ISSN 2477-1686

 

 

                                                                                       Vol.4. No.22 November 2018

Segmentasi Psikografis Pada Pemasaran Produk Kosmetik

 

Oleh

Frida Medina Hayuputri

Fakultas Psikologi, Universitas Persada Indonesia YAI

 

 

Setiap perusahaan memerlukan kegiatan pemasaran yang efektif dalam memasarkan produknya. Dahulu cara yang umum digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya kepada konsumen adalah melalui pemasaran masal. Pemasaran masal yaitu menawarkan produk dan bauran pemasaran yang sama kepada semua konsumen (Schiffman & Kanuk, 2010). Saat ini perusahaan-perusahaan dapat melihat kekurangan yang besar dalam cara pemasaran tersebut, karena pada kenyataannya, tidak semua konsumen mempunyai kebutuhan, keinginan, gaya hidup, serta pengalaman yang sama. Tanpa diferensiasi pasar, konsumen terpaksa “mencukupkan diri” dengan suatu produk. Keadaan tersebut akhirnya akan membuat konsumen berpaling pada produk keluaran perusahaan lain atau sama sekali tidak akan pernah tertarik untuk menggunakan produk tersebut. Untuk mendapatkan kegiatan pemasaran yang tepat, yaitu yang mampu memuaskan berbagai macam konsumen, maka dapat dilakukan suatu proses segmentasi pasar.

 

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar  ke dalam segmen-segmen yang akan menarik perhatian konsumen yang memiliki kebutuhan atau sifat yang sama (homogen), di mana segmen-segmen tersebut akan menjadi sasaran bauran pemasaran yang berbeda.

 

 

Dasar-dasar Segmentasi Pasar

Schiffman dan Kanuk (2010) berpendapat bahwa langkah pertama di dalam menyusun kegiatan segmentasi adalah memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Terdapat beberapa kategori utama karakteristik konsumen yang menjadi dasar yang paling populer untuk melakukan segmentasi, yaitu :

1.    Segmentasi Geografis

Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teorinya adalah bahwa individu yang tinggal di daerah yang sama mempunyai kebutuhan dan keinginan serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan individu yang tinggal di daerah lain.

2.    Segmentasi Demografis

Karakteristik demografis yaitu usia, jenis kelamin, status perkawinan, penghasilan, pekerjaan, dan pendidikan. Demografis dapat menemukan pasar target atau pasar sasaran.

3.    Segmentasi Psikologis

Merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel psikologis khusus. Misalnya para konsumen dapat dibagi menurut motivasi, kepribadian, pemahaman, pengetahuan, dan sikap.

4.    Segmentasi Psikografis

Psikografis (gaya hidup) telah terbukti menjadi alat pemasaran yang berharga dan dapat membantu mengenali berbagai segmen konsumen.

5.    Segmentasi Sosial Budaya

Pasar konsumen dibagi menjadi berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.

 

Segmentasi Psikografis

Segmentasi psikografis adalah pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda kelas sosial dan gaya hidup. Konsep gaya hidup (lifestyle) menunjukkan manifestasi cara individu menjalani kehidupannya, membelanjakan uangnya, cara individu memilih dan memprioritaskan, serta mengalokasikan  waktunya.

 

Segmentasi Psikografis pada Pemasaran Produk Kosmetik

Setiap perusahaan memerlukan kegiatan pemasaran yang efektif dalam memasarkan produknya. Untuk mendapatkan kegiatan pemasaran yang tepat, yaitu yang dapat menciptakan kepuasan dan kesejahteraan konsumen, sehingga bisa dijadikan sebagai kunci bagi produsen untuk memperoleh keuntungan, maka dapat dilakukan suatu proses segmentasi pasar. Hal ini bisa kita lihat pada pemasaran produk kosmetik yang memang saat ini sedang “naik daun”. Perusahaan-perusahaan saat ini sedang berlomba-lomba untuk merilis berbagai macam brand kosmetik dengan segala claim mengenai kelebihan yang dimiliki masing-masing. Bahkan satu perusahaan bisa memproduksi lebih dari satu brand kosmetik, sebagai contoh PT. Paragon Technology and Innovation (Paragon).

 

Paragon merupakan salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia, dengan brand-brand unggulan seperti Wardah, Make Over, dan Emina (Paragon Technology and Innovation, 2018). Wardah adalah pelopor brand  kosmetik bersertifikat halal, dan memiliki konsep bahwa gaya hidup halal dan produk kecantikan bisa berpadu dengan baik. Adapun Make Over adalah brand kosmetik dengan slogan “beauty beyond rules”, yang memiliki konsep bahwa kecantikan yang elegan bisa menjadi milik semua orang. Sedangkan Emina adalah brand kosmetik dengan konsep keceriaan, yang dinyatakan aman, ringan, serta mudah diaplikasikan.

 

Dengan merilis lebih dari satu brand kosmetik dengan sasaran pasar konsumen yang berbeda dari segi gaya hidup, Paragon sudah melakukan proses segmentasi psikografis. Sehingga dapat dikatakan bahwa Paragon sudah bisa memenuhi kepuasan konsumen dengan berbagai macam gaya hidup. Hal ini terbukti dari hasil penjualan Paragon pada tahun 2017 yang meningkat sebanyak 40% dari sebelumnya, dan diharapkan pada tahun 2018 akan meningkat lagi sebanyak 30% (Dwijayanto, 2018).

      

 

Referensi

 

Dwijayanto, A. (2018, Februari 7). Paragon bidik penjualan 2018 tumbuh lebih dari 30%. News Data Financial Tool. Diunduh dari http://kontan.co.id.

 

Paragon Technology and Innovation. (2018, November). Diunduh dari http://paragon-innovation.com.

 

Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2010). Perilaku konsumen. Jakarta: Indeks.