ISSN 2477-1686

 

Vol. 9 No. 19 Oktober 2023

 

Optimisme Remaja di Tengah Adverse Life Event

 

Oleh:

Dian Jayantari Putri K. Hedo1 & Nicholas Simarmata2

1Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

2Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

 

Pandemi yang terjadi akibat penyebaran Covid-19 di seluruh dunia telah menyebabkan munculnya berbagai kondisi sulit dan menekan bagi seluruh kelompok penduduk, termasuk kelompok penduduk berusia remaja. Remaja mengalami berbagai masa sulit selama pandemi Covid-19 berlangsung. Namun demikian di tengah kondisi tersebut terdapat remaja yang tetap optimis dalam menjalani kehidupan dan mengejar cita-citanya meski sedang berhadapan dengan ketidakpastian akibat pandemi. United Nation Children's Fund (UNICEF) menghimpun berbagai cerita pengalaman optimis berbagai anak dan remaja yang tersebar di seluruh Indonesia dalam menghadapi kesulitan pandemi. Terdapat seorang remaja di Yogyakarta, Indonesia yang berbagi pengalaman hidupnya selama pandemi dengan tetap optimis menjalani kesehariannya sebagai seorang ilustrator muda dan mengejar mimpinya untuk menjadi seorang ilustrator profesional.

 

Sebelum pandemi dan pembatasan sosial berlangsung, ia melakukan berbagai kegiatan ilustratornya dengan bertatap muka dan belajar secara langsung dengan rekan sesama ilustrator. Akan tetapi selama pandemi, kegiatannya sempat terhenti karena adanya pembatasan sosial dan kegiatan. Namun demikian remaja tersebut tetap optimis untuk melanjutkan aktivitas dan belajarnya sebagai ilustrator yaitu dengan cara melakukannya secara daring. Ia tetap berkarya untuk meraih mimpi menjadi ilustrator profesional meski dibatasi situasi pandemi. Ia juga menggagas pertemuan daring sebagai wadah para ilustrator muda untuk berlatih dan belajar lebih lanjut di tengah kondisi pandemi. Selain itu remaja tersebut juga menularkan semangat optimismenya kepada remaja-remaja lain dalam menghadapi berbagai tekanan dan hambatan dalam meraih mimpinya menjadi ilustrator dengan beradaptasi menggunakan media dan sarana kegiatan daring dengan bantuan portal YouTube. Remaja tersebut menyatakan kalimat optimismenya yang dimuat dalam portal resmi UNICEF, “Selama percikan api itu masih ada, saya yakin kita pasti bisa melakukannya. Jadi, ada dua pilihan ketika menghadapi masa sulit: menyerah pada keadaan dan menjadi semakin terpuruk atau bangkit dan menuju masa depan cemerlang, manakah yang akan kita pilih?" (UNICEF Indonesia, 2020).

 

Optimisme dapat ditafsirkan sebagai karakteristik kepribadian stabil (Scheier & Carver, 1992). Orang optimis menggunakan strategi penanggulangan masalah dengan koping aktif (Brennan & Spencer, 2012). Optimisme merupakan suatu kecenderungan sifat individu dalam menilai masa depannya secara positif dan meyakini bahwa ia akan dapat mencapai hasil yang sesuai dengan yang diinginkannya (Scheier et al., 1994).

 

Optimisme dapat digambarkan sebagai dimensi psikologis yang mendukung fitur positif dari kehidupan. Sebab optimisme sebagai harapan akan hasil yang positif (Scheier & Carver, 1992). Optimisme adalah pandangan hidup yang positif (Dember et al., 1989). Optimisme adalah keyakinan umum bahwa hal-hal baik akan terjadi (Scheier & Carver 1985), anteseden terhadap karakteristik dan perilaku positif (Andersson, 1996), dan pendekatan strategi koping (Rasmussen et al., 2009). Optimisme mengacu pada kecenderungan untuk percaya bahwa hasil positif atau kesuksesan akan terjadi (Chang, 2001). Optimisme mencakup ekspektasi kontrol atas hasil positif seseorang di masa depan serta komponen efektivitas pribadi (Gillham et al., 2001). Optimisme mengacu pada ekspektasi individu terhadap hasil positif dalam berbagai situasi dan waktu (Scheier & Carver, 1992).

