ISSN 2477-1686

 

Vol. 9 No. 24 Desember 2023

 

Dukungan Sosial Orang Tua: Pilar Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Pada Anak Usia Dini

 

Oleh:

Yusi Novinti Tualaka

Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

 

Sejak lahir, anak-anak mengalami perkembangan yang pesat dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah pengembangan kecerdasan interpersonal atau kecerdasan sosial. Salah satu aspek yang sangat memengaruhi kemajuan ini adalah kecerdasan interpersonal, yaitu kemampuan anak untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal membentuk landasan bagi kemampuan anak untuk memahami perasaan orang lain, menjalin hubungan yang sehat, dan beradaptasi di dalam lingkungan sosial. Kecerdasan interpersonal mencakup kemampuan anak untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, memahami perasaan dan emosi, serta membangun hubungan yang sehat dengan lingkungan sekitarnya.

 

Perkembangan kecerdasan interpersonal pada anak-anak memiliki implikasi signifikan dalam membentuk karakter, hubunga sosial, dan adaptasi mereka terhadap lingkungan sekitar. Kecerdasan ini membuka pintu pemahaman yang lebih baik terhadap diri sendiri dan orang lain, membangun keterampilan berkomunikasi, serta memberikan dasar bagi kemampuan anak dalam berinteraksi dan bekerja sama. Kualitas hubungan sosial anak memengaruhi kesejahteraan emosional mereka, dan memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan psikososial. Selain itu, kecerdasan interpersonal menciptakan dasar yang kuat untuk kemampuan kepemimpinan, kolaborasi, dan adaptasi anak-anak terhadap kompleksitas lingkungan sosial mereka (Ningsih & Sutrisno, 2016).

 

Dalam perjalanan pembentukan kecerdasan interpersonal anak, peran orang tua menjadi kunci utama. Orang tua memiliki peran krusial dalam membentuk kecerdasan interpersonal anak, terutama pada usia dini (Setiawan, 2018). Dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua menjadi pilar utama dalam pengembangan kecerdasan iniOrang tua  memainkan peran sentral dalam membentuk dan meningkatkan kecerdasan interpersonal anak-anak Mukaromah (2012). Menurut Indriyani (2017) dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak, melibatkan kasih sayang konsisten, kesediaan mendengarkan, dan memberikan dorongan positif. Melalui interaksi sehari-hari, orang tua menjadi model yang memberikan contoh perilaku sosial yang diinginkan, membantu anak mengembangkan keterampilan berkomunikasi, dan memberikan panduan dalam memahami norma-norma sosial. Selain itu, orang tua berfungsi sebagai fasilitator dalam membantu anak mengatasi tantangan sosial, mengembangkan empati, dan membina sikap peduli terhadap orang lain. Dengan memberikan dukungan yang responsif terhadap perkembangan emosional anak, orang tua membantu membentuk kecerdasan interpersonal anak dan memberi mereka landasan yang kokoh untuk berfungsi secara efektif dalam masyarakat yang beragam Wibowo dan Yulianto (2018).

 

Menurut Santoso (2009), dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua bukan hanya menjadi fondasi, tetapi juga pilar yang mendukung perkembangan anak pada aspek ini. Dukungan sosial dapat berupa kasih sayang, pengertian terhadap perasaan anak, serta dorongan positif yang menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan sosial mereka. Anak-anak yang mendapatkan dukungan sosial yang cukup dari orang tua cenderung memiliki kecerdasan interpersonal yang lebih baik. Dukungan tersebut mencakup pemberian kasih sayang, pemahaman terhadap perasaan anak, memberikan dorongan positif, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial anak

 

Kecerdasan interpersonal menurut Gardner (1999) merupakan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan memungkinkan seseorang memahami dan bekerja dengan orang lain, dapat menjalin komunikasi yang efektif dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal juga bisa diartikan sebagai kemampuan atau keterampilan seseorang dalam membangun dan menciptakan relasi dengan orang lain, kemampuan berempati dengan orang lain dan lainnya.

