ISSN 2477-1686
Vol. 10 No. 17 September 2024
Dampak Penggunaan CHATGPT terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Aurell Eunike Zen Prathama2,4, Fazri Zaldi1,4, Frans Luther Benedick Panjaitan1,4, Izmayla Sarasati Maulana3,4 , Clarissa Grazia Halim1,4, & Christiany Suwartono2,4
¹Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
²Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
³Fakultas Hukum, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
⁴Unit Penelitian Mahasiswa, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
ChatGPT telah mendapat perhatian signifikan, menarik lebih dari satu juta pelanggan dalam minggu pertamanya (Baidoo-Anu & Owusu Ansah, 2023). Dengan penggunaan yang cepat dan minat dalam aplikasi, (maha)siswa sangat ingin menggunakannya di berbagai bidang, contoh pada tingkat sarjana, mencari bantuan dengan tugas akademik, memahami konsep, dan mendapatkan informasi umum tentang berbagai topik (Van Dis dkk., 2023). ChatGPT juga digunakan sebagai alat referensi cepat untuk studi atau bidang pengetahuan yang lebih luas (Cao dkk., 2023). Studi kualitatif komprehensif telah dilakukan tentang penggunaan ChatGPT secara umum sebagai model AI melalui pendapat orang di Twitter. Studi tersebut menemukan bahwa pengguna Twitter (termasuk akademisi) memiliki perspektif yang saling bertentangan atas dampak penggunaan AI tersebut (Haque dkk., 2022). Beberapa perdebatan yang disebutkan juga berhubungan dengan penggunaan ChatGPT terhadap perkembangan kognitif (maha)siswa seperti kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu, tujuan studi adalah untuk meninjau dampak positif dan negatif dari penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis pada (maha)siswa.
Menurut hasil penelitian kuantitatif Essel dkk. (2024), menggunakan ChatGPT untuk tugas-tugas di kelas dapat secara efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis (maha)siswa. Hal tersebut dapat terjadi karena penggunaan ChatGPT memberikan (maha)siswa kemungkinan untuk terlibat dalam dialog dengan model AI ChatGPT yang mendorong mereka untuk berpikir kritis. ChatGPT dapat memfasilitasi keterampilan berpikir kritis dengan menyediakan platform bagi siswa untuk berinteraksi dengan beragam perspektif dan ide (Kasneci dkk., 2023). Melalui analisis data, AI dapat mengidentifikasi preferensi dan kebutuhan belajar masing-masing (maha)siswa. ChatGPT dapat memberikan umpan balik dan bimbingan kepada (maha)siswa, yang dapat membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dalam (Rospigliosi, 2023) dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka (Darvishi dkk., 2022; Kasneci dkk., 2023). Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang gaya belajar dan tingkat pemahaman masing-masing (maha)siswa, sistem AI dapat memberikan rekomendasi dan materi pembelajaran yang disesuaikan. Prosedur belajar yang dipersonalisasi oleh model AI dari ChatGPT dapat bermanfaat bagi (maha)siswa yang kesulitan untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan memerlukan bantuan tambahan untuk meningkatkan keterampilan mereka (Essel dkk., 2024).
Terlepas dari semua manfaat dalam menggunakan ChatGPT, banyak pihak khawatir tentang masalah tertentu yang muncul dari menggunakannya yaitu plagiasi. Kanesci dkk. (2023) menyebutkan masalah hak cipta atau plagiarisme sebagai sebuah tantangan dalam menggunakan ChatGPT. (Maha)siswa dapat menyalahgunakan konten dari model seperti ChatGPT dengan cara menjiplak dan menulis untuk orang lain. Problematika tersebut akan berkontribusi pada penegakan etis dan hukum, khususnya dalam bidang pendidikan berbasis teknologi. Oleh karena itu, (maha)siswa perlu tentang apa itu integritas akademik dan apa yang termasuk plagiarisme jika menggunakan ChatGPT. Menurut penelitian dari Bai dkk. (2023), kemudahan dalam mengakses fitur artificial intelligence ChatGPT dapat menghambat perkembangan kemampuan berpikir kritis pada siswa. Hal tersebut didukung dengan penelitian dari Salim dkk. (2023) yang menyatakan bahwa (maha)siswa tidak dapat secara efektif mengembangkan kemampuan untuk menganalisa, mengevaluasi dan membuat keputusan jika terlalu bergantung terhadap teknologi AI.
