ISSN 2477-1686 

 

Vol. 9 No. 23 Desember 2023

 

Peran Vital Family Narrative Theory dalam Pengambangan Diri

 

Oleh:

Murni Widya Ningsih, Mia Audina Olivia, & Setiawati Intan Savitri

Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana

 

Pengembangan diri menurut Alfazani & Khorunisa (2021) merupakan setiap tahapan yang menjelaskan bagaimana pembentukan potensi, bakat, sikap, perilaku, dan kepribadian pada diri seseorang dalam melewati berbagai pengalaman dan pembelajaran secara terus menerus sehingga dapat memberikan peningkatan kapasitas diri hingga sampai pada kemandirian menuju tahap aktuaslisasi diri. Hal ini merupakan suatu kejadian yang berlangsung tanpa putus sebagai kesatuan utuh, dimana dalam proses tahapan yang dilalui digunakan sebagai upaya untuk dapat beradaptasi dimanapun seseorang itu berada. Profesor Psikologi Samuel Candler Dobbs dan Direktur Institut Seni Liberal di Emory University Fivush (2019) mengemukakan bahwa terdapat suatu pendekatan yang dapat digunakan dalam upaya pengembangan diri, yakni dengan menggunakan Family Narrative Theory atau dapat disebut dengan teori narasi keluarga, dan atau cerita keluarga.

 

Fivush & Merril (2016) menyebutkan bahwa Family Narrative Theory atau teori narasi keluarga dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan pendekatan sistem ekologi, yaitu (1) narasi keluarga bersama, (2) narasi keluarga komunikatif, dan (3) narasi keluarga berupa sejarah keluarga. Ketiga jenis narasi keluarga ini saling berinteraksi secara dinamis yang dapat memberikan pengaruh dalam pengembangan diri seseorang. Teori narasi keluarga ini menjadikan cerita sebagai suatu alat yang digunakan dalam pembentukan identias diri, membantu dalam proses belajar tentang banyak hal di dunia, bahkan membawa pemahaman mendalam terhadap keluarga. Tulisan ini menitik beratkan tentang pemaparan manfaat Family Narrative Theory dalam pengembangan diri seseorang.

 

Bercerita mengenai pengembangan diri, maka Maurya (2016) juga menyebutkan bahwa Family Narrative Theory digunakan secara efektif oleh orang tua untuk dapat membantu anak dalam upaya pengembangan konsep diri. Family narrative merupakan hal yang senantiasa dilalui oleh anak-anak juga remaja yang terhubung antar generasi untuk dapat menghadirkan identitas diri. Selanjutnya Fivush (2023) baru-baru ini menjelaskan tentang berbagai manfaat dari pendekatan Family Narrative Theory. Adapun hal yang dimaksud adalah sebagai berikut:

 

1.   Family Narrative Theory bermanfaat untuk membangun ikatan erat dalam keluarga.

Hal ini terjadi dengan menghadirkan cerita masa lalu antar generasi yang memiliki histori tinggi. Cerita masa lalu membangkitkan gejolak kebersamaan, sehingga terbangun ikatan erat dalam keluarga.

 

2.   Family Narrative Theory bermanfaat untuk menghadirkan pemaknaan mendalam dari rangkaian pengalaman yang dialami oleh seseorang.

Melalui narasi keluarga, penggalan-penggalan pengalaman yang berupa pengalaman awal, tengah, dan akhir menjadi penuh makna dengan melibatkan pikiran, emosi, dan motivasi dari setiap orang. Ketika cerita diperdengarkan satu sama lain, maka terbangun pemahaman mengenai siapa kita, siapa mereka, dan seperti apa dunia ini, dan mengapa itu semua menjadi bernilai penting.

 

3.   Family Narrative Theory bermanfaat untuk membangun identitas atau karakter pada diri.

Telah kita ketahui bahwa remaja dan dewasa awal berada pada proses pencarian jati diri atau identitas diri. Melalui narasi keluarga, remaja dan dewasa awal menjadi terhubung dalam ikatan keluarga. Cerita lintas generasi menjadi pemantik remaja dan dewasa awal untuk terus bereksplorasi pada diri dan tumbuh sesuai dengan diri sendiri.

 

4.   Family Narrative Theory bermanfaat untuk mempertahankan kesehatan mental. Melalui narasi keluarga yang terperinci antar generasi dapat meningkatkan harga diri dan menurunkan rasa cemas, serta membuat tujuan hidup mempunyai makna yang juga tinggi.

 

5.   Family Narrative Theory bermanfaat untuk membangun ketahanan bersama.

Melalui narasi keluarga tentang pengalaman masa lalu membangun rasa ketangguhan yang kokoh terhadap narasi-narasi yang bersifat menyedihkan. Kemudian menjadi memiliki rasa adanya rasa kuat dan ketahanan yang tinggi karena bersama.

 

6.   Family Narrative Theory dapat bermanfaat dalam mengingat apa yang paling penting dan bermakna.

Hal ini menjelaskan bahwa otak manusia mempunyai ingatan yang cukup baik untuk menyoroti ingatan yang penuh makna dan penting. Baik ingatan yang disoroti tersebut menyedihkan ataupun menyenangkan.

 

Tidak ketinggalan menurut Gaff & Byulnd (2010) menjelaskan bahwa selama konsultasi kesehatan fisik, narasi keluarga memainkan peran dominan mulai dari cara seseorang mengungkapkan keluarga mereka dan riwayat kesehatan mereka hingga kemudian menceritakan pengalaman mereka di klinik kepada kerabat dan teman serta penyedia layanan kesehatan lainnya. Praktisi kesehatan dapat menggunakan narasi keluarga ini untuk mendapatkan wawasan tentang makna dan fungsi keluarga untuk memfasilitasi komunikasi keluarga yang efektif tentang kondisi, etiologi, dan implikasinya serta untuk mempromosikan penanganan diagnosis. Struktur, isi, dan proses bercerita sangat relevan karena praktisi menilai riwayat dan nasihat orang tersebut tentang diagnosis. Ketika narasi keluarga tampak tidak pada alur yang jelas, praktisi kesehatan dapat mencoba mengidentifikasi bagian cerita yang konsisten, meminta klarifikasi tentang bagian yang tampaknya tidak konsisten, dan/atau menambahkan hubungan untuk membantu menciptakan koherensi.

 

Salah satu tugas praktisi adalah membantu keluarga membuat cerita yang koheren tentang pengalaman kesehatan mereka. Tujuan dari koherensi tersebut ada dua hal, yakni: (1) keluarga dapat memperoleh manfaat dari koherensi yang lebih besar dengan memahami pengalaman mereka dengan lebih baik, dan (2) dari cerita koherensi secara medis membantu praktisi memperoleh informasi penting untuk membuat versi narasi yang dikomunikasikan kepada praktisi lain.

 

Melalui uraian manfaat yang dijelaskan tersebut diatas, memperlihatkan bahwa Family Narrative Theory sangatlah penting perananya dalam proses pengembagan diri yang berkaitan dengan kesehatan psiklogi dan kesehatan fisik seseorang. Family Narrative Theory berperan menjadi alat yang menarik untuk digunakan, sebab melalui bercerita atau narasi keluarga yang dipahami dengan seksama ini, seseorang menjadi dapat membangun identitas atau jati diri, membangun ikatan yang kuat pada keluarga itu sendiri, serta secara emosional merasa dapat terhubung dengan keluarga lainnya. Pengembangan identitas diri yang baik memberikan warna cerah yang berguna dalam pemeliharaan kesejahteraan psikologis seseorang.

 

Referensi:

 

Alfazani, M. R & Khoirunisa, D. (2021). Faktor Pengembangan Potensi Diri: Minat/Kegemaran, Lingkungan dan Self Disclosure. Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial, Vol 2 No. 2. https://doi.org/10.38035/jmpis.v2i2.487

 

Fivush, R. & Merril, N. (2016). An ecological systems approach to family narratives. Memory Studies, Vol. 9(3) 305–314. DOI: 10.1177/1750698016645264

 

Fivush, R. (2019). Family Narratives and the Development of an Autobiographical Self. New York, NY: Routledge.

 

Fivush, R. (2023, January). How How to Build Resilient Kids Through Family Narratives. https://www.remento.co/journal/how-to-build-resilient-kids-through-family-narratives-by-robyn-fivush

 

Gaff, C. L., & Bylund, C. L. (2010). Family communication about genetics : theory and practice.

 

Maurya, R. K. (2016). Use of Family Narratives as a Tool of Effective Parenting. The International Journal of Indian Psychology, Vol 3 (2) No. 5. http://www.ijip.in