ISSN 2477-1686 

Vol. 10 No. 01 Januari 2024

 

Meta-Analisis dalam Penelitian Psikologi: Menggabung Temuan untuk Kredibilitas Kesimpulan

 

Oleh:

Murni Widya Ningsih

Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana

 

Penelitian psikologi, mengutip dari Shaughnessy, Zechmeister, & Zechmeister (2015) merupakan suatu penelitian yang banyak sekali menghadirkan pertanyaan etis. Lebih lanjut dijelaskan bahwa terdapat beberapa hal dalam penelitian psikologi yang harus dipertimbangkan, seperti pertimbangan dari sisi keetisan isu yang dikaji secara khusus, pertimbangan yang berkaitan dengan kode etik APA (American Psychological Association), maupun pertimbangan dari ranah hukum dan aturan yang relevan terhadap suatu pelaksanaan penelitian psikologi. Penelitian psikologi dalam pelaksanaannya dapat menggunakan beberapa jenis pendekatan, diantaranya adalah (1) penelitian psikologi dapat menggunakan pendekatan penelitian secara kualitatif, (2) pendekatan penelitian secara kuantitatif, atau bahkan (3) penelitian psikologi dapat menggunakan pendekatan penelitian secara campuran, yang disebutkan oleh Kartowagiran, B (2015). Menariknya, belakangan mulai banyak dijumpai dan semakin populer penelitian dalam berbagai studi dengan basis penelitian meta-analisis yang digabungkan membentuk sebuah jawaban yang lebih relevan dari berbagai hasil penelitian sejenis, dikutip dari LP2M (2023, March 16).

 

Tentu hal ini menjadi unik untuk ditelisik lebih lanjut guna menambah wawasan pengetahuan dalam dunia penelitian. Ditambah lagi, penelitian dengan basis meta-analisis akan dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih kokoh dan kredibel, serta dapat digeneralisasikan, karena merupakan temuan yang diintegrasikan dari data yang diambil dari berbagai sumber, yang menurut Field dan Gillett (2010) Meta-Analisis dapat dijadikan alat untuk memberikan kemungkinan jawaban dari pertanyaan penelitian yang sama dari peneliti-peneliti berbeda dengan mengasimilasi data-data dari berbagai penelitian yang pernah ada. Hal ini menjadi landasan untuk mengeksplorasi berbagai aspek penting dari penelitian Meta-Analisis. Lalu, bagaimana keunikan dan manfaat penelitian berbasis Meta-Analisis ini berkaitan dengan penelitian psikologi? Sebelum lebih jauh mengupas keunikan penelitian Meta-Analisis dalam penelitian psikologi, tentu menjadi penting untuk mengetahui seluk beluk penelitian Meta-Analisis secara terperinci, sehingga menghasilkan wawasan yang lebih lengkap.

 

Lebih Dekat dengan Meta-Analisis

Meta-Analisis dianggap sebagai alat statistik yang dapat memprediksikan rata-rata dan varians dari efek populasi yang berasal dari berbagai kumpulan studi empiris dalam pembahasan pertanyaan penelitian yang tampak sama atau dengan topik serupa, menurut Field dan Gillett (2010). Menyepakati terhadap hal tersebut, Harrison (2011) juga menjabarkan bahwa Meta-analisis merupakan alat yang ampuh untuk menyajikan berbagai informasi baik pada penelitian dasar maupun penelitian yang bersifat terapan. Meta-analisis menjanjikan kerangka statistik yang baik untuk dapat mensisntesis dan melakukan perbandingan terhadap hasil-hasil penelitian yang telah melewati uji hipotesis. Ikut menyumbangkan bahan kajian literasi ilmiah, LP2M (2023, Maret) menyatakan bahwa Meta-Analisis merupakan suatu metode statistik yang secara sistematis menggabungkan berbagai studi pada pertanyaan penelitian, dengan maksud menghasilkan kesimpulan yang ringkas dari semua bukti yang dikumpulkan, yang dapat menjadi temuan akurat dan terpercaya. Lebih lanjut disebutkan bahwa rangkaian proses dalam penelitian Meta-Analisis mencakup identifikasi studi yang relevan yang kemudian dianalisis secara statistik. Hal ini memberikan kemungkinan pada peneliti untuk mengetahui lebih lanjut seberapa besar efek dari topik yang dipelajari, bagaimana konsistensi topik dari hasil-hasil studi yang ada, dan mengidentifikasi penyebab perbedan hasil studi-studi yang berbeda.

 

Keunikan Meta-Analisis dalam Penelitian

Mengulas mengenai keunikan dari Meta-Analisis, maka dapat diambil berdasarkan pemaparan dari peneliti terdahulu di atas, yakni kemampuannya dalam menyatukan banyak data yang berasal dari berbagai studi, dengan analisis yang komprehensif untuk menghadirkan kesimpulan yang menjadi studi tunggal, tetapi dipaparkan secara jelas dan tajam, dan diperkuat dengan bukti-bukti dari komparasi antar studi yang disintesis secara sistematis. Ini tentu saja merupakan hasil dari pelaksanaan penelitian Meta-Analisis yang sesuai aturan yang dirangkum oleh LP2M (2023, Maret), yaitu:

 

·      Wajib dilakukan secara sistematis.