 

Menurut Amstrong (2003), seorang anak yang memiliki kecerdasan interpersonal biasanya ditantai oleh beberapa karakteristik yakni (1) cara berpikir anak biasanya dengan cara melemparkan gagasan kepada orang lain agar dapat belajar secara optimal dikelas dan dapat menciptakan komunikasi aktif dengan orang lain. (2) kegemaran anak dalam proses belajar biasanya menjadi pemimpin, mengorganisasi kelompoknya dan menjadi mediator. (3) anak terlihat aktif dan jarang terlihat menyendiri. Pendapat lain juga disampaikan oleh Anderson (dalam Safaria, 2005) anak-anak yang memiliki kecerdasan interpersonal biasanya cenderung memiliki karakteristik sebagai berikut; (1) mampu mengembangkan dan menciptakan relasi sosial baru secara efektif. (2) mampu berempati dnegan orang lain atau memahami orang lain secara total. (3) mampu mempertahankan relasi sosialnya secara efektif sehingga tidak musnah dimakan waktu dan senantiasa berkembang semakin intin atau penuh makna. (4) mampu menyadari komunikasi verbal maupun nonverbal yang dimunculkan orang lain, atau dengan kata lain sensitive terhadap perubahan situasi sosial dan tuntutan-tuntutannya. Sehingga anak mampu menyesuaikan diri secara efektif dalam segala macam situasi. (5) memiliki keterampilan komunikasi yang mencakup keterampilan mendengarkan efektif, berbicara efektif dan menulis secara efektif.

 

Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan intrepersonal pada anak menurut Gunawan (2005),  diantaranya ialah; (1) faktor biologis, termasuk di dalamnya faktor keturunan atau genetis dan dan penyakit setelah kelahiran. (2) sejarah hidup pribadi, diantaranya ialah pengalaman-pengalaman bersosialisasi dengan guru, teman sebaya, orang tua atau orang lain. (3) latar belakang cultural dan historis, di dalamnya termasuk waktu dan tempat seseorang dilahirkan serta kondisi tempat seseorang tumbuh dan berkembang.

 

Dukungan sosial orang tua pada anak juga dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Sudrajat (2016) mengemukakan beberapa metode yang dapat digunakan oleh orang tua untuk memberikan dukungan sosial guna meningkatkan atau mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak yakni sebagai berikut:

 

a.     Dukungan emosional. Orang tua dapat memberikan dukungan emosional yang stabil dan positif kepada anak. Hal ini mencakup memberikan cinta, perhatian, dan dorongan yang membangun kepercayaan diri anak.

 

b.     Mengungkapkan perasaan kasih dan sayang secara eksplisit. Anak membutuhkan kasih sayang yang baik dari keluarga, teman maupun orang-orang di sekitarnya. Sehingga rasa cinta dan kasih sayang yang selalu diperoleh anak akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi dengan kecerdasan interpersonla yang baik.

 

c.     Memberikan penghargaan atas setiap pemberian atau ungkapan kasih sayang anak. Anak-anak tidak segan untuk mengungkapkan kasih sayangnya kepada orang di sekitarnya terutama orang tua. Pelukan, ciuman, gurauan, tingkah laku manja adalah cerminan kebutuhan pengungkapan rasa kasih sayang anak. Respon positif terhadap ungkapan kasih sayang anak akan membuat anak merasa dihargai, diperhatikan dan dicintai, sehingga hal ini akan membawa pengaruh terhadap pada pengenalan diri anak dan peningkatan kecerdasan interpersonal anak.

 

d.     Beri kesempatan kepada anak untuk berhadapan dengan orang lain. Kemampuan berinteraksi dengan orang lain harus ditanamkan sejak dini dan secara bertahap. Sehingga orang tua perlu membimbing dan menuntun anak dengan cara memberikan kesempatan untuk bertanya, berbicara maupun melakukan interaksi dengan orang lain.

 

e.     Orang tua harus memahami kebutuhan akan persahabatan dengan teman sebaya. Hal ini bisa dilakukan dengan mendukung kegiatan-kegiatan positif bersama teman-temannya. Dikarenakan dengan hal ini anak akan mendapatkan hal-hal yang mungkin tidak didapat dan dilakukan dengan orang tuanya, dikarenakan bersama teman-temannya anak dapat memenuhi kebutuhan untuk bermain, didukung, dan dipercaya serta diterima sebagai individu.

 

Sedangkan menurut Lwin (2008) mengemukakan beberapa metode yang dapat digunakan oleh orang tua untuk memberikan dukungan sosial guna meningkatkan atau mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak usia dini yakni sebagai berikut:

 

a.     Mengajarkan anak keterampilan sosial seperti berbicara dengan sopan, mendengarkan dengan baik, dan memahami perasaan orang lain.

 

b.     Memberikan contoh perilaku yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Orang tua harus menjadi contoh yang baik kepada anak-anak saat berbicara dengan orang lain, dikarenakan anak akan meniru dan melakukan apa yang mereka lihat dari orang tuanya.

 

c.     Mendorong anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Orang tua harus mengajak anak untuk bermain dengan teman sebayanya, bergabung dengan organisasi atau mengajarkan pada anak untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial.

 

d.     Mendorong anak untuk berbicara tentang perasaanya. Mengajak anak untuk berbicara tentang perasannya dan membantu anak memahami perasaan orang lain.

 

e.     Mendorong anak untuk memecahkan masalah bersama-sama. Mengajak anak untuk bekerja sama dengan teman-temannya untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi bersama.

 

Dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kecerdasan interpersonal pada anak usia dini. Melalui interaksi positif, kasih sayang, dan bimbingan yang konsisten, orang tua tidak hanya menjadi model peran yang baik dalam berbagai situasi sosial, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak. Hubungan emosional yang kuat yang dibangun melalui dukungan sosial membantu anak merasa dicintai dan dihargai, memberikan dasar yang kokoh untuk pembentukan hubungan emosional yang sehat dengan orang lain. Selain itu, interaksi rutin dengan orang tua membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal, serta memahami pentingnya ekspresi emosional, selama proses ini, anak belajar untuk mengembangkan empati, meningkatkan keterlibatan sosial, dan membangun hubungan yang positif dengan teman sebaya. Dukungan sosial yang tepat juga memainkan peran kunci dalam membangun rasa percaya diri dan kemandirian anak, memberikan anak kepercayaan diri untuk mengatasi konflik sosial dengan cara yang konstruktif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran orang tua dalam menyediakan dukungan sosial positif memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan kecerdasan interpersonal anak pada tahap usia dini.

 

Referensi:

 

Amstrong, Thomas. (2003). Multiple Intelligences in the Classroom. USA Virginia Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development.

Gardner, H. (2011). The Theory of Multiple Intelligences. Cambridge: Cambridge University Press.

Gunawan, A.W. (2005) Born to Be a Genius. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Indriyani, M (2017). "Pengaruh Dukungan Sosial Orang Tua terhadap Kecerdasan Sosial Anak Pra Sekolah: Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak X." Jurnal Psikologi Kependidikan, 5(2), 120-135.

Lwin, May. 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Jakarta: Indeks

Mukaromah, F. H. (2012) ”Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Dini Di Pos PAUD Pelangi Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang” Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 7(1), 255-270.

Ningsih, R. A., & Sutrisno, H. (2016). "Pentingnya Dukungan Emosional Orang Tua dalam Pembentukan Kecerdasan Interpersonal pada Anak Usia Dini." Jurnal Psikologi Anak Indonesia, 4(1), 56-68.

Safaria, T. (2005). Interpersonal Intelligence Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Anak. Yogyakrta: Amara Books

Santoso, B. (2019). "Peran Dukungan Sosial Orang Tua dalam Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Dini." Jurnal Psikologi Pendidikan, 7(2), 120-135.

Setiawan, R. (2018). "Peran Komunikasi Orang Tua dalam Meningkatkan Kecerdasan Sosial Anak Usia Prasekolah." Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 6(2), 89-104.

Sudrajat, A. T. (2016). Pengembangan Kecerdasan Pada Anak Melalui Program Dukungan Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Semarang. Jurnal Psikologi UGM, 43(2), 139-15

 

Wibowo, S., & Yulianto, A. (2018). "Implementasi Dukungan Sosial Orang Tua dalam Pembelajaran Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Dini." Jurnal Psikologi Perkembangan, 6(1), 30-42.