 

Optimisme membuktikan bahwa seseorang yang optimis akan mampu mempunyai suatu harapan positif dan mempunyai upaya untuk mencapai tujuan dalam hidupnya (Wills et al., 1995). Ada berbagai manfaat dari optimisme. Orang yang optimis secara psikologis cenderung lebih baik dalam menyesuaikan diri terhadap transisi kehidupan yang penting (Scheier & Carver, 1992). Optimisme telah terbukti menjadi prediktor yang baik dari aspek kesejahteraan subjektif (Eid & Diener, 2004). Optimisme dapat memperbaiki dampak pengalaman negatif dan meningkatkan pengalaman positif (Ariyabuddhiphongs & Li, 2016).

 

Optimisme memiliki peran penting bagi diri remaja (Muñoz-Fernández & Rodríguez-Meirinhos, 2021; Uribe et al., 2021). Hal ini terlihat dalam contoh kasus pada remaja yang menghadapi masa sulit akibat pandemi seperti yang dijelaskan sebelumnya. Meski dihimpit tantangan dan kesulitan akibat masa pandemi, namun remaja tersebut tetap optimis melakukan kegiatan sehari-harinya sebagai ilustrator muda. Remaja itu sendiri merupakan individu yang berada pada fase dan kondisi hidup yang cenderung rentan terhadap berbagai perubahan dan tantangan (Höltge et al., 2021). Remaja mengalami berbagai dinamika dan perubahan terkait kondisi fisik dan psikis. Hal ini memicu remaja mengalami konflik, kecemasan, stres, rasa tidak berdaya dan putus asa (Lally & Valentine-French, 2019). Optimisme berperan sebagai kekuatan personal yang dapat digunakan untuk menghadapi dan mengatasi berbagai dinamika dan tantangan yang muncul dalam berbagai fase kehidupan (Scheier & Carver, 1985). Optimisme memfasilitasi individu untuk mengembangkan ekpektasi positif dan melakukan berbagai upaya proaktif dalam menjalani dan mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya (Chang, 2001).

 

Pada contoh kasus remaja yang menjadi ilustrator, optimisme memampukannya untuk tetap berupaya mencapai tujuannya untuk menjadi ilustrator profesional meski sedang mengalami masa sulit dan menantang. Sebelum masa pandemi dan pembatasan sosial berlangsung, remaja tersebut dapat melakukan berbagai kegiatan sebagai ilustrator dengan bertatap muka secara langsung dengan rekan sesama ilustrator. Akan tetapi kegiatan tersebut tidak dapat dilakukannya lagi ketika terjadi pandemi dan pembatasan sosial. Pada masa ini optimisme berperan dalam diri remaja tersebut untuk bertahan mengalami tantangan dan kesulitan, mempertahankan perilaku positif, serta menggunakan strategi koping yang efektif (Rasmussen, Scheier, & Greenhouse, 2009).

 

Dengan adanya optimisme, remaja dapat bertahan dan tidak menyerah dalam menghadapi berbagai kesulitan dan himpitan akibat pandemi. Optimisme membuat remaja mampu berfokus pada hal yang positif yang dapat terjadi di masa depan (Gillham, Shatte´, Reivich, & Seligman. 2001) Dengan demikian remaja tersebut dapat tetap melakukan kegiatan dan menghasilkan karya sebagai ilustrator meski dibatasi berbagai perubahan dan tantangan yang dipicu oleh adanya situasi pandemi. Optimisme yang ada di dalam diri remaja juga mendorongnya untuk proaktif melakukan upaya inovasi (Scheier & Carver, 1992), yaitu dengan menginisiasi pertemuan dalam jaringan (daring) sebagai wadah para ilustrator muda untuk tetap dapat berlatih dan belajar pada masa pandemi.