·      Wajib menggunakan studi-studi yang relevan dan kredibel dalam komparasi.

·      Wajib dibangun diatas analisis secara kuantitatif.

 

Tak kalah penting menurut Polanin, Hennessy, & Tsuji (2020) adalah bahwa penelitian Meta-Analisis wajib dalam transparansi dan dapat direproduksi mengikuti prinsip-prinsip studi primer di bawah ini:

 

·      Harus menyertakan hipotesis, tujuan, dan metode yang direncanakan secara publik dalam protokol peninjauan sebelum memulai tinjauan.

·      Harus melaporkan apa saja yang menjadi tahapan dan keputusan secara jelas, dan jelas pula arah yang dapat direproduksi.

·      Harus mengakui adanya perbedaan antara protokol atau rencana yang terperinci terkait langkah-langkah metodologis yang digunakan selama penelitian dan tinjauan yang dipublikasikan.

 

Manfaat Meta-Analisis dalam Penelitian Psikologi

Meta-Analisis diterapkan di berbagai bidang psikologi, terutama dalam mengevaluasi efektivitas pengobatan, intervensi, dan program pencegahan dalam lingkungan seperti kesehatan mental, pendidikan, layanan sosial, atau sumber daya manusia. Bidang psikologis lain di mana Meta-Analisis juga diterapkan mencakup bidang-bidang seperti perbedaan gender di masa kanak-kanak, remaja, atau dengan orang dewasa yang memiliki banyak bakat dan sikap, validitas psikometrik tes kerja, dan reliabilitas generalisasi tes psikologi secara umum (Cook, Cooper, Cordray et al., 1992) dalam Sánchez-Meca, dan Marín-Martínez (2010). Lebih lanjut Borenstein, Hedges, Higgins, dan Rothstein (2021), memberikan uraian mengenai Meta-Analisis dalam penelitian psikologi, yakni pendekatan Meta-Analisis dapat digunakan pada penerapan ilmu dasar yang didukung dengan adanya praktik-praktik yang berbasis bukti konkret. Selanjutnya, Meta-Analisis dapat pula digunakan untuk memberikan penilaian pada kepribadian yang berubah sepanjang hayat, penilaian pada pengaruh kekerasan media terhadap perilaku agresif, dan untuk menguji perbedaan gender dalam kemampuan matematika, kepemimpinan, dan komunikasi nonverbal. Terakhir, disebutkan bahwa Meta-Analisis intervensi psikologis juga telah digunakan untuk membandingkan dan memilih pengobatan untuk masalah psikologis, termasuk gangguan obsesif-kompulsif, gangguan impulsif, bulimia nervosa, depresi, fobia, dan gangguan panik.

 

Kekuatan dan Kelamahan Meta-Analisis dalam Penelitian

Setelah mengetahui ragam keunikan dan manfaat dari Meta-Analisis dalam penelitian psikologi, menelisik bagian kekuatan dan kelemahan yang ada pada Meta-Analisis dalam penelitian juga bagian yang tidak kalah penting. Hal-hal tersebut diuraikan secara terperinci berdasarkan LP2M (2023, Maret) di bawah ini:

 

1.    Kekuatan Meta-Analisis dalam Penelitian

·     Dengan menggabungkan banyak data dari berbagai studi, memberikan kekuatan secara statistik.

·     Dapat mengidentifikasi sumber variasi yang terpercaya sebagai informasi bagi penelitian berikutnya.

·     Dapat meminimalisir duplikasi penelitian.

·     Disajikan secara ringkas dan kuantitatif, maka membantu transparansi terhadap penelitian.

 

2.    Kelemahan Meta-Analisis dalam Penelitian

·     Dapat menyebabkan heterogenitas yang menyulitkan dalam penggabungan studi sehingga berpontensi memberikan pengaruh terhadap keandalan hasil.

·     Integrasi data terbilang sulit, karena menggunakan metodologi dan metrik yang berbed, sehingga kualitas penelitian yang berbeda juga memberikan pengaruh pada validitas data.

·     Sulit untuk menerapkan hasil Meta-Analisis dalam keadaan tertentu karena penilaian kebenaran mengenai hasil analisis yang berbeda bagi individu atau kelompok.

·     Hasil Meta-Analisis harus dibaca dengan kritis karena sulit dipahami.

 

Tahapan dalam Melakukan Meta-Analisis

Terdapat enam tahapan yang harus dilakukan sepanjang pelaksanaan penelitian yang berbasis Meta-Analisis yang dirangkum LP2M (2023, Maret) yakni:

 

1.    Menentukan apa yang menjadi pertanyaan penelitian, yaitu pertanyaan penelitian harus dijelaskan secara spesifik, objektif, dengan mengajukan definisi secara konseptual dan operasional terhadap aspek psikologis yang diteliti.

