ISSN 2477-1686
Vol. 11 No. 39 Agustus 2025
Belajar Bukan Sekadar Nilai: Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu dan Kemandirian Anak
Oleh:
Khairul Amar
Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara
Di tengah tuntutan akademik dan tekanan meraih nilai sempurna, sering kali esensi dari proses belajar itu sendiri terabaikan. Anak-anak didorong untuk mengejar angka, bukan makna. Padahal, penelitian mutakhir menunjukkan bahwa rasa ingin tahu bukan sekedar pencapaian angka melainkan kunci penting dalam membangun pengalaman belajar yang lebih bermakna dan mandiri.
Rasa Ingin Tahu: Mesin Pendorong Pembelajaran
Rasa ingin tahu (curiosity) bukanlah sekadar emosi sesaat, tetapi dorongan kognitif yang berakar pada kebutuhan dasar manusia untuk memahami dunia di sekitarnya. Dalam ranah pendidikan, rasa ingin tahu yang tinggi berbanding lurus dengan keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran, ketahanan dalam menghadapi tantangan, dan bahkan peningkatan capaian akademik jangka panjang (Alan & Mumcu, 2023).
Studi di India dan Turki menunjukkan bahwa ketika anak-anak diberi ruang untuk mengeksplorasi, bertanya, dan menemukan jawaban sendiri, hasil belajar mereka meningkat secara signifikan. Tidak hanya dalam bentuk nilai ujian, tetapi juga dalam retensi informasi, pemahaman konsep, dan semangat belajar yang bertahan lama.
Tantangan Sistem Pendidikan yang Terlalu Berorientasi Nilai
Namun, sistem pendidikan konvensional justru kerap meredam rasa ingin tahu anak. Ketika proses belajar terlalu terfokus pada penghafalan dan ujian, anak-anak menjadi pasif. Mereka tidak lagi belajar karena ingin tahu, melainkan karena takut gagal.
Singh dan Manjaly (2022) mencatat bahwa banyak siswa di India yang sebenarnya bersekolah secara rutin namun tidak memperoleh keterampilan dasar membaca dan matematika yang memadai. Salah satu penyebab utamanya adalah rendahnya motivasi belajar, yang berkaitan erat dengan lingkungan belajar yang kurang mendukung eksplorasi dan inkuiri.
Mendorong Kemandirian melalui Pembelajaran Aktif
Kemandirian belajar tidak dapat tumbuh tanpa adanya rasa ingin tahu. Anak yang ingin tahu akan terdorong untuk mencari tahu, mencoba, gagal, dan mencoba lagi. Mereka menjadi pembelajar yang aktif bukan hanya penerima pasif informasi.
Melalui intervensi pedagogis berbasis inkuiri, guru dapat menciptakan situasi di mana anak merasa tertantang dan penasaran. Guru yang terlatih untuk membangkitkan rasa ingin tahu, seperti dalam studi oleh Alan & Mumcu, menciptakan lingkungan yang memfasilitasi pertumbuhan kognitif dan sosial secara seimbang.
Cara Praktis Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu di Rumah dan Sekolah
1. Ubah Pertanyaan Jadi Pemicu Eksplorasi: Biarkan anak bertanya dan hindari langsung memberikan jawaban. Tanggapi dengan pertanyaan balik seperti, "Menurutmu kenapa begitu?"
2. Fasilitasi Eksperimen Sederhana: Gunakan benda sehari-hari untuk mendemonstrasikan konsep sains atau matematika secara konkret dan menyenangkan.
3. Batasi Fokus pada Nilai: Rayakan proses belajar, bukan hanya hasil ujian. Apresiasi usaha, keberanian bertanya, dan kemampuan berpikir kritis.
4. Libatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan Belajar: Biarkan mereka memilih topik, proyek, atau cara belajar sesuai minat mereka.
Penutup: Menanamkan Nilai Jangka Panjang
Belajar bukanlah perjalanan mengejar angka semata. Dengan membangun rasa ingin tahu sejak dini, anak tidak hanya akan lebih mudah menyerap pelajaran, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang mandiri, tangguh, dan siap menghadapi kompleksitas dunia nyata.
Dengan demikian, pendidikan bukan lagi sekadar alat seleksi nilai, melainkan ruang pembentukan karakter yang dimulai dari rasa ingin tahu yang sederhana.
Referensi:
Alan, S., & Mumcu, İ. (2023). Nurturing childhood curiosity to enhance learning: Evidence from a randomized pedagogical intervention. American Economic Review. https://hdl.handle.net/10871/134322
Singh, C. B. P. (2021). Fostering curiosity in school children: Classroom realities in Indian schools. Journal of Educational Planning and Administration, 35(4), 297–311. https://www.niepa.ac.in/download/Publications/JEPA/2022/JEPA%20Current%20Issue.pdf
Singh, A., & Manjaly, J. A. (2022). Using Curiosity to Improve Learning Outcomes in Indian Classrooms. SAGE Open, 12(1), 1–15. https://doi.org/10.1177/21582440211069392