ISSN 2477-1686
Vol. 10 No. 14 Juli 2024
Chess Therapy:
Media Permainan Catur Untuk Menjadi Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Mental
Oleh:
Teguh Lesmana
Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan
Catur bagi sebagian orang mungkin adalah permainan yang mengasah otak dan hanya dapat dimainkan oleh orang yang senang berpikir menyusun strategi. Anggapan tersebut dapat dibilang sebagai hal yang benar, karena memang dalam permainan catur perlu ada perencanaan dan visi yang baik tentang akhir permainan untuk meraih kemenangan. Namun saat ini sepertinya catur bukan lagi hanya sebagai media permainan saja, tetapi dapat menjadi bentuk terapi untuk menangani masalah kesehatan mental. Diliput dari MediaIndonesia.com (24 Maret 2021) Rumah Amalia sebagai rumah belajar yang juga memberikan pendampingan dan pemulihan anak-anak yang kehilangan orangtua baik meninggal atau bercerai, telah menggunakan catur sebagai media bermain anak sejak awal pandemi Covid-19 agar anak-anak dapat relaksasi dan mengurangi stres serta depresi ketika harus banyak diam di rumah pada masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan artikel Psychologymatters.asia.com (01 Juli 2014), dijelaskan bahwa terapi catur adalah bentuk teknik psikoterapi kreatif yang digunakan untuk mengembangkan ikatan antara psikoterapis dan kliennya. Teknik ini merupakan teknik diagnostik alternatif untuk masalah neuro-perilaku dan mental yang mungkin diderita klien. Terapi catur membantu mengembangkan aliansi terapeutik antara psikoterapis dan pasiennya untuk membantunya mengatasi masalah psikologis atau emosional apa pun yang mungkin klien alami. Terapi catur sendiri diketahui telah memiliki hasil yang positif terhadap gangguan depresi, bipolar, ADHD, dan gangguan neuro perilaku lainnya. Berbeda dengan bentuk terapi lainnya, terapi catur tidak mengharuskan pasiennya berbaring di sofa dan mencurahkan isi hatinya kepada terapisnya. Terapi catur melibatkan partisipasi aktif dari kedua belah pihak―klien serta terapis―untuk terlibat dalam permainan catur yang kreatif dan rekreasional.
Dukungan hasil Penelitian
Dalam penelitian Agarwal (2023) dijelaskan bahwa catur dapat menjadi teknik terapi yang dapat diterapkan pada pasien ADHD. Dalam penelitian tersebut dilakukan telaah literatur menggunakan 12 artikel yang didapatkan dari PubMed dan Google Scholar dengan hasil akhir menggunakan 4 artikel yang masuk kriteria untuk direview. Hasil review menggunakan 4 artikel menunjukkan bahwa catur berdampak positif dalam penanganan sintom dan keparahan gejala ADHD. Selain efektivitas yang baik terhadap ADHD, terapi catur juga dianggap memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi, biaya rendah dan tidak ada efek samping yang dialami oleh klien. Pada penelitian Barzegar (2017) juga ditemukan bahwa permainan catur yang dimainkan dalam gawai atau gadget android dapat bermanfaat dalam menangani serangan panik yang dialami oleh klien. Dalam hasil temuan penelitiannya dijelaskan bahwa bermain catur dalam gawai atau gadget android atau jenis gadget lainnya dapat mengurangi tingkat serangan panik terjadi, dapat menyembuhkan serangan panik sepenuhnya, dan pemilihan tingkat kesulitan yang tepat dapat membawa dampak yang besar terhadap penanganan serangan panik
Pada penelitian Gerhardt, dkk (2022) diketahui bahwa teknik terapi kognitif yang menggunakan catur yang bernama chess-based cognitive remediation training (CB-CRT) dapat digunakan sebagai treatment pelengkap yang dapat diberikan kepada pasien dengan masalah penyalahgunaan alkohol dan masalah penyalahgunaan rokok. Dalam hasil penelitian disebutkan bahwa treatment standar tanpa tambahan CB-CRT tidak memiliki jangka waktu absen atau penurunan konsumsi zat yang lebih lama dibanding ketika adanya CB-CRT sebagai pelengkap treatment standar. CB-CRT sebagai treatment pelengkap ditemukan lebih efektif dibanding ketika hanya menggunakan treatment standar dan membantu pasien untuk tidak kembali mengalami relapse untuk kembali mengkonsumsi zat alkohol ataupun rokok.
Lin, dkk. (2015) melakukan penelitian dengan menggunakan catur China (Go) sebagai bentuk intervensi terapi terhadap pasien Alzheimer selama 6 bulan memiliki hasil yang positif. Hasil dari intervensi menunjukkan bahwa intervensi yang melibatkan catur memiliki penurunan nilai skor depresi pada 2 jenis skala yakni: Montgomery-Asberg Depression Rating Scales (MADRS), dan Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS); dan adanya peningkatan nilai skor keberfungsian hidup pada skala Global Assessment of Functioning (GAF). Meski pengaruh langsung dari catur terhadap pasien Alzheimer memiliki hasil yang positif, namun mekanisme molekular dari permainan catur terhadap fungsi jaringan otak para pasien Alzheimer belum diketahui secara pasti.
Kesimpulan
Berdasarkan beberapa sumber yang telah dibahas maka dapat disimpulkan bahwa catur dapat menjadi sarana atau media untuk intervensi yang dapat digunakan dalam menangani permasalahan kesehatan mental. Selain sebagai intervensi, catur juga dapat menjadi jalan untuk membangun hubungan raport dan terapetik antara terapis dengan klien sehingga terapis dapat semakin mengenal klien, dan klien pun akan menjadi semakin percaya dan nyaman dengan terapis dalam hubungan terapetik yang berjalan.
Referensi:
Agarwal, N. K. (2023). Evaluating the effectiveness of chess as a therapeutic tool in the comprehensive management of ADHD. Journal of Mind and Medical Sciences, 10(2), 191–195. https://doi.org/10.22543/2392-7674.1405
Barzegar, K., & Barzegar, S. (2017). Chess therapy: A new approach to curing panic attack. Asian Journal of Psychiatry, 30, 118–119. https://doi.org/10.1016/j.ajp.2017.08.019
Gerhardt, S., Lex, G., Holzammer, J., Karl, D., Wieland, A., Schmitt, R., Recuero, A. J., Montero, J. A., Weber, T., & Vollstädt-Klein, S. (2022). Effects of chess-based cognitive remediation training as therapy add-on in alcohol and tobacco use disorders: protocol of a randomised, controlled clinical fMRI trial. BMJ Open, 12(9), e057707. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2021-057707
Lin, Q., Cao, Y., & Gao, J. (2015). The impacts of a GO-game (Chinese chess) intervention on Alzheimer disease in a Northeast Chinese population. Frontiers in Aging Neuroscience, 7. https://doi.org/10.3389/fnagi.2015.00163
Media Indonesia (24 Maret 2021). Terapi catur atasi stres dan depresi anak-anak di Rumah Amalia. https://mediaindonesia.com/humaniora/392833/terapi-catur-atasi-stress-dan-depresi-anak-anak-di-rumah-amalia. Diakses pada 12 Juli 2024.
Psychology Matters Asia (01 Juli 2014). Chess therapy for mental health. https://www.psychologymatters.asia/article/234/chess-therapy-for-mental-health.html. Diakses pada 12 Juli 2024.