ISSN 2477-1686 

Vol. 10 No. 09 Mei 2024

 

Mengenal 5 Bukti Validitas Alat Ukur

 

  Oleh:

Chandra Yudistira Purnama

Fakultas Psikologi, Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi

 Alat pengukuran memainkan peranan penting dalam proses pengumpulan data dan penarikan kesimpulan dari sebuah penelitian (Kimberlin & Winterstein, 2008). Salahsatu aspek yang penting dari properti psikometrika alat ukur adalah validitas. Validitas mengacu pada keakuratan dan ketepatan dari pengukuran yang dilakukan (Kumar Mohajan, 2017). Validitas sebuah alat ukur merupakan hal yang sangat penting dalam memastikan bahwa alat tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut AERA (American Educational Research Association), validitas merupakan landasan utama dalam menilai sejauh mana sebuah alat ukur dapat diandalkan dalam menghasilkan data yang akurat dan dapat dipercaya (American Educational Research Association, 2014).

Validitas adalah konsep fundamental dalam bidang pengukuran, karena memastikan bahwa pengukuran secara akurat mencerminkan variabel yang dimaksudkan, sehingga memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan yang valid dan kesimpulan yang bermakna dari data (Ahmed & Istihaq, 2021). Misalnya, dalam penelitian psikologis, sangat penting untuk memiliki alat ukur yang valid untuk menilai sifat atau perilaku kepribadian secara akurat. Memiliki alat ukur yang valid memastikan bahwa kesimpulan yang diambil tentang kepribadian seseorang akurat, dapat diandalkan, dan dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih besar (Clark & Watson, 2019).

Merujuk pada AERA, terdapat 5 bukti validitas yang harus diperoleh agar dapat menjustifikasi bahwa sebuah alat ukur dinyatakan valid. Bukti validitas tersebut antara lain: (1) Evidence based on test content, (2) Evidence based on responses processes, (3) Evidence based on internal structure, (4) Evidence based on relation to other variables, dan (5) Evidence based on the consequences of the testing.

Bukti validitas yang pertama, yaitu evidence based on test content. Bukti ini merujuk pada penelaahan mengenai sejauh mana isi atau konten dari sebuah tes merepresentasikan konstruk yang hendak diukur. Bukti validitas isi ini penting untuk memastikan bahwa alat ukur benar-benar mencerminkan konstruk yang ingin diukur.

Bukti validitas yang kedua, yaitu evidence based on responses process. Bukti ini merujuk pada penelahaan mengenai sejauh mana proses untuk menjawab item-item dalam tes sesuai dengan definisi konseptual & operasional variabel. Bukti validitas berdasarkan proses respons menjadi krusial, karena menunjukkan sejauh mana partisipan merespons alat ukur dengan benar dan sesuai  (Lim & Chapman, 2022). Hal ini memastikan bahwa data yang diperoleh dari alat ukur tersebut dapat diandalkan dan akurat.

Bukti yang ketiga, yaitu evidence based on internal structure. Bukti ini merujuk pada penelaahan mengenai sejauh mana komponen-komponen internal dalam tes sesuai dengan definisi konseptual & operasional variabel. Bukti validitas ini mengacu pada sejauh mana alat ukur tersebut benar-benar mengukur konstruk yang dimaksud. Bukti validitas berdasar struktur internal ini dapat diperoleh melalui analisis faktor dan uji reliabilitas (Wiwad et al., 2019). Dengan adanya bukti validitas struktur internal yang kuat, dapat dipastikan bahwa alat ukur tersebut memang dapat diandalkan dalam mengukur konstruk yang dimaksud.

Bukti yang keempat yaitu evidence based on relation to other variables. Bukti ini merujuk pada penelaahan mengenai sejauh mana skor yang diperoleh oleh alat ukur berhubungan dengan skor pada alat ukur lain. Dengan kata lain validitas ini mengacu pada sejauh mana skor dari alat ukur tersebut berkaitan dengan kriteria eksternal yang relevan (Ziegler, 2020). Dengan adanya bukti validitas kriteria yang kuat, dapat dipastikan bahwa alat ukur tersebut benar-benar dapat memprediksi atau mengukur sesuatu yang diinginkan dengan akurat.

Bukti yang kelima yaitu, evidence based on the consequences of testing. Bukti ini merujuk pada penelaahan mengenai sejauh mana dampak yang dihasikan dari penggunaan alat ukur tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung (Krumm et al., 2017). Dengan adanya bukti validitas konsekuensi yang kuat, dapat dipastikan bahwa penggunaan alat ukur tersebut tidak menimbulkan dampak negatif dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.

Dengan demikian, validitas sebuah alat ukur dalam penelitian sangat penting, agar dapat memastikan dan menjamin bahwa alat yan digunakan dalam penelitian dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat dan dapat dipercaya.

Referensi:

 

Ahmed, I., & Istihaq, S. (2021). Reliability and validity: Importance in Medical Research. The Journal of the Pakistan Medical Association, 71(10), 2401–2406.

American Educational Research Association. (2014). American Educational Research Association.

Clark, L. A., & Watson, D. (2019). Constructing validity: New developments in creating objective measuring instruments. Psychological Assessment, 31(12), 1412–1427.

Kimberlin, C. L., & Winterstein, A. G. (2008). Validity and reliability of measurement instruments used in research. American Journal of Health-System Pharmacy, 65(23), 2276–2284. https://doi.org/10.2146/ajhp070364

Krumm, S., Hüffmeier, J., & Lievens, F. (2017). Experimental Test Validation. European Journal of Psychological Assessment, 35(2), 225–232. https://doi.org/10.1027/1015-5759/a000393

Kumar Mohajan, H. (2017). Two Criteria For Good Measurements In Research: Validity And Reliability. Annals of Spiru Haret University, 4, 59–82.

Lim, L., & Chapman, E. (2022). Validation of the Moral Reasoning Questionnaire against Rasch Measurement Theory. Journal of Pacific Rim Psychology, 16. https://doi.org/10.1177/18344909221087418

Wiwad, D., Mercier, B., Maraun, M. D., Robinson, A. R., Piff, P. K., Aknin, L. B., & Shariff, A. F. (2019). The support for economic inequality scale: Development and adjudication. PLoS ONE, 14(6). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0218685

 

Ziegler, M. (2020). Psychological Test Adaptation and Development – How Papers Are Structured and Why. In Psychological Test Adaptation and Development (Vol. 1, Issue 1, pp. 3–11). Hogrefe Publishing GmbH. https://doi.org/10.1027/2698-1866/a000002