ISSN 2477-1686
Vol. 11 No. 38 Juli 2025
Avoidant Attachment Style: Pola Diam-Diam yang Bisa Merusak Hubungan
Oleh:
Ananda Syafiinatun Naza
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
“Aku sayang kamu, tapi aku butuh ruang”
Terdengar familiar bukan? Atau jangan-jangan, kamu yang sering mengucapkannya?
Dalam dunia psikologi, terdapat konsep attachment style, yaitu cara kita membangun dan mempertahankan hubungan emosional dengan orang lain (Bowlby, 1983). Gaya ini terbentuk sejak masa kanak-kanak, namun tetap berpengaruh besar ketika kita dewasa, terutama dalam hubungan romantis (Fitri, 2019). Salah satu gaya yang sering tidak disadari namun berdampak besar adalah avoidant attachment atau gaya kelekatan menghindar.
Memahami Avoidant Attachment
Orang dengan gaya attachment menghindar ini biasanya tumbuh dalam lingkungan yang menekankan kemandirian dan kurang responsif terhadap kebutuhan emosional. Akibatnya, mereka belajar untuk tidak terlalu bergantung pada orang lain, bahkan dalam hubungan romantis. Ini bukan berarti mereka tidak mampu mencintai, tetapi mereka merasa tidak nyaman dengan kedekatan emosional (Mikulincer & Shaver, 2007).
Ciri-Ciri Seseorang dengan Avoidant Attachment
Beberapa ciri umum, dari avoidant attachment (Damayanti, 2010) antara lain:
- Tidak nyaman dalam kedekatan atau keintiman
- Kurang percaya terhadap pasangan
- Sulit mengizinkan diri sendiri untuk bergantung pada pasangan
- Gugup ketika orang lain terlalu dekat
Akibatnya, individu dengan pola ini cenderung sulit terbuka secara emosional, menghindari diskusi yang terlalu mendalam atau personal, menarik diri saat konflik muncul, dan tampak dingin atau tidak responsif saat pasangan membutuhkan dukungan.
Bagaimana Avoidant Attachment Mempengaruhi Hubungan?
Pada awal hubungan, seseorang dengan gaya kelekatan ini bisa tampak mandiri dan menarik. Tapi seiring berjalannya waktu, pasangannya bisa merasa “dekat tapi jauh”. Hubungan menjadi penuh jarak emosional, minim keintiman, dan rawan terjadi salah paham. Jika tidak disadari, pola ini dapat membuat hubungan terasa tidak memuaskan, melelahkan, bahkan berakhir karena dianggap “tidak satu tujuan.”
Langkah-Langkah Mengatasi Avoidant Attachment
Mengubah pola avoidant attachment memang butuh waktu, tapi sangat mungkin dilakukan. Beberapa langkah awal yang dapat dicoba:
- Sadari Polanya: Kenali bahwa kecenderungan menjaga jarak atau sulit terbuka adalah bentuk pertahanan emosional bukan sekedar “dingin” atau “nggak peduli”
- Berlatih Kedekatan/Keintiman Secara Bertahap: Mulailah dari hal kecil seperti berbagi cerita, mengekspresikan perasaan, atau memberi respons pada pasangan. Kedekatan emosional dapat dilatih sedikit demi sedikit.
- Komunikasikan Batas dengan Jelas: Kalau kamu butuh ruang, sampaikan tanpa membuat pasangan merasa ditolak. Misalnya, “Aku butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri, namun aku tetap peduli kok. Kita diskusikan setelah ini ya?”
- Terbuka pada Bantuan Profesional: Konseling individu atau pasangan dapat sangat membantu untuk mengenali akar pola ini dan membangun hubungan yang lebih sehat.
Penutup: Mencintai Tanpa Menjauh
Avoidant attachment bukan kutukan. Ini hanyalah pola yang bisa diubah melalui kesadaran, usaha, dan dukungan yang tepat. Dalam hubungan yang sehat, mencintai bukan berarti kehilangan ruang, tapi saling memberi ruang untuk bertumbuh bersama. Tidak ada hubungan yang sempurna, namun hubungan yang sehat selalu melibatkan dua orang yang mau terus belajar. Dengan memahami pola hubungan kita sendiri, kita tidak hanya menyelamatkan relasi, tetapi juga menciptakan kedekatan yang sehat, hangat, dan bermakna.
Referensi:
Bowlby, J. (1983). Attachment: Attachment and Loss Volume One(Basic Books Classics): Vol. I. http://www.amazon.com/Attachment-Volume-Basic-Books-Classics/dp/0465005438
Damayanti, N. (2010). Hubungan Antara Tipe Kelekatan (Attachment. 1–86.
Fitri, V. R. (2019). PENGARUH TIPE KELEKATAN DEWASA DAN RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUASAN PERNIKAHAN PADA ISTRI YANG MENJALANKAN PERNIKAHAN JARAK JAUH.
Mikulincer, M., & Shaver, P. R. (2007). Attachment in Adulthood: Structure, Dynamics, and Change. https://www.academia.edu/34596672/Attachment_in_Adulthood_Structure_Dynamics_and_Change_Mario_Mikulincer_PhD_Phillip_R_Sha_pdf