ISSN 2477-1686 

Vol. 10 No. 06  Maret 2024

 

 

Mengenal Positive Self Talk: Trik Mengembangkan Karakter Positif pada Anak

 

Oleh :

Dewi Setianna Br Tarigan

Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara

 

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan “You are what you think!”. Siapa diri kita dipengaruhi oleh apa yang kita pikirkan. Pola pikir kita sering pula dipengaruhi oleh kata- kata yang kita dengar dan yang kita ucapkan. Demikian pula dalam perkembangan karakter anak. Setiap anak banyak belajar dari lingkungan dan peran orang-orang terdekat seperti orangtua, keluarga dekat, pengasuh, guru, dan yang lainnya. Kata-kata yang sering dia dengar dan ucapkan dari orang terdekat akan membentuk pola pikir serta mempengaruhi karakternya. Jika kata-kata yang sering dia dengar adalah kata-kata positif, maka akan terbentuk karakter yang positif pula. Sebaliknya, jika ia sering mendengar kata-kata yang negatif dan melemahkan, maka yang terbentuk adalah karakter yang negatif dan melemahkan. Salah satu trik untuk membentuk karakter yang positif dalam diri anak adalah dengan mengajarkan anak positive self talk sejak dini. Melalui positive self-talk, anak dapat mengembangkan pola pikir yang lebih optimis dan dapat membangun kepercayaan diri anak sejak dini.

 

Apa itu positive self-talk?

Suhesti (2021) mengatakan positive self talk adalah dialog internal dimana seseorang berbicara kepada dirinya sendiri dengan cara mengulang-ulang kata atau ungkapan positif untuk memberikan instruksi dan penguatan kepada diri sendiri. Dalam positive self talk seseorang mengucapkan kata-kata positif kepada dirinya sendiri hingga ia termotivasi untuk melakukan kata-kata itu. Positive self talk merupakan pengalihan pola pikir negatif menjadi pikiran yang lebih positif. Sebagai contoh, kata-kata negatif seperti “aku tidak akan bisa”, “aku bodoh”, “aku selalu gagal”, jika diubah menjadi positive self talk akan menjadi “aku pasti bisa”, “aku hebat” dan “aku selalu berhasil”. Dengan membiasakan mengucapkan afirmasi positif ini secara berulang, maka akan terbangun sikap diri yang jauh lebih positif pada anak. Allan (2024), mengatakan bahwa pola pikir yang lebih optimis dalam positive self talk akan menjadi suatu kekuatan untuk mengabaikan hal yang kurang baik dalam sebuah situasi dan fokus pada hal-hal yang lebih positif. Menurut Allan, pola pikir adalah seperangkat keyakinan yang mempengaruhi cara kita memandang segala sesuatu di sekitar kita dan akan mempengaruhi pikiran, perasaan, emosi, sikap, dan perilaku. Jika seseorang memiliki riwayat panjang berbicara negatif pada diri sendiri, kemungkinan besar pola pikirnya juga negatif. Terus-menerus mengulangi kata-kata yang melemahkan dan memusatkan pikiran pada hal-hal negatif akan mengurangi kemampuan berpikir jernih. Namun, ketika kita mulai memberi masukan bagi diri kita kata-kata dan pola pikir yang positif, kita akan lebih mudah mengembangkan karakter yang baik. Dengan menyatakan hal-hal yang lebih optimistik sesungguhnya kita melepaskan diri dari beberapa kendala, mengakui kekuatan kita, menemukan solusi, dan bahagia dengan apa yang kita miliki.Schultz dan Schultz (2013) dalam tulisannya mengenai teori Erik Erikson mengatakan bahwa dalam tahap-tahap perkembangannya, manusia diperhadapkan dengan konflik psikososial yang mempunyai nilai kekuatan untuk membentuk karakter yang positif atau sebaliknya karakter yang negatif. Erikson meyakini bahwa ego harus bekerja dengan cara koping dan idealnya ego akan cenderung mengutamakan sikap yang positif atau adaptif agar krisis dapat terselesaikan dengan baik. Erikson juga berpendapat bahwa dibentuknya setiap tahap perkembangan tidak terlepas dari stimulus lingkungan sosial yang dialaminya.  Sejalan dengan teori tersebut, dapat dikatakan bahwa orang-orang terdekat, khususnya orangtua memiliki pengaruh yang sangat besar dalam mengembangkan karakter positif pada anak.  Mengajarkan anak positive self talk adalah salah satu trik yang akan sangat membantu dalam mewujudkannya. Melalui positive self talk orangtua dapat  memberikan stimulus untuk mengarahkan karakter anak ke arah yang positif atau lebih baik.

