ISSN 2477-1686  

 Vol. 10 No. 21 November 2024

 

Strategi Manajemen Stres pada Anak-Anak

 

Oleh

Rohana Br Sihite, Victoria Jeanet Pirade

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana

 

Stres merupakan perasaan yang umumnya dapat kita rasakan saat berada di  bawah tekanan, merasa kewalahan, atau kesulitan menghadapi suatu situasi. Stres  yang berlebihan berdampak negatif terhadap suasana hati, kesehatan fisik dan  mental, dan hubungan kita dengan orang lain (Unicef, 2022). Stres adalah respon  alami terhadap tantangan dan tekanan yang dihadapi individu dalam kehidupan  sehari-hari. Pada anak-anak, stres dapat muncul dari berbagai sumber, seperti  tekanan akademis, hubungan sosial, atau perubahan lingkungan. Oleh karena itu,  manajemen stres yang efektif sangat penting untuk menjaga kesejahteraan mental  dan emosional anak (Tonia LaCore, 2022). Stres pada anak-anak dapat  menyebabkan berbagai masalah, seperti kecemasan, iritabilitas, dan perubahan pada  perilaku atau nafsu makan. Jika tidak diatasi, stres dapat berdampak pada prestasi  akademis, hubungan sosial, dan kesehatan fisik anak-anak. Strategi manajemen stres  yang efektif sangat penting untuk membantu anak-anak menghadapi situasi stres dan  mempertahankan kesejahteraan emosional mereka.

 

Manajemen stres pada anak-anak melibatkan berbagai pendekatan untuk mengurangi tekanan dan meningkatkan ketahanan mental serta emosional mereka. Teori kognitif-perilaku menekankan pentingnya mengubah pola pikir negatif menjadi positif, dengan teknik seperti Cognitive Behavior Modification (CBM) yang dapat membantu anak berpikir lebih adaptif. Teori dukungan sosial menunjukkan bahwa dukungan dari lingkungan sekitar berperan penting dalam mengurangi stres dan meningkatkan ketahanan anak, sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian Ghadiri Bahram et al. (2015). Sementara itu, teori resiliensi menekankan pentingnya kemampuan untuk bangkit dari kesulitan, yang melibatkan pengembangan keterampilan seperti pemecahan masalah, pengaturan emosi, dan pengelolaan waktu. Semua pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik anak, membantu mereka menghadapi tekanan dengan cara yang sehat dan produktif.

 

Berbagai strategi manajemen stres untuk anak-anak meliputi latihan relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, dan yoga untuk menenangkan pikiran dan meredakan ketegangan fisik. Pengaturan waktu yang baik dapat mengurangi perasaan terburu-buru dan tekanan (Choubisa & Singh, 2018). Dukungan emosional melalui komunikasi terbuka dengan orang tua dan guru juga penting untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak mengekspresikan diri. Aktivitas fisik teratur dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat stres. Pengembangan keterampilan sosial membantu anak membangun hubungan positif dengan teman sebaya, yang dapat menjadi sumber dukungan saat menghadapi stres (Chodkiewicz & Boyle, 2017). Kombinasi pendekatan ini bertujuan mempersiapkan anak menghadapi tekanan hidup sehari-hari serta menjadi individu yang lebih resilien.

Manajemen stres pada anak memerlukan pendekatan holistik yang mencakup beragam strategi untuk membantu mereka mengatasi tekanan. Berbagai metode seperti latihan relaksasi, pengaturan waktu yang baik, dukungan emosional, aktivitas fisik, dan pengembangan keterampilan sosial sangat penting dalam menghadapi stres yang dialami oleh anak-anak. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk menurunkan tingkat stres, tetapi juga secara keseluruhan membantu meningkatkan kesehatan mental mereka. Latihan relaksasi, seperti pernapasan dalam dan teknik visualisasi, membantu anak-anak menenangkan pikiran dan tubuh, yang dapat secara efektif mengurangi rasa cemas. Pengaturan waktu juga menjadi faktor penting dalam mengelola stres, terutama bagi anak-anak yang dihadapkan pada beban akademis atau aktivitas lain yang padat. Dengan belajar mengelola waktu, mereka dapat menyeimbangkan antara belajar, bermain, dan beristirahat sehingga tekanan yang dirasakan tidak berlebihan. Selain itu, dukungan emosional dari orang tua, guru, dan teman sebaya memainkan peran krusial dalam membantu anak-anak memahami dan mengekspresikan perasaan mereka. Dengan memberikan ruang untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan dan menanggapi dengan empati, anak-anak akan merasa didengar dan dipahami, yang membantu mengurangi rasa kesepian atau ketidakmampuan mengatasi masalah.

 

Aktivitas fisik juga sangat efektif dalam manajemen stres pada anak. Aktivitas seperti bermain di luar ruangan, olahraga, atau sekadar berlari di taman dapat membantu mengurangi stres dengan melepaskan energi negatif. Selain memberikan manfaat bagi kesehatan fisik, aktivitas fisik juga membantu melepaskan endorfin, yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan." Keterampilan sosial juga perlu dikembangkan agar anak-anak lebih siap menghadapi tantangan sosial yang mungkin menjadi sumber stres. Melalui keterampilan ini, anak-anak dapat belajar cara berkomunikasi dengan baik, mengatasi konflik, dan membangun hubungan positif dengan teman-teman. Ini membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam situasi sosial dan mengurangi kemungkinan mengalami stres terkait interaksi sosial. Peran orang tua, guru, dan lingkungan sosial sangat penting dalam proses ini. Memberikan perhatian, dorongan, dan dukungan yang dibutuhkan anak-anak akan membantu mereka mengembangkan keterampilan manajemen stres yang baik. Melalui pendekatan yang holistik dan dukungan yang konsisten, anak-anak dapat belajar mengelola stres dengan lebih baik, yang pada akhirnya akan membuat mereka mampu menjalani kehidupan yang lebih positif dan penuh kebahagiaan.

 

Referensi :

 

Chodkiewicz, A. R., & Boyle, C. (2017). Positive psychology school-based interventions: A reflection on current success and future directions. Review of  Education, 5(1), 60-86.

Choubisa, R., & Singh, S. (2018). Psychoeducation for stress management: A  randomized controlled trial. Indian Journal of Health & Wellbeing, 9(3), 438- 442.

Ghadiri Bahram, A., Rostami, R., Foroughi, A. A., Rahimi, C., & Nosratabadi, M.  (2015). Effectiveness of stress management training program on mental health  of students. Practice in Clinical Psychology, 3(2), 135-141.

Tonia LaCore. (2022, June 2). Stressed out kids? Signs and strategies. Mayo Clinic  Health System. Retrieved August 12, 2024, from  https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of health/stressed-out-kids

 

Unicef. (2022). Apa itu stres? UNICEF. Retrieved August 12, 2024, from  https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan