Vol. 10 No. 03 Februari 2024
Peran Ayah di Masa Dewasa Muda:
Refleksi Film Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti
Oleh:
Sandra Handayani Sutanto
Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan
Illustrasi Film
“Ayah itu Luka dalam Hidup Saya!” Hal tersebut dilontarkan oleh Angkasa kepada ayahnya, Narendra. Kalimat yang cukup pedas dan mengagetkan dalam film Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti (HIAKCN) terutama bagi para penonton kelanjutan film Nanti Kita Akan Ceritakan Hari Ini. Dalam film HIAKCN, tema cerita yang diangkat menyoroti peran dan hubungan ayah-anak di masa dewasa yang bersumber dari pola pengasuhan ayah di masa kanak-kanak hingga remaja. Angkasa, sebagai anak tertua mendapatkan beban tanggung jawab yang lebih terutama kewajiban untuk menjaga adik-adiknya. Beban tersebut, ditambah dengan perlakuan Narendra sebagai ayah kepada anak tertuanya yang cenderung keras, membuat Angkasa memiliki hubungan yang cenderung dingin dengan ayahnya. Dampaknya, Angkasa memilih menghindari Narendra, dengan pindah ke Bali setelah menikah dan mengambil keputusan untuk tidak memiliki keturunan. Keputusan tersebut menjadi sumber masalah dalam rumah tangga Angkasa dan Lika.
Peran Ayah dalam Kehidupan Anak
Ayah memiliki peran dalam kehidupan anak-anak, dimulai dari awal kehidupan hingga dewasa. Di awal kehidupan anak, saat dalam proses kehamilan, ayah memberikan dukungan kepada ibu yang sedang mengandung secara emosional sehingga perilaku kesehatan negatif berkurang, mengurangi resiko kelahiran prematur, berat badan lahir yang rendah hingga hambatan perkembangan janin (Alio et al., 2013). Di masa pra-sekolah dan sekolah, ayah berperan sebagai pengasuh, sumber pengetahuan, hingga menjadi sistem dukungan sosial bagi anak-anak (Sutanto, 2020). Peran tersebut berlanjut di masa remaja dengan membangun harga diri yang positif bagi remaja, memberikan teladan untuk berperan sebagai suami dan kepala rumah tangga, dan juga mendampingi agar remaja tidak terjerumus dalam perilaku berisiko.
Mengacu pada sinopsis film HIAKCN, tampaknya peran ayah yang dijalankan oleh Narendra di masa remaja anaknya dipersepesikan tidak berhasil, sehingga Angkasa merasa kian terbeban dengan peran sebagai anak tertua, gagal sebagai kakak hingga memiliki tekat untuk tidak menjadi sama dengan ayahnya karena Narendra dianggap gagal dalam memberikan teladan.
Manfaat Peran Ayah dalam Kehidupan Dewasa
Selepas masa remaja, ayah juga terus berperan dalam kehidupan anaknya. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketidakhadiran ayah dalam masa dewasa muda, yang dimulai pada masa kanak-kanak membuat perasaan cemas, overthinking, tertutup dalam relasi (Junaida et al., 2023). Sebaliknya, peran ayah dalam masa dewasa muda akan mendatangkan lebih banyak manfaat psikososial, seperti membangun pertemanan yang erat dengan laki-laki (Soria & Lawton, 2023). Dalam film HIAKCN juga digambarkan bahwa Narendra sebagai ayah berperan sebagai penasihat, memberikan dukungan, mengajarkan peran sebagai lelaki dewasa yang produktif, yang diibaratkan sebagai mentor bagi anak Angkasa (Weithers, 2023).
Bagaimana berperan sebagai ayah?
Peran sebagai ayah, menjadi amat menantang di masa kini. Ninivanggi (2023) memaparkan beberapa poin yang bisa dijalankan oleh ayah dan individu yang akan menjadi ayah adalah sebagai berikut:
1. Ayah diharapkan mampu berperan aktif dalam pengasuhan anak—yang akan beranjak memasuki tahapan dewasa muda. Ayah diharapkan dapat berpartisipasi aktif, mudah diakses, memberikan rasa aman dan dukungan terhadap anak.
2. Ayah mau menerima masukan dan terus belajar, serta memiliki akses terhadap sumber pengembangan diri.
3. Ayah diharapkan mampu bersikap konsisten dan memberikan dukungan, yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan anak
4. Berpikiran terbuka terhadap perkembangan anak akan membawa manfaat dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesuksesan anak.
The most precious things a father can provide are time, attention and love
-Tim Russert
Referensi:
Alio, A. P., Lewis, C. A., Scarborough, K., Harris, K., & Fiscella, K. (2013). A community perspective on the role of fathers during pregnancy: A qualitative study. BMC Pregnancy and Childbirth, 13. https://doi.org/10.1186/1471-2393-13-60
Junaida, W. I., Meizara, E., Dewi, P., & Siswanti, D. N. (2023). Makna peran ayah pada dewasa Awal yang mengalami fatherless. Jurnal Psikologi Talenta Mahasiswa, 2(4), 99-107.
Ninivanggi, F. J. (2023, May 25). Fatherhood in 2023. Psychology today. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/envy-this/202305/fatherhood-in-2023
Soria, C., & Lawton, L. (2023). Connecting fathers: Fathers’ impact on adult children’s social networks. International Journal of Aging and Human Development, 96(1), 19–32. https://doi.org/10.1177/00914150221106645
Sutanto, S.H. (2020). Peran keterlibatan ayah dalam kesehatan mental remaja. Dalam Himawan, K.K & Lestari, M.D. (Eds). Kesehatan Mental Perspektif Indonesia (hlm. 139-160). Rajagrafindo Persada.
Weithers, D. (2023, Dec 14). Tips for a healthy relationship between fathers and adult son. We Have Kids. https://wehavekids.com/family-relationships/Tips-for-Healthy-Relationships-between-Fathers-and-Adult-Sons