 

Referensi

 

Andersson, G. (1996). The benefits of optimism: A meta-analytic review of the Life Orientation Test. Personality and Individual Differences, 21(5), 719–725. https://doi.org/10.1016/0191-8869(96)00118-3

Ariyabuddhiphongs, V., & Li, J. (2016). Buddhist Good Karma of Giving, Optimism, and Happiness Among Thai Female Sex Workers. Soc Indic Res, 127, 903–917. https://doi.org/10.1007/s11205-015-0973-y

Brennan, D. S., & Spencer, A. J. (2012). Social Support and Optimism in Relation to the Oral Health of Young Adults. Int.J. Behav. Med, 19, 56–54. https://doi.org/10.1007/s12529-010-9136-3

Chang, E. C. (2001). Introduction: optimism and pessimism and moving beyond the most fundamental question. In E. C. Chang (Ed.), Optimism and pessimism. Implications for theory, research and practice (pp. 4–12). American Psychological Association.

Dember, W. N., Martin, S. H., Hummer, M. K., Howe, S. R., & Melton, R. S. (1989). The Measurement of Optimism and Pessimism. Current Psychology: Research & Reviews, 8(2), 102–119.

Eid, M., & Diener, E. (2004). Global judgments of subjective well-being: Situational variability and long term stability. Social Indicators Research, 65, 245–277.

Gillham, J. E., Shatte, A. J., Reivich, K. J., & Seligman, M. E. . (2001). Optimism, pessimism and explanatory style. In E. C. Chang (Ed.), Optimism and pessimisms. Implications for theory, research and practice (pp. 53–75). American Psychological Association.

Höltge, J., Theron, L., Cowden, R. G., Govender, K., Maximo, S. I., Carranza, J. S., Kapoor, B., Tomar, A., Rensburg, A. Van, Lu, S., Hu, H., Cavioni, V., Agliati, A., Grazzani, I., Smedema, Y., Kaur, G., Hurlington, K. G., Sanders, J., Munford, R., … Ungar, M. (2021). A Cross-Country Network Analysis of Adolescent Resilience. Journal of Adolescent Health, 68(3), 580–588. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2020.07.010

Lally, M., & Valentine-French, S. (2019). Lifespan Development (2nd Editio). College of Lake County. https://doi.org/10.1146/annurev.ps.35.020184.001521

Muñoz-Fernández, N., & Rodríguez-Meirinhos, A. (2021). Adolescents’ Concerns, Routines, Peer Activities, Frustration, and Optimism in the Time of COVID-19 Confinement in Spain. Journal of Clinical Medicine, 10(798), 1–13. https://www.mdpi.com/2077-0383/10/4/798

Rasmussen, H. N., Scheier, M. F., & Greenhouse, J. B. (2009). Optimism and physical health: A metaanalytic review. Annals of Behavioral Medicine, 37(3), 239–256. https://doi.org/10.1007/s12160-009-9111-x.

Scheier, M. F., & Carver, C. S. (1992). Effects of optimism on psychological and physical well-being: Theoretical overview and empirical update. Cognitive Therapy & Research. Special Issue: Cognitive Perspectives in Health Psychology, 16, 201–228.

Scheier, M. F., Carver, C. S., & Bridges, M. W. (1994). Distinguishing optimism from neuroticism (and trait anxiety, self-mastery, and self-esteem): A Reevaluation of the Life Orientation Test. Journal of Personality and Social Psychology, 67, 1063–1078. https://doi.org/10.1037//0022-3514.67.6.1063

UNICEF Indonesia. (2020). Kenal lebih dekat dengan profil remaja dan anak muda yang berpartisipasi dalam COVID-19. UNICEF. https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/covid-19-diaries/kisah-inspiratif-anak-muda

Uribe, F. A. R., Espejo, C. A. N., & Pedroso, J. da S. (2021). The Role of Optimism in Adolescent Mental Health : A Systematic Review. Journal of Happiness Studies, July, 1–31. https://doi.org/10.1007/s10902-021-00425-x

Wills, T. A., DuHamel, K., & Vaccaro, D. (1995). Activity and mood temperament as predictors of adolescent substance use. A test of self-regulation meditational model. Journal of Personality and Social Psychology, 68, 901–916. https://doi.org/10.1037/0022-3514.68.5.901