di posisi terdepan dibandingkan dengan para kompetitornya. BeritaSatu (2017) mengutip Presiden Direktur FIF Group yang meluncurkan armada truk baru, dimana dirinya berujar, “Kondisi iklim bisnis yang dinamis mengharuskan perusahaan untuk mengikuti perubahan yang terjadi agar kompetitif dan bertumbuh. Oleh karenanya, inovasi seperti ini dapat dilihat sebagai salah satu strategi perusahaan.”

Hal seperti ini merupakan tuntutan yang tak dapat dielakkan. Persaingan dunia usaha yang ketat di era globalisasi saat ini menuntut perusahaan untuk berusaha meningkatkan kinerja usahanya melalui pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien. Oleh karenanya, organisasi akan efektif jika dan hanya jika memiliki budaya adaptif.  

Bidang ilmu perilaku organisasi (organizational behavior) mengenal istilah adaptive culture. Apakah yang dimaksud dengan budaya adaptif? Budaya adaptif adalah budaya organisasi dimana karyawan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang berkesinambungan (McShane & Von Glinow, 2010). Budaya adaptif dapat diwujdukan diterapkan baik secara fisik, konten maupun aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan performa perusahaan, termasuk di dalamnya taraf hidup masyarakat sekitar, dilakukannya kegiatan sosial perusahaan bersama para pemangku kepentingan serta program edukasi masyarakat. 

Anda punya perusahaan yang sedang bermasalah dengan bisnis karena faktor lingkungan yang berubah-ubah? Jika perusahaan Anda hanya diam saja tanpa bertindak, maka Anda menghadapi risiko gulung tikar. Hal ini karena, perkembangan teknologi memberikan peluang yang semakin besar pada pesaing. 

Untuk mewujudkan budaya adaptif, maka beberapa solusi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Organisasi perusahaan menjadi efektif dan efisien jika para karyawan mampu memahami secara benar bagaimana cara berkomunikasi secara efektif dalam organisasi. Komunikasi merupakan salah satu bagian dari manajemen sumber daya manusia agar semua pihak yang ada di dalam organisasi mampu melakukan interaksi, memahami arahan, dan meningkatan efektivitas kerja dalam tim. Peranan pimpinan sampai bawahan dikatakan berhasil dalam sebuah organisasi ketika komunikasi antar karyawan mampu meningkatkan kinerja individu maupun kinerja organisasi (Wiratama & Darsono, 2017).  

Dalam mewujudkan budaya adaptif tersebut, maka peran pimpinan terbilang besar. Pemimpin perlu untuk mampu menyampaikan visi dan misi organisasi secara persuasif dengan komunikasi dan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami. Kondisi ini akan menimbulkan motivasi dan semangat bagi karyawannya untuk bekerja secara optimal karena bawahan tahu apa yang menjadi tujuan organisasi (Wiratama & Darsono 2017). Menurut McShane dan Von Glinow (2010), kemampuan tersebut disebut dengan sense making dimana budaya organisasi dapat memandu karyawan tentang apa yang tengah terjadi di dalam perusahaan tersebut. Hal ini merupakan salah satu fungsi budaya organisasi yang dapat meningkatkan kesuksesan perusahaan. 

Bagaimana kaitan antara budaya adaptif dengan kinerja perusahaan? Menurut Kisdarto (dalam Wiratama & Darsono, 2017) kinerja sendiri merupakan perbandingan antara keluaran (ouput) yang dicapai dengan masukan (input) yang diberikan. Selain itu, kinerja juga merupakan hasil dari efisiensi pengelolaan masukan dan efektivitas pencapaian sasaran. Oleh karena itu, efektivitas dan efisiensi pekerjaan yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Untuk memperoleh kinerja yang tinggi, organisasi perlu untuk terus menerus menyelaraskan diri dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itulah, budaya adaptif menjadi esensial di dalam keberlanjutan perusahaan. 

Di era globalisasi saat ini sangat penting bagi perusahaan memiliki budaya adaptif. Budaya perusahaan yang adaptif dalam meningkatkan kinerja, pola pikir yang maju yang selalu bisa menyesuaikan organisasi dengan lingkungan yang terus menerus berkembang. 

Referensi

BeritaSatu. (2017). Kembangkan bisnis, FIFGroup luncurkan 2 truk safari terbaru. Diakses melalui: http://www.beritasatu.com/bisnis/475251-kembangkan-bisnis-fifgroluncurkan-2-truk-safari-terbaru.html.

McShane, S. L. & Von Glinow, M. A. (2010). Organizational behaviour (5th edition). New York:McGraw-Hill.

Wiratama, M. J., & Darsono, N. (2017). Pengaruh teknologi informasi dan model intelektual terhadap efektivitas komunikasi serta implikasinya pada kinerja karyawan PT. Kurnia Purnama Jaya. Jurnal Manajemen dan Inovasi, 8(2), 51-69.