ISSN 2477-1686
Vol. 9 No. 21 November 2023
Lebih Menghargai Lingkungan Lewat Permainan Board Game
Oleh:
Rocky
Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Pusat Studi Masyarakat Berkelanjutan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Beberapa bulan lalu Jakarta sempat dihebohkan tentang isu pencemaran udara. Kehebohan ini bermula ketika salah satu situs pemantauan kualitas udara IQAir mencatat bahwa indeks kualitas udara Jakarta mendapatkan angka 151, masuk dalam kategori tidak sehat (Etania & Indriawati, 2023). Untuk mengatasi hal ini pemerintah telah menjalankan berbagai program. Program-program seperti penanaman pohon, pemasangan water mist, PNS wajib WFH, ataupun pembangunan transportasi umum telah dijalankan, akan tetapi per tanggal 30 Oktober 2023 aplikasi IQAir menunjukkan bahwa kualitas udara Jakarta masih berada pada taraf tidak sehat untuk kelompok tertentu dengan angka 146.
Penyebab pencemaran udara di Jakarta berasal dari beberapa hal. Salah satu penyebab terbesar adalah asap kendaraan bermotor (CNBC Indonesia, 2023). Kendaraan bermotor di Jakarta berkontribusi secara signifikan untuk masalah ini. Oleh karena itu perubahan pilihan moda transportasi menjadi alternatif yang cukup penting. Misalkan sepeda motor yang menduduki posisi tertinggi sebagai kendaraan yang paling banyak digunakan di Jakarta, perlu dicari alternatifnya antara mereka berpindah menggunakan kendaraan umum ataupun menggunakan kendaraan listrik (Annur, 2023).
Solusi untuk menanggulangi masalah lingkungan sebetulnya cukup banyak, namun solusi tersebut tidak selalu dijalankan. Salah satu penelitian yang dilakukan pada mahasiswa di Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa terhadap kesadaran lingkungan cukup baik, akan tetapi beberapa perilaku masih tidak sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki (Hamidah et al., 2023). Penelitian ini menyarankan agar pendidikan terkait lingkungan tidak hanya diimplementasikan dalam bentuk pengetahuan saja, melainkan juga dapat dilakukan dengan pendekatan argumentasi dan problem based learning seperti penggunaan games pembelajaran.
Penggunaan games untuk mengajarkan lingkungan bukanlah hal baru di luar Indonesia. Di negara Spanyol penggunakan board game juga terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan minat untuk menggunakan cara-cara berkelanjutan pada siswa (Parrondo et al., 2021). Sedangkan di Taiwan mereka telah mencoba dan membuktikan bahwa penggunaan permainan dalam bentuk board game dapat meningkatkan pengetahuan hingga kemampuan untuk membuat saran kebijakan terkait lingkungan (Tsai et al., 2021). Penelitian-penelitian ini menunjukkan hasil yang menjanjikan. Walau begitu timbul pertanyaan baru bahwa apakah penggunaan board game juga cocok untuk diterapkan di Indonesia.
Board game bukanlah hal baru di Indonesia (Vagansza, 2019). Sejak lama Indonesia sudah mengenal permainan board game seperti ular tangga, catur, monopoli, ataupun yang bersifat tradisional seperti congklak. Board game didefinisikan sebagai permainan yang dapat dimainkan oleh dua atau lebih pemain, pada sebuah papan (fisik), mengandung beberapa aturan, dan tujuan yang jelas (D’Astous & Gagnon, 2007).
Permainan board game yang dimanfaatkan untuk kepentingan lingkungan sudah pernah dibuat di Indonesia yaitu Ecofunopoly (Paramita Djausal et al., 2023). Ecofunopoly merupakan permainan board game menggunakan konsep permainan monopoli untuk mengajarkan konsep sampah, emisi karbon, produk hijau yang memengaruhi masalah pemanasan global. Lebih lanjut permainan ini telah diujicobakan dan menunjukkan bahwa pemain mengalami peningkatan pada kesadaran lingkungan dan global warming.
Melalui contoh-contoh sebelumnya, pemanfaatan board game sebagai media pembelajaran menuju perubahan perilaku pro lingkungan terbukti efektif. Pengembangan permainan-permainan baru perlu terus didorong agar alternatif media pembelajaran dapat terus berkembang. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan board game baru yang berfokus pada perilaku pro lingkungan tertentu, ataupun dengan target pemain yang cukup spesifik. Mengingat Ecofunopoly sudah memulai dengan target anak-anak, maka board game selanjutnya dapat dibuat dengan target seperti remaja, atau mungkin orang dewasa. Board game dengan mekanisme eurogame misalnya, dapat menjadi variasi baru untuk memanfaatkan jenis permainan ini untuk orang dewasa (Sunnotel, 2010).
Referensi:
Annur, C. M. (2023). Jumlah Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta Terus Meningkat dalam 5 Tahun Terakhir. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/20/jumlah-kendaraan-bermotor-di-dki-jakarta-terus-meningkat-dalam-5-tahun-terakhir
CNBC Indonesia. (2023). Bukan PLTU, Ternyata Ini Penyebab Utama Polusi di Jakarta. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230903164954-4-468635/bukan-pltu-ternyata-ini-penyebab-utama-polusi-di-jakarta
D’Astous, A., & Gagnon, K. (2007). An inquiry into the factors that impact on consumer appreciation of a board game. Journal of Consumer Marketing, 24(2), 80–89. https://doi.org/10.1108/07363760710737085
Etania, R. B., & Indriawati, T. (2023, September 14). Polemik Polusi Udara Jakarta dari Masa ke Masa. Kompas.Com. https://www.kompas.com/stori/read/2023/09/14/160000679/polemik-polusi-udara-jakarta-dari-masa-ke-masa?page=all
Hamidah, N., Surtikanti, H. K., & Riandi, D. (2023). Implementasi education for sustainable development (ESD) pada universitas lintas negara terhadap tingkat pengetahuan dan perilaku kesadaran lingkungan mahasiswa. Asian Journal Collaboration of Social Environment and Education AJCSEE, 1(1), 31–42. https://journal-iasssf.com/index.php/AJCSEEE
Paramita Djausal, G., Wulandari, J., Agung Pratama, M., Adistya, D., Ilmu Administrasi Bisnis, J., Lampung, U., Soemantri Brojonegoro No, J., & Lampung, B. (2023). Peningkatan Kesadaran Lingkungan terhadap Isu Pemanasan Global melalui EcoFunopoly. Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Jalan Kenanga, 4(1), 87–98.
Parrondo, M., Rayon-Viña, F., Borrell, Y. J., & Miralles, L. (2021). Sustainable Sea: A board game for engaging students in sustainable fisheries management. Applied Environmental Education and Communication, 20(4), 406–421. https://doi.org/10.1080/1533015X.2021.1930608
Sunnotel, D. (2010). Bachelor Thesis. Applied Sciences, 16(February), 1–106. http://cyber.felk.cvut.cz/research/theses/papers/271.pdf
Tsai, J. C., Liu, S. Y., Chang, C. Y., & Chen, S. Y. (2021). Using a board game to teach about sustainable development. Sustainability (Switzerland), 13(9), 1–19. https://doi.org/10.3390/su13094942
Vagansza. (2019). Rancang Board Game Bertema Sustainability Berhadiah Puluhan Juta Rupiah. Boardgame.Id. https://boardgame.id/?p=57612