 

Beberapa Contoh Penerapan Positive Self Talk Serta Manfaatnya bagi Anak

Ada beberapa manfaat dari positive self talk pada anak. Yang pertama, positive self talk dapat meningkatkan rasa percaya diri pada anak. Anak akan lebih bisa menerima dirinya dan melihat bahwa dirinya istimewa dan punya kelebihan. Contoh kata-kata yang menambah rasa percaya diri misalnya: “Diriku sangat berharga!”, “aku anak yang hebat!” “setiap orang itu unik dan berbeda, karena itu aku istimewa!”, “aku cantik dan luar biasa!”, “aku adalah anak pemberani!”. Kedua, positive self talk dapat membangkitkan semangat anak dalam menghadapi tantangan. Contohnya adalah “walau sulit melakukannya, tapi aku harus berusaha!”, “aku pasti bisa!”, “bila gagal, coba lagi!”, “setiap kesalahan adalah peluang untuk belajar lebih baik lagi!”. Ketiga, melalui positive self talk anak akan merasa yakin untuk berbuat baik dan peduli pada sesama. Contoh kata-katanya adalah “aku siap menolong teman-temanku!”, “aku menyayangi semua orang!”, “aku cinta keluargaku!” “hidupku berguna bagi sesama”. Kata-kata positif ini dapat diucapkan secara berulang untuk memotivasi anak melakukan hal yang baik. Kata-kata yang diucapkan berulang akan tertanam dalam pikiran anak dan mempengaruhi tindakan serta pola pikir mereka.  Selain itu, mereka juga akan belajar menemukan solusi atas rintangan yang dihadapi, mengatasi keragu-raguan, dan mengurangi kebergantungan pada orang lain.

 

Langkah-langkah Menerapkan Positive Self Talk pada Anak

Orang tua dapat juga membuat semacam panduan bagi anak untuk mempraktikkan positive self talk. Langkah langkah yang bisa dilakukan untuk membiasakan positif self talk pada anak (Olivia, 2009) adalah: (1) Menegur anak ketika berpikiran negatif; (2) Bimbing anak merenungkan hal-hal yang baik yang pernah ia alami;(3) Jika terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, seperti kegagalan, ajak mereka melihat sisi baiknya;(4) Ajari anak bahwa ada hubungan antara cara mereka berpikir dengan apa yang mereka rasakan;(5) Ajari anak mengevaluasi pikiran-pikiran mereka dan berikan pendapat akurat berdasarkan bukti pengalaman kita. (6) Mengucapkan contoh kata-kata positive self talk secara berulang kepada diri sendiri. Demikianlah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan positive self talk pada anak. Orang tua sebaiknya memperkenalkan metode ini sejak dini pada anak untuk perkembangan karakter yang lebih positif.  

 

Referensi:

Allan, S. (2024). Empower Your Self Esteem: Nurture Your Self-Worth, Build Emotional Resilience, and Cultivate Lasting Joy With the Power of Positive Self-Talk, Scott Allan Publishing.

Olivia, F. (2009), Career Skill for Kids: Kembangkan Kecerdikan Anak dengan Taktik Biosmart, PT.Gramedia.

Suhesti, E.A. (2021), Meningkatkan Self Awareness dengan Positive Self Talk, SMP Negeri 2 Cilongok.

Schultz, D.P.,& Schultz, S.E. (2013). Theories of Personality (10th ed.), Erik Erikson: Identity Theory (pp. 161-190). Wadsworth, Cengage Learning.