Temuan lain adalah terjadinya ketidakakuratan sumber belajar. ChatGPT menghasilkan respons berdasarkan pola dalam data masukannya, ia belum tentu memiliki pemahaman yang akurat tentang dunia luar (Bai dkk., 2023). Oleh sebab itu, jika (maha)siswa menggunakan ChatGPT, maka (maha)siswa juga rentan dalam mendapatkan informasi-informasi yang kurang aktual dan faktual sehingga dapat mempengaruhi gaya belajar kita dalam menggali sebuah informasi. Meskipun ChatGPT diakui memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis (maha)siswa, ada pula kekhawatiran terhadap dampak negatifnya. ChatGPT dapat mendorong pemikiran kritis dan memberikan pengalaman belajar yang lebih personal, tetapi penggunaannya yang tidak tepat bisa menyebabkan plagiarisme, yang merugikan integritas akademik dan kualitas pembelajaran (maha)siswa. Ancaman yang lebih serius adalah ketergantungan berlebihan pada teknologi AI seperti ChatGPT, yang bisa membuat (maha)siswa terpapar informasi yang tidak selalu terbaru atau akurat, yang pada akhirnya dapat merusak proses pembelajaran dan mengurangi kemampuan berpikir kritis mereka. Oleh karena itu, meskipun terdapat dampak positif, ChatGPT juga memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap berpikir kritis, terutama dalam bentuk plagiarisme. Plagiarisme ini tidak hanya mengancam kemampuan berpikir kritis, tetapi juga reputasi lembaga pendidikan dan integritas ilmiah secara keseluruhan. Temuan-temuan ini perlu ditindaklanjuti, khususnya dalam memahami budaya dan pola belajar (maha)siswa Indonesia. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana teknologi seperti ChatGPT dapat menciptakan tantangan intelektual serta mempromosikan kreativitas dan integritas akademik (maha)siswa?
Referensi:
Bai, L., Liu, X., & Su, J. (2023). ChatGPT: The cognitive effects on learning and memory. Brain‐X, 1(3). https://doi.org/10.1002/brx2.30
Baidoo-Anu, D., & Ansah, L. O. (2023). Education in the Era of Generative Artificial Intelligence (AI): Understanding the potential benefits of ChatGPT in promoting teaching and learning. Journal of AI, 7(1), 52–62. https://doi.org/10.61969/jai.1337500
Cao, Y., Li, S., Liu, Y., Zhang, Y., Dai, Y., Yu, P. S., & Sun, L. (2023). A Comprehensive Survey of AI-Generated Content (AIGC): A History of Generative AI from GAN to ChatGPT. arXiv (Cornell University). https://doi.org/10.48550/arxiv.2303.04226
detikINET, T. (2023, May 24). Ijazah Mahasiswa Sekelas Tertahan gegara ChatGPT, Kok Bisa? Detikjateng. https://www.detik.com/jateng/berita/d-6735503/ijazah- mahasiswa- sekelas-tertahan-gegara-chatgpt-kok-bisa
Essel, H. B., Vlachopoulos, D., Essuman, A., & Amankwa, J. O. (2024). ChatGPT effects on cognitive skills of undergraduate students: Receiving instant responses from AI-based conversational large language models (LLMs). Computers & Education: Artificial Intelligence, 6, 100198. https://doi.org/10.1016/j.caeai.2023.100198
Haque, M. U., Dharmadasa, I., Sworna, Z. T., Rajapakse, R. N., & Ahmad, H. (2022). “I think this is the most disruptive technology”: Exploring Sentiments of ChatGPT Early Adopters using Twitter Data. arXiv (Cornell University). https://doi.org/10.48550/arxiv.2212.05856
Kasneci, E., Sessler, K., Küchemann, S., Bannert, M., Dementieva, D., Fischer, F., Gasser, U., Groh, G., Günnemann, S., Hüllermeier, E., Krusche, S., Kutyniok, G., Michaeli, T., Nerdel, C., Pfeffer, J., Poquet, O., Sailer, M., Schmidt, A., Seidel, T., . . . Kasneci, G. (2023). ChatGPT for good? On opportunities and challenges of large language models for education. Learning and Individual Differences, 103, 102274. https://doi.org/10.1016/j.lindif.2023.102274
Rospigliosi, P. ‘. (2023). Artificial intelligence in teaching and learning: what questions should we ask of ChatGPT? Interactive Learning Environments, 31(1), 1–3. https://doi.org/10.1080/10494820.2023.2180191
Salim, A., Allen, M., Mariki, K., Masoy, K. J., & Liana, J. (2023). Understanding how the use of AI decision support tools affect critical thinking and over-reliance on technology by drug dispensers in Tanzania. arXiv (Cornell University). https://doi.org/10.48550/arxiv.2302.09487
Suharmawan, W. (2023). Pemanfaatan Chat GPT dalam dunia pendidikan. Education Journal : Journal Educational Research and Development, 7(2), 158–166. https://doi.org/10.31537/ej.v7i2.1248
Van Dis, E. A., Bollen, J., Zuidema, W., Van Rooij, R., & Bockting, C. (2023). ChatGPT: five priorities for research. Nature, 614(7947), 224–226. https://doi.org/10.1038/d41586-023-00288-7