ISSN 2477-1686 

 

Vol. 10 No. 12 Juni 2024

 

Penyesuaian Diri pada Anak TNI AL: Memahami Ketangguhan dan Strategi Penanganan Masalah

 

Oleh:

     Muhammad Erwan Syah, Dayanti Anugrah Sukma Alifia, Hukma Shabiyya R R, Nola ningtias, Kurnia Rosalia Astuti, Septiana Rahmawati

 

Program Studi Psikologi, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

 

 

PENDAHULUAN

TNI Angkatan Laut adalah salah satu bagian dari TNI yang bertugas untuk mengamankan lautan di Indonesia. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga TNI AL seringkali menghadapi berbagai tantangan unik dalam hidupnya. Kehidupan keluarga militer sering kali ditandai dengan mobilitas tinggi, jadwal yang tidak menentu, dan terkadang situasi yang penuh tekanan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam beradaptasi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, hubungan sosial, dan kesehatan mental.

Penyesuaian diri merupakan aspek yang sangat penting bagi anak-anak TNI Angkatan Laut, karena dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Mereka perlu mengembangkan ketahanan dan kemampuan untuk mengatasi berbagai situasi yang mungkin mereka hadapi, seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial. Menurut Ghufron dan Risnawita dalam (Nadlyfah & Kustanti, 2018) penyesuaian diri merupakan aspek penting dari kemampuan manusia untuk mengatasi emosi dan tekanan yang tidak menyenangkan di dalam dan di luar lingkungan, untuk menyeimbangkan kebutuhan dan persyaratan lingkungan, dan untuk menyelaraskan hubungan antara lingkungan dan individu secara lebih luas. Sedangkan menurut Haber dan Runyon dalam (Rufaida & Kustanti, 2017) penyesuaian diri adalah sebuah proses, bukan keadaan statis. Penyesuaian diri dikatakan efektif apabila ditandai dengan seberapa baik individu mampu menghadapi perubahan situasi dan kondisi.

 

PEMBAHASAN

Schneiders (Ali & Asrori, 2015) bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku seorang individu sedemikian rupa sehingga muncul hubungan yang lebih sesuai antara individu tersebut dengan lingkungannya. Schneider juga mendefinisikan bahwa pengaturan diri dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu penyesuaian diri sebagai bentuk adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konpor mitas (konpormity), dan penyesuain diri sama dengan adaptasi. (Ali & Asrori, 2015) Penyesuaian diri mengacu pada kemampuan individu untuk beradaptasi dengan baik, merespon diri sendiri dan lingkungan secara efektif, matang dan sehat, serta mengatasi konflik mental dan frustasi.

Aspek-aspek penyesuaian diri menurut Schneiders (Bashori & Handono, 2013) diantaranya: a. Adaptation Penyesuaian diri merupakan kemampuan seseorang dalam menghubungkan dirinya dengan lingkungan sekitarnya sedemikian rupa sehingga tercipta hubungan yang harmonis. Kemampuan penyesuaian diri dianggap sebagai kemampuan beradaptasi seseorang. jika seseorang mempunyai adaptasi yang baik maka mempunyai komunikasi yang baik dengan lingkungannya. b. Comformity Penyesuaian diri yang baik berati dapat memenuhi apa yang diharapkan dari orang lain dan dirinya sendiri. c. Mastery Seseorang dengan penyesuaian diri yang baik dapat merencanakan dan mengatur responsnya sendiri untuk merespons suatu masalah secara efektif. d. Individual variation Variasi individu dapat menyebabkan perbedaan perilaku dan respons terhadap suatu masalah.

Menurut (Ali & Asrori, 2015) penyesuaian diri dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menentukan kepribadian itu sendiri, baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut yaitu: 1. Faktor fisiologis meliputi kondisi fisik 2. Faktor psikologis meliputi pengalaman, hasil belajar, kebutuhan, aktualisasi diri, perasaan ketergantungan, perasaan kasih sayang, dll. 3. Faktor perkembangan dan kedewasaan adalah kematangan emosi, sosial, moral, agama dan intelektual. 4. Faktor lingkungan meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, budaya dan agama. 5. Faktor budaya dan agama mencakup sumber nilai, norma, keyakinan, dan perilaku.

Proses penyesuaian diri pada anak-anak dari keluarga anggota TNI AL yaitu dengan cara selalu memotivasi diri, berani menyampaikan pendapat apabila merasa tidak sesuai dengan pendapat anggota keluarga, serta sikap interviewee yang selalu berfikir positif, menyemangati dan menghibur adik adik dan ibu nya agar berfikir positif tentang ayah nya yang bekerja sebagai TNI AL. Penyesuain diri, dengan memiliki sifat disiplin dan tepat waktu yang telah di terapkan oleh ayahnya, interviewee juga bisa selalu menjaga komunikasi kepada sang ayah apabila ayah sedang berdinas keluar kota, dengan cara menelfon ayahnya, dan saling memberi kabar satu sama lain.

 

PENUTUP

penyesuaian diri anak-anak dari keluarga TNI Angkatan Laut (AL) yang seringkali menghadapi tantangan unik akibat kehidupan keluarga militer yang ditandai dengan mobilitas tinggi, jadwal yang tidak menentu, dan tekanan. Penyesuaian diri dianggap sebagai aspek penting dalam kehidupan anak-anak TNI AL karena dapat memengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku seorang individu sehingga muncul hubungan yang lebih sesuai antara individu tersebut dengan lingkungannya. Aspek penyesuaian diri meliputi adaptasi, konformitas, penguasaan, dan variasi individu, serta dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal seperti fisiologis, psikologis, perkembangan dan kedewasaan, lingkungan, dan budaya/agama. Proses penyesuaian diri pada anak-anak dari keluarga TNI AL dapat dilakukan dengan cara selalu memotivasi diri, berani menyampaikan pendapat, memiliki sikap positif, disiplin, dan tepat waktu, serta menjaga komunikasi dengan anggota keluarga yang sedang berdinas keluar kota

 

Referensi:

 

Ali & Asrori. (2015). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Bashori, K., Handono,T, O. (2013). Hubungan antara Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial terhadap Stress Lingkungan pada Santri Baru. Jurnal. Fakultas Psikologi. Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta. Vol. 1, No 2, Desember.

Nadlyfah, K. A. (2018). Hubungan Antara Pengungkapan Diri dengan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Rantau di Semarang. Jurnal Empati, 7(1), 136-144.

Rufaida H. (2017). Hubungan antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Rantau dari Sumatera di Universitas Diponegoro. Jurnal Empati, 7(3), 217-222.