2.    Eksplorasi literatur, yaitu penelusuruan studi secara mendalam dan relevan dengan pertanyaan penelitian. Eksplorasi terhadap literatur ini benar-benar harus menyeluruh mencakup pada studi yang dipublikasi atau tidak sekalipun.

 

3.    Menyaring studi yang ditemukan, yaitu mengidentifikasi studi yang dianggap paling cocok untuk dianalisis sesuai dengan topik dan kriteria dalam penelitian.

 

4.    Ekstrak data, merupakan tahapan setelah identifikas studi yakni memilih yang paling benar-benar sesuai karakteristik penelitian dengan mengambil data dari peneliti terdahulu.

 

5.    Analisis data, tahapan ini dilakukan secara statistik yakni dengan menggabungkan hasil studi yang diperoleh.

 

6.    Penafsiran terhadap hasil, yakni tahapan terakhir yang merupakan bagian interpretasi hasil Meta-Analisis yang mencakup ukuran efek keseluruhan, tingkat heterogenitas, bias dan limitasi dalam analisis. Tahapan ini harus disajikan secara jelas dan padat, yang disertai dengan bahan diskusi terhadap implikasi untuk penelitian yang akan datang.

 

Kesimpulan

Merujuk pada ketiga pemaparan mengenai Meta-Analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Meta-Analisis merupakan salah satu metode statistik yang dapat digunakan sebagai alat yang sistematis untuk melakukan analisa dan perbandingan terhadap penelitian-penelitian dengan topik yang hampir sama atau bahkan serupa, untuk menghasilkan ringkasan kesimpulan temuan yang lebih tajam dan relevan, sehingga dapat digunakan secara general terhadap isu topik yang serupa dengan adanya data-data sebagai bukti yang sudah melewati uji hipotesis tertentu. Keunikan dari Meta-Analisis adalah dengan adanya kemampuan menyatukan berbagai data dari banyak penelitian sebagai sumber informasi, untuk menghadirkan kesimpulan yang valid, serta sajian ringkas yang kredibel. Ditambah lagi keluasan manfaat dari aspek evaluasi efektivitas terhadap intervensi dalam psikologi.

 

Meskipun demikian, Meta-Analisis hanyalah alat yang digunakan untuk membantu perkembangan dunia pengetahuan melalui penelitian, tentu mempunyai kelemahan, yakni kesulitan dalam melakukan integrasi terhadap data yang telah dikumpukan yang heterogen dengan tingkat kompleksitas yang tinggi untuk menuju hasil akhir yang homogen terhadap interpretasi hasil temuan. Perlu digaris bawahi, bahwa mengikuti tahapan yang terstruktur dalam melakukan penelitian berbasis Meta-Analisis akan terpandu dengan jelas. Dimana setiap tahap tersebut sangat memerlukan ketelitian dan kejelian dari peneliti, sehingga hasil yang didapat dari proses mensintesis yang terampil akan dapat dijadikan bahan rujukan berkualitas bagi penelitian selanjutnya. Tentu, dengan demikian Meta-Analisis bukan lagi sekedar alat statistik, tetapi menjadi pendekatan dalam penelitian yang berpotensi dapat memprediksi dengan baik pada temuan-temuan psikologis, juga rujukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang psikologi.

 

Referensi:

 

Borenstein, M., Hedges L.V., Higgins, J.P.T., & Rothstein, H.R. (2021). Introduction to Meta-Analysis. John Wiley & Sons Ltd. https://shorturl.at/afvVZ

Field, A. P., & Gillett, R. (2010). How to do a metaanalysis. British Journal of Mathematical and Statistical Psychology63(3), 665-694. https://doi.org/10.1348/000711010X502733

Harrison, F. (2011). Getting started with metaanalysis. Methods in Ecology and Evolution2(1), 1-10. https://doi.org/10.1111/j.2041-210X.2010.00056.x

Kartowagiran, B. (2015). Pendekatan Kualitatif dan Pendekatan Kuantitatif Dalam Penelitian Tindakan di Bidang Psikologi. https://shorturl.at/ceghK

LP2M. (2023, Maret). Mengenal Analisis Meta: Definisi & Bagaimana Melakukannya. LP2M Universitas Medan Area. https://shorturl.at/djuwM

Polanin, J. R., Hennessy, E. A., & Tsuji, S. (2020). Transparency and reproducibility of meta-analyses in psychology: A meta-review. Perspectives on Psychological Science15(4), 1026-1041. https://doi.org/10.1177/1745691620906416

Sánchez-Meca, J., & Marín-Martínez, F. (2010). Meta-analysis in psychological research. International Journal of Psychological Research3(1), 150–162. https://doi.org/10.21500/20112084.860

Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E.B., & Zechmeister, J.S. (2015). Metode Penelitian dalam Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.